Author Archives: Komunitas Gubuak Kopi

Komunitas Gubuak Kopi adalah sebuah kelompok belajar seni dan media yang berbasis di Kota Solok, sejak tahun 2011. Kelompok ini berfokus pada pengembangan seni sebagai metode riset. Serta menjembatani kolaborasi profesional (seniman, peneliti, dan penulis) dan warga dalam mendedah persoalan-persoalan budaya lokal di Solok secara khusus dan Sumatera Barat secara umum.

Eksplorasi Gerak dalam Ruang Kurun Niaga

Jumat, 25 Oktober 2019, setelah seremoni pembukaan pameran Kurun Niaga, para hadirin dipandu oleh Albert Rahman Putra, selaku kurator memasuki ruang pamer. Ia menjelaskan sejumlah arsip dan karya-karya yang dipajang. Seperti karya garis waktu yang ditulis oleh Biahlil Badri dalam kertas besar sepanjang delapan meter. Di sana tertulis rentetan waktu atau pirode penting dalam perniagaan Sumatera bagian barat sejak tahun 1600 hingga 1900an. Catatan ini antara lain disusun dari 17 buku yang dikaji oleh Komunitas Gubuak Kopi bersama 12 partisipan sejak dua bulan terakhir. Buku-buku itu termasuk arsip-arsip yang dipameran di Gedung Kubuang Tigo Baleh, Kota Solok yang disulap menjadi galeri itu.

Continue reading

Pameran Kurun Niaga Dibuka

Di pagi yang cukup cerah pada Jumat, 25 Oktober 2019, puluhan siswa sekolah dasar, teman-teman komunitas, para pejabat pemerintah dan sejumlah instansi di Kota Solok telah berkumpul di lobi Gedung Kubuang Tigo Baleh. Pagi itu, semua hadirin berkumpul untuk menghadiri pembukaan pameran arsip Kurun Niaga. Pameran ini digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi bekerja sama dengan Direktorat Sejarah Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Republik Indonesia, serta didukung oleh Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pariwisata.

Continue reading

Ka Dapu (Masak Bersama)

“Ka Dapu” atau “Ka Dapua” atau “ke Dapur” adalah tradisi masak bersama masyarakat Gantung Ciri, Solok. Biasanya dikomadoi oleh ibu-ibu. Sementara laki-laki mendirikan kajang (dapur sementara) dan mencari bahan atau mengaduk kuali. Tradisi ini biasa dilakukan menjelang pesta nagari atau kampung, ataupun acara pernikahan anak-kemenakan.

Continue reading

Berkumpul di Solok Membaca Perdagangan Lampau

Senin, 4 Agustus 2019 lalu, sejumlah pemuda berkumpul di Solok, tepatnya di Tanah Merah Space, di Jalan Lingkar Utara, Ampang Kualo, Kota Solok. Sebuah ruang untuk komunitas kreatif di Solok, yang juga merupakan kediaman baru Komunitas Gubuak Kopi. Kali ini mereka berkumpul untuk menjalankan sebuah proyek seni bertajuk mengkaji dinamika kebudayaan melalui fenomena jalur dagang dan trasnportasi.

Continue reading

Daur Subur di Parak Kopi

Daur Subur adalah sebuah paltform yang digagas oleh Gubuak Kopi dalam mengarsipkan dan memetakan kebudayaan masyarakat pertanian di Sumatera Barat melalui pendidikan media berbasis komunitas. Kegiatan ini digagas pada tahun 2017, melibatkan sejumlah partisipan dari beragam disiplin dan perwakilan komunitas. Para partisipan yang terlibat diajak untuk mengikuti lokakarya literasi media, pengelolaan arsip, dan memproduksi karya berupa teks, gambar, dan audio visual.

