Author Archives: Biki Wabihamdhika

Biki Wabihamdika (Tanggerang, 1996). Biasa disapa Biki menetap di Gantuang Ciri, Solok. Ia adalah lulusan ISI Padangpanjang dengan studi Seni Karawitan. Selain proyek-proyek musik, ia juga sibuk berkegiatan bersama Gubuak Kopi. Sebelumnya, Biki juga aktif di beberapa kelompok musik seperti Ethnic Percussion Padangpanjang, Bangkang Baraka, dan Autotune Production. Selain itu ia juga pernah terlibat di ruang diskusi dwi-mingguan Otarabumalam. Ia juga merupakan kolaborator proyek seni Kurun Niaga (2019).

Wajah Baru Pasar Raya Solok

Pasar Raya Solok adalah salah satu pasar tradisional yang cukup besar di Sumatera Barat. Pasar ini aktif setiap hari dan hari teramai adalah Selasa dan Jumat. Pasar ini menjadi pusat perbelanjaan warga Solok dan beberapa wilayah tetangga, seperti Sawahlunto, Kabupaten Solok, Sijunjung, dan sekitarnya. Pasar Raya Solok terletak di pusat Kota Solok yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian di wilayah ini. Pasar ini sudah beberapakali direnovasi, acap kali akibat kabakaran, atau yang sering dicurigai dibakar, dan juga atas keinginan renovasi pasar menjadi lebih bersih. Vidio ini adalah rekaman paska renovasi terakir, yang selesai sebelum ramadhan 2023 ini. Para pedagang dan pembeli mulai beradaptasi kembali dengan kondisi pasar terbaru.

Continue reading

Dimulai dari Kerinduan Bersilaturahmi

Dimulai dari kerinduan bersilaturahmi dan berkumpul yang tertangguhkan selama hampir tiga tahun oleh pandemi, pemuda Kampung Jawa, Solok lantas mencoba mengambil momen di perayaan HUT RI yang ke-77 untuk mengobati rindu berkumpul. Di akhir Juli 2022, sambil ngopi di Pos Ronda, sebuah obrolan sampai pada agenda perayaan 17-an. Oret-oretan rencana pun disusun dan akan disampaikan kepada Pak RT dan Pak RW sekaligus meminta restu.

Continue reading

Buang Ari

Buang Ari adalah salah satu bentuk kerja gotong royong warga Nagari Gantung Ciri, Solok. Nagari yang terletak bentangan Bukit Barisan Sumatera, dengan tanah yang subur dengan sebagian besar warga yang berprofesi sebagai petani. Warga yang biasanya berpenghasilan dari upah harian menggarap sawah atau ladang, menyisihkan satu hari kerja untuk kepentingan kampung. Pada Buang Ari kali ini, warga menggarap beberapa lahan pertanian yang mana hasil dan upah diperuntukan guna pembangunan masjid di kampung ini.

Vlog by @biki_wabihamdika
Gantung Ciri, Oktober 2020

Kampungku Riuh (Indang Solok)

Julo-julo indang adalah pertunjukan indang secara bergantian di Nagari Gantuang Ciri, Solok. Kali ini adalah giliran kelompok indang dari Nagari Jawi-jawi yang tampil di Nagari Gantuang Ciri. Kesempatan ini juga disambut oleh warga dengan berbagai aktivitas, seperti bermain kartu dan domino.


Vlog by: Biki Wabihamdika
Gantuang Ciri, 28 Desember 2019

Lanskap Singkarak Setelah Batu Bara

Penghujung tahun 2020 kegiatan Gubuak kopi akan ditutup dengan Kurun Niaga #2. Pada tahun ini Gubuak Kopi melibatkan 7 orang seniman Anggraeni Widhiasih (Jakarta), Autonica (Yogyakarta), Verdian Rayner (Solok), Volta A Jonneva (Kinari), Teguh Wahyundri (Solok) Boynistill (Solok), BDX (Jawi-Jawi). Saya, Badri, dan Albert dalam aktivitas ini terlibat sebagai fasilitator. Teman-teman ini kita minta untuk membaca ulang jalur niaga di Sumatra Barat. Para seniman ini dibekali catatan dari proyek Kurun Kiaga tahun lalu, dan diajak ke beberapa lokasi untuk melihat lebih dekat daerah yang bersinggungan dan melihat kontur alam Solok dari ketinggian. Setiap seniman menuangkan impresinya dalam bentuk sketsa sebagai refleksi dari hasil pengamatan jalur niaga tersebut.

Continue reading

Stensil Remaja Sumatera Barat

Hari kedua workshop Remaja Bermedia dimulai pukul 10.00 WIB di kabin utama Rumah Tamera. Remaja Bermedia adalah sebuah platform literasi media untuk remaja melalui metode kesenian yang diinisiasi oleh Gubuak Kopi sejak 2017, dan tahun ini diselenggarakan secara paralel bersama Tenggara Street Art Festival. Minggu, 22 November 2020, pagi yang cerah dengan beragam warna kostum kebanggannya, para peserta duduk di kursi disambut oleh 2 orang mentor yang akan memandu jalannya workshop hari ini. Verdian Rayner lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang seorang street artis yang berdomisili di Kota Solok. Verdian juga aktif menggambar, costum paint, pin srtiping, dan produksi karya visual lainnya. Selain itu ia juga aktif menjadi vokalis di beberapa grup musik underground salah satunya Blindside yang juga sudah merilis mini album.  Ia juga memiliki ketertarikan di dunia motor custom dan D.I.Y culture lainnya.

Continue reading

Remaja Zine Tenggara

Sabtu, 21 November, Tenggara Street Art Festival berkolaborasi dengan platform Remaja Bermedia, sebuah lokakarya kreatif untuk remaja dalam memahami kerja-kerja mediasi melaui praktek seni. Para remaja juga diajak untuk mengalami proses berkesenian bersama seniman-seniman dan mentor, kemudian memproduksi karya bersama. Workshop ini merupakan sub program dari  ranggkaian kegiatan Tenggara Street Art Festival yang terjadwal dari 18-28 November Di Kota Solok. Peserta workshop ditargetkan kepada remaja-remaja Sumatra Barat, atau siswa-siswa sekolah menengah pertama/sederajat, dan sekolah menengah atas/sederajat yang ingin mempelajari proses  produksi  karya seniman residensi.

Continue reading

Migrasi Batu Lukasok

Vlog By : Biki Wabihamdika X Biahlil Badri

Gotong Royong Mengangkut Batu. Tradisi ini biasa digelar masyarakat Gantuang Ciri ketika hendak membangun fasilitas publik untuk warga kampung. Dalam video ini, warga mengankut batu-batu dari sungai Lukasok, Gantuang Ciri untuk pembangunan Masjid Nurul Huda, Kampuang Baru, Gantuang Ciri. Gotong royong ini dilakukan oleh warga yang mampu secara fisik, sementara beberapa warga menyiapkan makanan untuk makan siang bersama setelah pengangkutan batu.

Continue reading

Hari-hari Kembali ke Rumah

Hari itu adalah hari ke 6 diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta. Kabar ini kulihat di salah satu pesawat televisi swasta di rumahku. Aku sudah jarang  sekali menonton televisi, ini ku lakukan ketika pulang ke rumah. Jika di kos atau di kampus biasanya menonton aplikasi berbayar atau media sosial yang bisa diakses melalui telepon pintar ku. Aku tidak berada di Jakarta, aku berada di salah satu daerah terluar Kabupaten Solok, rimba kami langsung berbatasan dengan rimba Ibu Kota Sumatra Barat, yakni Padang.

Continue reading