Adalah sebuah karya musik yang merespon fenomena musikal pada kesenian indang tradisi di Gantuang Ciri, Solok. Istilah Anak Aliah sendiri diambil dari salah satu peran/personel dalam tradisi tersebut, yang bermain secara eksploratif, tidak dengan motif dan pola ritme yang baku. Ia mengikuti, mengisi, dan mengimbangi dinamika permainan peran instrumen lainnya, yang bermain dalam ritme dan tempo terarah.

Penggunaan material plastik dan lakban pada instrumen yang sebelumnya adalah kulit ini, juga menjadi perhatian yang menarik. Peralihan ataupun perubahan kecil itu dilakukan secara organik, menghadirkan warna bunyi baru dan dimaklumi oleh komunitasnya.

Karya ini pada dasarnya menyoroti peralihan-peralihan itu, sebagai refleksi dari perubahan material yang menghasilkan perubahan bunyi, menyoroti peran Anak Aliah yang hadir mengimbangi ketentuan-ketentuan baku.

Performer

Biki Wabihamdika
Performer/komposer
Biki Wabihamdika (Tanggerang, 1996) Biasa disapa Biki, tengah menyelesaikan studi strata-1nya di Institut Seni Indonesia Padangpanjang, dengan minat Penciptaan Musik di Jurusan Karawitan. Seorang musisi dan komposer yang berbasis di Gantuang Ciri. Aktif berkegiatan di Komunitas Gubuak Kopi selaku direktur program Ilang Bacari, sebuah ruang diskusi adat, tradisi, dan kebudayaan kontemporer. Inisiator perhelatan seni pertunjukan Gantuang Ciri Baralek. Pengagas Bukik Limbuku Expo, sebuah program pemetaan kesenian di Nagari Bukik Limbuku, Harau. Ia juga aktif berkarya di Grup musik Bangkang Baraka.
Avant Garde Dewa Gugat
Kolaborator/performer
Avant Garde Dewa Gugat (Bukittinggi, 1997) biasa disapa Dewa. Setelah menyelsaikan sekolah kejuruan musik di SMKN 8 Surakarta ia melanjutkan studinya di Jurusan Seni Karawitan Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Ia aktif terlibat dalam sejumlah kelompok kesenian seperti Komunitas Hitam Putih dan Diafora. Saat ini ia aktif memproduksi karya musik bersama kelompok Pro-Kontra. Sebagai komposer karya-karyanya telah dipresentasikan di sejumlah event seperti Pekan Komponis Indonesia di Jakarta (2018), Silek Arts Festival di Padangpanjang (2018), Pekan Teater Nasional di Samarinda bersama Komunitas Hitam Putih (2018), Titian Budaya Malaysia – Indonesia di Malaysia (2019). Baru-baru ini salah satu karyanya masuk dalam album kompilasi Noise a Noise 19.3, Iran 2019. Selain itu juga aktif berkolaborasi dalam sejumlah event seperti Lapuak-lapuak Dikajangi #1, bersama Diafora di Komunitas Gubuak Kopi, Solok (2017), Payakumbuh Botuang Festival (2017), Pasa Harau Art and Culture Festival (2018), Muarasuara Performance and Sound Art Festival di Samarinda (2019).
Niko Sutikno
Kolaborator/performer
Niko Sutikno (Bukittinggi, 1995) biasa disapa Niko. Ia aktif sebagai musisi sejak memulai studinya di Jurusan Seni Karawitan Institut Seni Indonesia Padangpanjang pada tahun 2014 lalu. Ia terlibat dalam sejumlah event seperti Parade Musik Daerah di Taman Mini Indonesia (2015), Festival Serambi Mekah di Kota Padangpanjang (2014 & 2016), Pemusik Tari Masal Pembukaan PORPROV 2018 di Pariaman, serta pemusik dalam Annua Meeting International Monetary Fund (IMF) oleh World Bank Group di Denpasar, Bali (2018). Selain itu ia juga terlibat dalam sejumlah karya yang digagas oleh dosen dan mahasiswa ISI Padangpanjang.
Hamidun Syaputra
Kolaborator/performer
Hamidun Syaputra (1996) biasa disapa Midun. Musisi dan komposer muda ini tengah menjalan studinya di Insitut Seni Indonesia Padangpanjang. Aktif terlibat dalam sejumlah pertunjukan seperti Festival Seni Internasional PPPPTK, Sleman, Yogyakarta (2014); Festival Seni Budaya Sumatra di Medan (2016); Payakumbuh Botuang Festival (2017); Musik Tanpa Batas (2017); Gantuang Ciri Baralek (2017); Kaba Festival (2017); Sawahlunto International Musik Festival (2018); Kuratorial Kurun Niaga bersama Jumaidil Firdaus Project, Gubuak Kopi, Solok (2019). Ia juga terlibat dalam kolaborasi Indonesia, Jepang, dan Thailand di Padangpanjang dan Sungai Landia (2019). Selain itu, salah satu karyanya juga terpilih untuk ditampilkan di Pekan Komponis Indonesia 2019.
Ridho Astanul Khaliq
Kolaborator/performer
Akrab disapa Ridho, lahir di Pariaman tanggal Juli 1995. Ia saat ini tengah menyelesaikan kuliah strata-1minat penciptaan seni musik, Jurusan Seni Karawitan di ISI Padangpanjang. Seorang Komposer yang berbasis di Pariaman dan Padangpanjang. Aktif berkarya di komunitas perkusi Daramkanwa dan salah satu anggota aktif di Komunitas Ranah Batuah.

Komposer Biki Wabihamdika
Kolaborator/Performer Avantgarde Dewa Gugat, Ridho Astanul Khalik, Hamidun “Midun" Saputra, Nico Sutikno.

Produser Albert Rahman Putra // Maneger produksi Shilvy Choiriah // Konsultan Karya Dr. Asep Saepul Haris // Konsultan soundsystem & Panggung Adhe Jori & Stivan Salas // Dokumentasi Richardvans, Faris RM //Publikasi Teguh Wahyundri // Penulis M. Biahlil Badri, Aulia Ressy Octaviani // Artistik Panggung Sayhallo

Info: @gubuakkopi
www.gubuakkopi.id
.
Produksi
Gubuak Kopi – Art and Media Studies @ 2020

Mitra Padangpanjang
HMJ Jurusan Seni Karawitan ISI Padangpanjang