Remaja Bermedia di Ponpes Darut Thalib

Remaja Bermedia adalah program pendidikan literasi media untuk remaja yang digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi sejak tahun 2017 lalu. Program ini melibatkan sejumlah remaja untuk membentuk komunitas atau kelompok belajar, dan mengikuti lokakarya selama 27 kali pertemuan. Selama berproses remaja diajak mengenal cara kerja media melalui metode kreatif, mengenal praktik kreatif dalam sudut pandang bermedia, dan menyiapkan presentasi berupa pameran dan pertunjukan. Lokakarya ini mengajak siswa mengalami proses kreatif yang dan berkolektif.

Lokakarya ini berlangsung pada Maret-Juni 2021 lalu, dan dipresentasikan pada 24-27 Juni 2021 di Pesatren Darut Thalib, Laiang, Kota Solok.

Fase I
Apa itu media?
Pengantar sederhana sejarah kehadiran media

Fase pertama dari kegiatan ini, selama 3 kali pertemuan di ruang tertutup, para santri diajak untuk mengenal sejarah perkembangan media. Fasilitator bercerita tentang bagaimana media secara bertahap berkembang hingga hari ini, media kreatif lokal, serta bagaimana praktik bermedia yang dikembangkan oleh Komunitas Gubuak Kopi. Pengantar ini disampaikan dengan analogi-analgi sederhana dan interaktif.

Fase II
Bermain Bermedia
Membuat kolase

Selama berproses para remaja belajar membuat garis-garis nirmana sederhana dan dilanjutkan dengan menyusun potongan-potongan gambar menjadi selama beberapa kali pertemuan.

Fase II
Bermain Bermedia
Grafis Daun

Para remaja juga mengenal jenis-jenis tanaman di sekitarnya, dan mendokumentasikannya dengan metode grafis: mengambil beberapa sampel, diberi cat, dan mencetaknya pada kertas.

Fase II
Bermain Bermedia
Membuat Komposter

Para remaja juga mengenal jenis-jenis tanaman di sekitarnya, dan mendokumentasikannya dengan metode grafis: mengambil beberapa sampel, diberi cat, dan mencetaknya pada kertas.

Fase II
Bermain Bermedia
Mendaur Ulang Plastik

Remaja mengumpulkan sisa-sisa plastik di sekitarnya, memanfaatkan setrika yang tersedia di kamarnya untuk mengubah plastik menjadi beberapa benda dengan fungsi baru, seperti wadah bunga dan tas.

Fase II
Bermain Bermedia
Membuat surat

Kebijakan sekolah tidak membolehkan para remaja membawa telepon genggam. Siswa memanfaatkan surat untuk berkomunikasi, tidak jarang sekolah juga menemukan surat-surat dan puisi cinta yang barang kali belum cocok untuk remaja. Melalui lokakarya ini, kemampuan para remaja tersebut dialihkan dan dikembangkan untuk membuat puisi-puisi sederhana, yang bisa dikonsumsi publik.

Fase III
Presentasi Publik
Berpameran

Setelah berproses para remaja diajak untuk mengelola pameran dan pertunjukan sederhana. Menyajikan karya-karya selama mereka belajar dan berproses, serta mengorganisir peristiwa pameran. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman singkat untuk remaja, agar bisa dikembangkan bersama adik kelasnya.

Pertunjukan musik dengan memanfaatkan benda bekas di sekitar Pondok Pesantren Darut Thalib. Dalam lokakarya ini Biki Wabihamdika, mengajak remaja untuk mengeksplorasi potensi bunyi dari berbagai benda yang bisa di jangkau di lingkungan pesantren. Eksplorasi bunyi berlanjut pada pecobaan ritme-ritme sederhana dan diteruskan pada komposisi musik sederhana. Musik ini ditampilkan di pembukaan Presentasi Publik Remaja Bermedia: Sekarang Menanam Besok Memanen.

Gubuak kopi x Ponpes Darut Thalib

Fasilitator
Albert Rahman Putra, Biahlil Badri, Biki Wabihamdika, Muhammad Riski, Volta Ahmad Jonneva.