Continue reading

Catatan Proses Palito Club

Terbentuknya Palito Club

Tahun 2019 ini, perekrutan partisipan Program Remaja Bermedia sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, perekrutan diselenggarakan bekerja sama dengan program GSMS dan SMA N 2 Sumatera Barat, dan terbentuklah TKP Studi Club. Pada tahun 2018, para partisipan datang sendiri karena tertarik belajar dengan Komunitas Gubuak Kopi, dan diikut-sertakan dalam program ini, lalu terbentuklah Untempang Club. Pada tahun 2019, perekrutan kita coba melalui panggilan terbuka.

Continue reading

Menyusun Kolase di Surau Tuo

Pertengahan Juni 2019 lalu, dalam rangkaian lokakarya literasi media: Daur Subur di Parak Kopi, yang diselenggarakan oleh Gubuak Kopi dan Surau Tuo AMR, para partisipan diajak untuk mengenal ragam media kreatif untuk menyampaikan gagasan. Salah satunya adalah dengan medium kolase atau seni merekonstruksi gambar. Untuk kelas kolase berlangsung selama 4 hari, yang dipandu oleh Mia Aulia, salah seorang seniman visual dari Kota Padangpanjang. Berikut adalah dokumentasi hari pertama kelas kolase. Para partisipan diajak untuk membuat kolase tempel pada medium kertas.

Continue reading

Bangsal Menggawe 2019: Museum Dongeng

Bangsal Menggawe adalah sebuah perhelatan rakyat yang digagas oleh Yayasan Pasirputih, Lombok Utara. Tahun 2019 ini, Bangsal  Menggawe merespon situasi pasca-gempa bumi besar yang menghancurkan sebagian besar bangunan fisik di Kabupaten Lombok Utara. Perheletan ini dikuratori oleh Otty Widasari (Akumassa, Jakarta) dan Muhammad Sibawahi (Yayasan Pasirputih, Lombok Utara). Perhelatan ini melibatkan sejumlah seniman berpatisipasi untuk melakukan residensi dan kolaborasi bersama warga di Lombok Utara. Para seniman antara lain, Pingkan Polla(Jakarta), Maria Silalahi (Jakarta), Martioni Supiana (Lombok Utara), Muhammad Gozali (Lombok Utara), Zakaria dan Sanggar Panca Pesona, Lalu Mintarja, dan Theo Ngugraha.

Continue reading

Remaja Bermedia: Untempang Club

Awal Oktober 2018 lalu, 6 orang remaja datang ke Komunitas Gubuak Kopi untuk belajar bersama program Remaja Bermedia 2018. Remaja ini kemudian broproses lebih dari satu bulan, dan didororong untuk membentuk sebuah kelompok belajar, yakni: Untempang Club. Kelompok ini dimentori oleh kakak di Komunitas Gubuak Kopi. Belajar mengenai dasar-dasar fotografi dan performance art. Selain kakak-kakak di Gubuak Kopi, kelompok ini juga mendapat kesempatan selama kurang lebih dua minggu belajar bersama pemateri tamu. Pemateri tersebut antara lain: Prashasti Wilujeng Putri, seniman performance dan video art dari Jakarta; serta Arum Tresnaningtyas Dayuputri, seniman fotografi, video art, dan musisi dari Bandung.

Continue reading

Andalas Film Festival 2018

Ini adalah kali kedua, Gubuak Kopi terlibat dalam pesta filem yang digagas oleh Metasinema – Fakultas Ilmu Budaya – Universitas Andas (FIB – UNAND). Sebelumnya perayaan ini bernama Andalas Film Exhibition (AFE), dan tahun ini berganti nama menjadi Andalas Film Festival (AFFest). Tahun ini, dua anggota Gubuak Kopi yakni Albert Rahman Putra, dipercaya sebagai juri filem untuk keseluruhan kategori; dan Delva Rahman, sebagai kurator dalam sesi kurasi filem kompetisi. Pada perayaan AFF tahun yang berlangsung pada 22-26 Oktober 2018 ini, penyelenggara mengangkat tema, yang diambil dari salah satu judul cerpen A. A Navis (1963): Bertanya Kerbau Pada Pedati.

Continue reading