Tag Archives: Daur Subur

Terkait lokakarya kultur daur subur, kultur pertanian, dan lingkungan hidup

Pengantar Bakureh Project

Bakureh Project adalah sebuah studi nilai-nilai kebudayaan lokal melalui tradisi “masak bersama”. Bakureh secaha harfiah dalam Bahasa Indonesia berarti ‘berkuli’, namum dalam konteks ini defenisi bakureh merujuk pada ‘gotong-royong masak’ yang dikomandoi oleh ibu-ibu dalam satu kampung. Pada dasarnya kegiatan ini dilakukan oleh ibu-ibu, namun, dalam kondisi tertentu juga terbuka pada keterlibatan laki-laki. Ia hadir dalam konteks pesta nagari (kampung), seperti pernikahan, pengangkatan pimpinan adat di tingkat nagari, upacara kematian, perayaan panen, dan lainnya.
Continue reading

Manggaro

Pertanian sebenarnya bukanlah istilah yang asing lagi bagi kita. Seperti yang digambarkan di Wikipedia, pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.[1] Sederhananya, kegiatan ini dipahami masyarakat sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam, walaupun dalam pengertian luasnya, termasuk juga kegiatan pembesaran hewan ternak (rising). Continue reading

Baburu Partamo

Baburu/berburu merupakan hal yang tidak asing lagi di Sumatera Barat, termasuk di Padang Sibusuk. Aktivitas ini diikuti oleh masyarakat dari berbagai usia, remaja hingga tua. Hari perburuan biasanya jatuh pada hari Rabu sebagai berburu kecil, dan hari Minggu sebagai berburu besar. Tradisi ini berkembang dari/sebagai kebiasaan kolektif masyarakat pertanian di Minangkabau dataran tinggi (bukan daerah pantai), untuk memburu hewan babi atau yang dalam bahasa lokal disebut ciliang, kondiak, dan kandiak. Hewan ini dari dulunya oleh masyarakat disebut sebagai hama pertanian. Kebiasan ini tidak hanya tumbuh sebagai tradisi masyarakat pertanian, tapi kini ia juga berkembang sebagai hobi dan digadangkan sebagai olah raga. Di berbagai daerah di Sumatera Barat, khususnya, Solok, Sijunjung, Batusangkar, Padangpanjang dan lainnya kini muncul organisasi Porbi (Persatuan Olah Raga Buru Babi), yang aktivitasnya antara lain mengorganisir aktivitas berburu bersama. Video ini adalah rekaman suasana berburu di Aia Angek, Kabupaten Sijunjung oleh Riski dan Ade yang baru pertama kali ikut aktivitas berburu. Continue reading

Koleksi Arsip Pak Kades

Pertengahan Januari 2018 lalu, Fadlan mengunjungi mantan kepala desa Padang Sibusuk Selatan di era awal 90-an. Kunjungan ini merupakan bagian dari riset lokakarya Daur Subur untuk menggali memori kejayaan masa lalu di Padang Sibusuk, baik itu di bidang olah raga, lingkungan, tradisi, dan sejumlah prestasi lainnya, serta melihat keterkaitannya dengan kebudayaan masyarakat pertanian pada masa itu. Di masa pimpinan beliau, Padang Sibusuk sempat mendapat penghargaan sebagai desa teladan tingkat provinsi, dan ia diundang oleh Kementerian Dalam Negeri untuk menerima penghargaan. Menarik membaca kembali kejayaan masa lalu, dalam melihat perkembangan situasi sosial dan perekonomian masyarakat Padang Sibusuk kini. Continue reading

Kebun Terung Pak Sukri

Pak Sukri adalah salah seorang petani di Padang Sibusuk yang memutuskan untuk terus bertani walau lahan pertanian di sekitarnya telah berubah menjadi lahan tambang emas. Ia menanam beragam jenis tanaman sayur terutama terung dan cabai. Selain itu, Pak Sukri juga menceritakan beberapa persoalan yang timbul karena tambang, baik itu masalah sosial maupun lingkungan. Tidak sedikit pertambangan di sekitar sana yang gagal, atau tekor, hingga tidak cukup uang untuk membuatnya menjadi sawah kembali. Continue reading

Open lab: Mamboncah

‘Mamboncah’ adalah rangkaian presentasi publik dari kegiatan Lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk, yang digelar oleh Gubuak Kopi berkolaborasi dengan komunitas Penggerak Kreativitas Anak Nagari (PKAN) Padang Sibusuk. Kegiatan yang disajikan dalam format open lab ini, menyajikan gambaran proses studi pengembangan media dalam membingkai isu-isu terkait kebudayaan pertanian di Padang Sibusuk, terutama isu terkait peralihan fungsi lahan sawah menjadi pertambangan emas, sebagai upaya memahami kebudayaan pertanian masyarakat Padang Sibusuk itu sendiri. Sebelumnya selama lokakarya, selain riset, para partisipan yang teridiri dari beragama latar belakang ini juga mendalami pemahaman terkait literasi media, lingkungan hidup, dan kesenian tradisi. Continue reading

Kuratorial Open Lab: Mamboncah

Mamboncah: Membasahi yang kering, memulai kembali. Demikian kami generasi kini memahami aktivitas yang biasa dilakukan petani setelah panen dan hendak menanami sawahnya kembali. Bagi kita, ia adalah kerangka filosofis yang merujuk pada aksi untuk terus berbenah dan memperbaharui ruang, atas nama masa depan yang lebih baik serta keseimbangan yang berlanjut. Continue reading

Lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk

Daur Subur adalah sebuah paltform yang digagas oleh Gubuak Kopi dalam mengarsipkan dan memetakan kultur pertanian di Sumatera Barat melalui pendidikan media berbasis komunitas. Kegiatan ini digagas pada tahun 2017, melibatkan sejumlah partisipan dari beragam disiplin dan  komunitas. Para partisipan yang terlibat diajak untuk mengikuti lokakarya dan memproduksi karya teks, gambar, dan audio visual. Kali ini, Daur Subur digelar di Nagari Padang Sibusuk, Kabupaten Sijunjung, bekerja sama dengan komunitas pemuda lokal PKAN Padang Sibusuk. Continue reading

Ketapel Mak Etek

Banyak cara yang dilakukan petani dalam mengusir hama burung pemakan padi, salah satunya adalah “manggaro”. Namun untuk musim burung yang tidak banyak, bisa dilakukan dengan cara sederhana. Seperti yang dilakukan oleh Mak Etek, yaitu dengan ketapel, ia menjaga sawah nya dari hama burung menggunakan ketapel karena cukup ampuh menjangkau dari jarak jauh dan cara ini tidak terlalu memakan tenaga. Mak Etek dapat menjaga sawahnya dari hama sambil bermain ketapel.

Vlog by Ade Mukhlas
Padang Sibusuk, 11 Januari 2018

Vlog ini bagian dari edisi khusus lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk, oleh Gubuak Kopi dan PKAN.