Author Archives: Mohammad Irvan

Mohammad Irvan atau biasa disapa Ipan lahir di Payakumbuh, 20 Januari 1995. Saat ini sedang menjalankan program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Riau. Selain itu, sekarang juga aktif sebagai koordinator program alternatif pemutaran film yang digagas oleh Komunitas Sinema Melayu (Sinelayu) di Kota Pekanbaru. Tahun 2017 pernah mengikuti workshop Seni Media “programmer dan kurator gambar bergerak” di Jatiwangi Art Factory, Jawa Barat. Partisipan Lokakarya Daur Subur dalam rangkaian Bakureh Project di Gubuak Kopi, 2018. Ia juga merupakan partisipan Program Magang Gubuak Kopi 2018.

Gotong Royong Enam Jam di Jogja

Catatan Penayangan Sinema Pojok: Enam Djam di Djogja (Usmar Ismail, 1951)

Sabtu, 28 Juli 2018, Komunitas Gubuak Kopi melalui program Sinema Pojok memutarkan filem Enam Djam di Djogja karya sutradara Usmar Ismail yang diproduksi tahun 1951. Filem Enam Djam di Djogja memang dihadirkan dengan cara fiktif. Alasannya dibuat dengan cara fiktif karena merasa dokumen-dokumen yang ada masih belum lengkap dan takut akan berpotensi menyinggung berbagai pihak nantinya, akan tetapi keberadaannya saat itu sangat diterima oleh masyarakat Indonesia dengan masih ditayangkannya filem ini hingga era tahun 1980-an di TVRI. Filem ini dikatakan sebagai filem perjuangan Indonesia kedua, setelah filem perjuangan pertama yang juga disutradarai oleh Usmar Ismail dengan judul Darah dan Doa diproduksi satu tahun sebelumnya (1950). Continue reading

Simpati Oharu

Catatan Penayangan Sinema Pojok: The Life of Oharu (Kenji Mizoguchi, 1952)

Sabtu 18 Juli 2018, seperti biasa Komunitas Gubuak Kopi menghadirkan ruang alternatif pemutaran filem melalui program Sinema Pojok. Malam itu Sinema Pojok memutarkan filem The Life of Oharu karya sutradara asal Jepang Kenji Mizoguchi. Filem yang memiliki durasi 108 menit ini menggambarkan penurunan dan jatuh bangunnya kehidupan seorang wanita bangsawan kecil selama beberapa dekade karena cinta dan keputusan buruk yang membawanya ke dalam kehidupan yang melarat. Continue reading

Janang

Catatan Observasi Awal bersama Bakureh Project

Selasa 05 Juni 2018 sekitar pukul 14.30 WIB, saya bersama salah seorang fasilitator dan dua orang partisipan kegiatan bakureh Project yang digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi menuju Jorong Pamujan di Kecamatan Kinari, Kabupaten Solok. Bu Eva salah seorang warga di sana yang saya temui. Dia mengatakan bahwa bakureh di daerahnya lebih dikenal dengan kegiatan pergi bekerja. ”misal ibuk sadang di heler, itu ibuk pai bakarajo namonyo kalau di siko”, Kata Bu Eva. (Misalnya ibu sedang di penggilingan padi, itu ibu sedang pergi bekerja maksudnya jika di daerah sini). Di daerahnya, Bu Eva mengatakan bahwa kegiatan bakureh dalam konteks Kota Solok dikenal dengan istilah gotong royong memasak, disini disebut manolong mamasak (membantu memasak) saja. Continue reading