Monthly Archives: September 2018

Memaknai Ulang Kekuatan Masa Lampau

Catatan Editorial Buku Kumpulan Tulisan: Bakureh Project

Masih terus terngiang di ingatan kita, seorang dokter dipersekusi karena cuitannya di media sosial. Lalu, tak lama, postingan itu tersebar–baik itu berupa hasil screenshoot ataupun di-share ulang–dengan tambahan kalimat oleh sejumlah akun, yang kemudian menggerakan beberapa orang ikut menghujat si dokter. Sejumlah kelompok yang mengaku organisasi Islam mendatangi si dokter. Memaksa si dokter meminta maaf, dengan segala teror yang tidak mereka akui. Intervensi sampai ke tempat kerjanya, bahkan menurut si dokter, teror juga menimpa anaknya yang masih duduk di sekolah dasar. Continue reading

Amplifikasi Kejeniusan Lokal di Palu

*Artikel ini merupakan digitalisasi arsip yang sebelumnya telah dipublikasi di koran Haluan edisi Sabtu-Minggu / 8-9 September 2018, kolom Budaya (hlm 20), dengan judul “Gubuak Kopi pada Pekan Seni Media” merupakan laporan kegiatan yang dirilis oleh Albert Rahman Putra, dkk ,disusun oleh Redaktur kolom Budaya, koran Haluan.


Pekan Seni Media adalah salah satu perhelatan seni media terbesar di Indonesia. Pekan Seni Media digagas oleh Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan dan tahun ini bekerja sama dengan Pemeritahan Provinsi Sulawesi Tengah, serta didukung oleh Forum Lenteng dan Forum Sudut Pandang. Tahun ini, Komunitas Gubuak Kopi yang berbasis di Solok, Sumbar, ikut terlibat. Continue reading

Gotong Royong Enam Jam di Jogja

Catatan Penayangan Sinema Pojok: Enam Djam di Djogja (Usmar Ismail, 1951)

Sabtu, 28 Juli 2018, Komunitas Gubuak Kopi melalui program Sinema Pojok memutarkan filem Enam Djam di Djogja karya sutradara Usmar Ismail yang diproduksi tahun 1951. Filem Enam Djam di Djogja memang dihadirkan dengan cara fiktif. Alasannya dibuat dengan cara fiktif karena merasa dokumen-dokumen yang ada masih belum lengkap dan takut akan berpotensi menyinggung berbagai pihak nantinya, akan tetapi keberadaannya saat itu sangat diterima oleh masyarakat Indonesia dengan masih ditayangkannya filem ini hingga era tahun 1980-an di TVRI. Filem ini dikatakan sebagai filem perjuangan Indonesia kedua, setelah filem perjuangan pertama yang juga disutradarai oleh Usmar Ismail dengan judul Darah dan Doa diproduksi satu tahun sebelumnya (1950). Continue reading

Daur Subur di Pekan Seni Media 2018

Pekan Seni Media adalah salah satu perhelatan seni media yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun ini Pekan Seni Media mengangkat tema Local Genius, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawasi Tengah, dan didukung oleh Forum Lenteng dan Forum Sudut Pandang. Kegiatan ini dilaksanakan di Taman Budaya Sulawesi Tengah, Kota Palu, pada 26 Agustus – 2 September 2018. Perhelatan ini dikuratori oleh Hafiz Rancajale dengan co-kurator Andang Kelana, serta menghadirkan 25 seniman/kolektif media nasional. Salah satunya adalah Gubuak Kopi, yang mempresentasikan program Daur Subur dalam bagian pameran dan artist talk bertajuk Meta Local Genius. Continue reading