Manujuah Hari di Malalo

Sebuah peristiwa kebudayaan Nagari Malalo, berdoa memperingati kematian seseorang muslim di hari ke tujuh: Manujuah Hari.

Manujuah hari diselenggarakan di rumah anak, atau jika dia belum berkeluarga maka diselenggarakan di rumah ibu. Kegiatan biasanya dihadiri oleh oleh keluarga besar, tetangga, dan pimpinan kaum atau suku. Kaba/informasi manujuah hari akan disampaikan oleh anak/ahli waris setelah mamarik/mamaga (memasang batu mejan/nisan) pandan pakaburan di hari ketiga. Tidak ada makanan spesial di Manujuah Hari terkadang hanya lontong dan gulai seadanya dan tergantung ekonomi dari ahli waris atau keluarga dan niatkan sebagai sedekah untuk mendiang. Tradisi ini juga biasa dilakukan oleh sejumlah kampung di Minangkabau, dengan adab yang tidak selalu sama. Di Malalo, struktur berdoa “Manujuah Hari” terdiri dari 4 bagian, yakni: Bakaua, Ratik, Taalia, dan Badoa.

Bagian I – Bakaua
Bagian II – Ratik
Bagian III – Taalia
Bagian IV – Badoa


Vlog by Biki Wabihamdika
Malalo, 2023

Biki Wabihamdika (Tanggerang, 1996). Biasa disapa Biki menetap di Gantuang Ciri, Solok. Ia adalah lulusan ISI Padangpanjang dengan studi Seni Karawitan. Selain proyek-proyek musik, ia juga sibuk berkegiatan bersama Gubuak Kopi. Sebelumnya, Biki juga aktif di beberapa kelompok musik seperti Ethnic Percussion Padangpanjang, Bangkang Baraka, dan Autotune Production. Selain itu ia juga pernah terlibat di ruang diskusi dwi-mingguan Otarabumalam. Ia juga merupakan kolaborator proyek seni Kurun Niaga (2019).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.