Memasak Nasi Lamak jo Gulai Cubadak

Senin, 1 Oktober 2018, masih dalam rangkaian acara presentasi publik Bakureh Project, tim Bakureh Project mengadakan acara memasak bersama dengan ibu-ibu di sekitar lokasi Gubuak Kopi, dengan menu utama yaitu gulai cubadak dan juga nasi lamak juga luo. Hari ini merupakan hari ke-empat sejak pameran dibuka secara resemi pada 28 September 2018 lalu. Presentasi publik ini merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari peluncuran buku Bakureh Project, pertunjukan, dan pameran multimedia yang berlangsung sampai tanggal 4 November nanti.

Acara memasak ini diadakan dalam rangka mempelajari secara langsung mengenai tata cara memasak makanan yang sering muncul dalam agenda ke-adat-an di Solok. Kegiatan ini dilakukan secara terbuka di halaman galeri Gubuak Kopi, dan disiarkan langsung melalui instagram @gubuakkopi. Untuk memempelajari ini, Gubuak Kopi mengajak dua orang tetangga, yakni ibu Lis yang biasa kami panggil Ama, dan satu lagi biasa kami panggil Mak Uwo.

Menu pertama yang dimasak ialah nasi lamak dan juga  luo sekaligus. Bahan yang diperlukan untuk membuat nasi lamak antara lain, sipuluik putiah, santan, dan garam. Sedangkan untuk luo, bahan yang diperlukan adalah gulo anau, kelapa parut, tepung beras, bumbu sipikuk, dan juga garam.

Hal pertama dilakukan dalam memasak nasi lamak adalah, mengukus sipuluik atau beras ketan hingga matang. Sambil menunggu sipuluik matang, luo juga sudah mulai dibuat di tungku lainnya. Langkah pertama adalah dengan memanaskan gulo anau dengan air dan juga daun pandan, setelah gula larut masukan kelapa parut, dan diaduk rata. Kemudian tambahkan garam dan sedikit tepung beras, aduk hingga rata. Setelah rata, pindahkan luo ke wadah yang kering. Sementara untuk menyelesaikan sipuluik tadi, Ama dan Mak Uwo meminta kami memanaskan santan dan daun pandan hingga mendidih. Setelah sipuluik sudah matang kami mencampurkannya dengan santan yang telah matang tadi hingga rata. Sehingga terlihat nasi ini seolah berminyak. Nasi lamak siap disantap. Ambil sipulik, dan taburkan luo.

Untuk menu kedua ialah gulai cubadak, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat masakan ini adalah santan, cabai, jahe, lengkuas, kunyit, bawang merah, bawang putih, daun salam, daun kunyit, daun jeruk, serai, buah cubadak, dan teri. Proses memasak gulai cubadak ini diawali dengan memanaskan santan dan juga cabai gilling, setelah itu masukan bumbu halus seperti jahe, kunyit, lengkuas, bawang putih, dan bawang merah. Untuk bawang merah sendiri bisa dalam dua bentuk, yakni bisa digiling halus atau juga diiris tipis-tipis. Setelah santan dan bumbu tadi panas masukan daun salam, daun kunyit, daun jeruk, dan juga batang serai, aduk rata hingga hampir mendidih, lalu masukan teri yang telah dibersihkan. Setelah santan dan bumbu tadi mendidih masukan buah cubadak yang telah dipotong-potong. Aduk gulai sesekali, setelah buah cubadak lunak maka gulai sudah bisa dipindahkan ke wadah.

Di sela-sela kegiatan memasak kami mendapatkan informasi-informasi baru dari dua orang tua kami ini. Baik itu soal informasi bumbu, cara memasak, ataupun peran-peran makanan ini dalam adat. Seperti tujuan pemberian tepung beras dalam membuat luo adalah agar luo bisa menyatu dan tidak taburai. Selain itu kita tahu masakan seperti nasi lamak sering dijumpai di acara-acara adat seperti misalnya acara perkawinan, selain itu berdasarkan penejelasan dari ama Lis, nasi lamak juga di jadikan salah satu makanan wajib pada acara meminang atau manapiak bandua, pada acara ini nasi lamak di makan bersama buah pisang. Acara lain yang menyajikan nasi lamak sebagai makanan wajib ialah acara maarak bako, sama hal nya dengan acara melamar, pada acara maarak bako, nasi lamak dimakan bersama buah pisang.

Sore itu, makanan yang telah selesai kita bagikan pada tetangga-tetangga, dan beberapa kami cicipi sendiri sembari menyeduh es teh bunga telang yang juga dipanen dari kebun Gubuak Kopi.

Biasa disapa Bella. Saat ini tengah menempuh studi Komunikasi di Universitas Riau (UNRI). Selain itu, ia aktif berkegiatan di Montage Club di kampusnya. Memiliki ketertarikan di bidang filem, fotografi, penulisan naskah, dan ide kreatif dalam produksi filem. Ia juga merupakan partisipan priode II Program Magang Gubuak Kopi 2018. Tahun 2019, ia juga terpilih menjadi partisipan Akademi Arkipel, yang digagas oleh Forum Lenteng.

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.