Tag Archives: Bakureh Project

Presentasi Proyek Bakureh di AVA Hong Kong Baptist University

15 Mei hingga Juni 2022 lalu, Komunitas Gubuak Kopi menjadi bagian dari tim riset Ika Yuliana dan Profesor Dominique Lammli, dalam rangkaian “Sosial Engaged Art in Post-Colonial Hong Kong and Shoutheast Asia” yang diselenggarakan oleh Academy of Visual Art, Hong kong Baptist University. Proyek ini dipresentasikan dalam bentuk simposium, pameran fisik dan virtual. Dalam presentasi ini, Komunitas Gubuak Kopi melalui dokumentasi dan buku proyek Bakureh – Daur Subur #4, menghadirkan salah satu metode dan strategi kerja seni dalam konteks, dalam merespon persoalan lingkungan dan rural di Solok.

Continue reading

Migrasi Batu Lukasok

Vlog By : Biki Wabihamdika X Biahlil Badri

Gotong Royong Mengangkut Batu. Tradisi ini biasa digelar masyarakat Gantuang Ciri ketika hendak membangun fasilitas publik untuk warga kampung. Dalam video ini, warga mengankut batu-batu dari sungai Lukasok, Gantuang Ciri untuk pembangunan Masjid Nurul Huda, Kampuang Baru, Gantuang Ciri. Gotong royong ini dilakukan oleh warga yang mampu secara fisik, sementara beberapa warga menyiapkan makanan untuk makan siang bersama setelah pengangkutan batu.

Continue reading

Bakureh di Kampai

Vlog by @dyahroro Kampai, Kota Solok, Juni 2018

Bakureh atau masak basamo (masak bersama) adalah salah satu tradisi gotong royong masyarakat Kelurahan Kampai Tabu Karambia (KTK) Kota Solok, maupun masyarakat Minangkabau secara umum. Tradisi ini biasa diselenggarakan menjelang pesta adat, pernikahan, kegiatan kepemudaan, syukuran kampung, dan lainnya. Memasak biasanya dilaksanakan oleh ibu-ibu, selain memang sudah menjadi kebiasaan, memang banyak dari kaum ibu lah yang memiliki skil memasak dan meracik bumbu. Tidak tertutup kemungkinan laki-laki pun ikut dalam kegiatan ini.

Continue reading

Ka Dapu (Masak Bersama)

“Ka Dapu” atau “Ka Dapua” atau “ke Dapur” adalah tradisi masak bersama masyarakat Gantung Ciri, Solok. Biasanya dikomadoi oleh ibu-ibu. Sementara laki-laki mendirikan kajang (dapur sementara) dan mencari bahan atau mengaduk kuali. Tradisi ini biasa dilakukan menjelang pesta nagari atau kampung, ataupun acara pernikahan anak-kemenakan.

Continue reading

Memaknai Ingatan Berproses

Cerita pasca residensi-Bakureh Project

Seminggu sudah berselang sejak penutupan Pameran Bakureh Project, namun euforia pameran itu masih terasa. Wajar saja, sebab itu adalah pameran pertama saya. Hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Saya ingat, bagaimana malam pertama saya kembali ke Solok untuk mempersiapkan pameran membuat saya melankolis. Saya masih tidak menyangka, saya dan keenam teman Pendekarwati Daur Subur, bisa bertahan hingga detik-detik terakhir itu. Padahal, ada banyak dilema yang harus kami hadapi, yang tak jarang membuat kami lelah dan ingin menyerah. Menilik ke hari-hari saya berjuang meriset tradisi bararak di Solok, menyadarkan saya bahwa meneliti yang sebenar-benarnya meneliti, ternyata tidak “segampang” menulis skripsi. Percayalah! Ada beragam cobaan dan hambatan, yang datang dari mana-mana, tak terkecuali dari dalam diri sendiri. Continue reading

Project Berakhir, Berliterasi Tidak Pernah Usai

Refleksi pascaBakureh Project

Perjuangan dan pengelanaan tiga bulan terakhir ini terbayar tunai kala tulisan kami, para peserta “Bakureh Project” rampung dan diluncurkan pada sore itu di tanggal 27 September 2018. Lebih kurang tiga puluh orang dari berbagai latar belakang hadir pada kesempatan tersebut, mulai dari mahasiswa/i, dosen, bahkan ninik mamak juga ikut serta menjadi saksi peluncuran buku para pendekarwati. Pendekarwati, begitulah kawan-kawan di Gubuak Kopi memanggil kami. Berkutat dengan tulisan bukanlah hal mudah bagi saya, pun demikian oleh keenam pendekar lainnya. Continue reading

Presentasi Publik Bakureh Project

Pada 27 September hingga 4 Oktober 2018 lalu, telah diselenggarakan kegiatan presentasi publik Bakureh Project. Kegiatan prsentasi ini terdiri dari peluncuran buku dan pameran. Kegiatan peluncuran buku diselenggarakan tepatnya pada 27 September 2018 di Kampus I UMMY Kota Solok, dengan menghadirkan Dr. Irfani Basri, M. Pd (Dosen FBS UNP) dan Zulfikarni, S. Pd (Dosen UNP/Peneliti Sastra Minangkabau) selaku pembahas, Dimoderatori oleh Dr. Zona Ridarahayu, M.Pd (Dosen UMMY Solok). Pada 28 September kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan pameran yang juga terdiri dari rangkaian pertunjukan. Continue reading

Memasak Nasi Lamak jo Gulai Cubadak

Senin, 1 Oktober 2018, masih dalam rangkaian acara presentasi publik Bakureh Project, tim Bakureh Project mengadakan acara memasak bersama dengan ibu-ibu di sekitar lokasi Gubuak Kopi, dengan menu utama yaitu gulai cubadak dan juga nasi lamak juga luo. Hari ini merupakan hari ke-empat sejak pameran dibuka secara resemi pada 28 September 2018 lalu. Presentasi publik ini merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari peluncuran buku Bakureh Project, pertunjukan, dan pameran multimedia yang berlangsung sampai tanggal 4 November nanti. Continue reading

Pembukaan Pameran Bakureh Porject

Bakureh Project adalah proyek penelitian yang dikerjakan dalam kerangka kerja Program Daur Subur yang digagas oleh Gubuak Kopi dalam membaca dan mengkaji kebudayaan masyarakat pertanian di Sumatera Barat. Proyek ini melibat 7 perempuan muda selaku partisipan dan dipimpin oleh Delva Rahman. Setelah sebelumnya meluncurkan buku, kali ini Jumat, 28 September 2018, Bakureh Project menggelar pameran dalam bentuk open lab. Continue reading

Buku Bakureh Project Diluncurkan

Kamis, 27 September 2018, di kampus Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Kota Solok, Gubuak Kopi menyelenggarakan peluncuran buku Bakureh Project. Kegiatan peluncuran ini terselengagra atas kerja sama Gubuak Kopi dan Himapindo UMMY. Dibuka oleh perwakilan rektor UMMY, dan turut hadir dekan fakultas dan sejumlah mahasiswa dan komunitas. Buku ini diterbitkan oleh Gubuak Kopi, merupakan kumpulan tulisan dan catatan penelusuran para partisipan Bakureh Project dalam menyelidiki nilai-nilai gotong-royong yang dipantik melalui tradisi bakureh di Solok. Continue reading