REMAJA BERMEDIA X TENGGARA FESTIVAL

Tahun ini Program Remeja Bermedia diselenggarakan secara paralel dalam rangkaian Tenggara Street Art Festival yang akan diselenggarakan oleh Rumah Tamera – Solok Creative Hub. Tahun ini Remaja Bermedia terdiri dari workshop membuat mini zine yang dipandu oleh Annisa Rizkiana Rahmasari a.k.a Autonica. Ia adalah salah seorang praktisi zine dan mural asal Yogyakarta. Ia mengajak para remaja memproduksi zine sederhana dari selembar kertas. Selain membuat zine, para remaja juga membuat stensil, sebuah seni grafis yang memanfaatkan potongan kertas dan cat spray. Praktik stensil ini dipandu oleh dua street artist asal Solok, yakni Sayhallo0 dan Verdian Rayner. Para partisipan terdiri dari remaja Kota Solok memiliki kesempatan belajar dan mengalami proses kesenian dalam kerangka bermedia bersama seniman-seniman lingkup nasional.

21 – 22 November 2020
10.00-17.00 WIB
di Rumah Tamera – Solok Creative Hub

Annisa Rizkiana Rahmasari, yang juga dikenal dengan nickname Autonica, adalah salah seorang seniman asal Semarang yang berdomisili di Yogyakarta. Ia memiliki ketertarikan di dunia komik, sastra, dan seni visual. Baru-baru ini bersama Gramedia ia menerbitkan buku terbarunya “Jingga Jenaka” (2019). Sebuah buku yang menyertakan beragam praktik artisitik Autonica, seperti zine, ilustrasi, dan puisi. Autonica sudah mempelihatkan ketertarikannya yang cukup besar pada kreativitas zine sejak ia sering terlibat di komunitas Hysteria di Semarang. Selain itu Autonica juga sering terlibat dalam berbagai pameran seperti Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) #9, 2018; Jakarta Biennal 2015 – Maju Kena Mundur Kena; Mural for Kongres Kebudayaan Indonesia di KEMDIKBUD, 2018; dan lainnya.

Muhammad Riski a.k.a Sayhalo0 adalah seorang street artis yang berdomisili di Solok. Ia aktif memproduksi karya-karya street art, seni kolase, grafis, dan lainnya. Ia juga terlibat dalam berbagai proyek seni kontemporer. Ia merupakan anggota Komunitas Gubuak Kopi dan salah seorang inisator Rumah Tamera – Solok Creative hub. Sebagian besar karya-karyanya berupa typogtafi yang khas dan tersebar di berbagai dinding ruang publik Sumatera Barat.

Verdian Rayner (Solok, 1989) biasa disapa Dian. Lulusan Seni Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Saat ini, selain sibuk dengan lapak streetfoodnya, ia juga aktif menggambar, membuat mural, custom paint, pin striping, dan produksi visual kreatif lainnya. Selain itu, ia juga aktif menjadi vokal di beberapa grup musik underground, salah satunya adalah Blindside. Ia juga memiliki ketertarikan di dunia motor custom. Ia juga terlibat sebagai partisipant terpilih Solok Mural Competition (2019), dan Silek Art Festival (2018). Tahun 2020 ini ia baru saja menggelar solo showcase di program Tamera Showcase, Rumah Tamera – Solok Creative Hub.

Artikel Terkait