Category Archives: Aktivitas Utama

The Pos Ronda Project di Seoul

The Pos Ronda Project adalah proyek seni yang digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi sebagai pengembangan dari platform Daur Subur sejak Maret 2022 lalu. Proyek ini berupaya mengaktivasi pos ronda sebagai institusi alternatif warga dalam mengupayakan kesalamatannya sendiri. Proyek ini terdiri dari serangkaian pertemuan, aktivitas bersama warga, open lab, dan produksi buku.

Continue reading

Presentasi Daur Subur #8 – Downshifting di JILF

Oktober 2022 lalu, Komunitas Gubuak Kopi mempresentasikan proyek Daur Subur #8 bertajuk Downshifting di Galeri Taman Ismail Marzuki (TIM) pada perhelatan Jakarta Internasional Literary Festival (JILF) 2022. Daur Subur adalah sebuah platform studi mengenai kebudayaan yang berkembang di masyarakat pertanian di Sumatera Barat. Platform ini berupaya membaca beragam peristiwa budaya baik itu melalui penelitian, lokakarya, proyek seni, dan praktik artistik lainnya. Setiap tahunnya Daur Subur mengangkat sejumlah tema yang berkelanjutan dalam menggali aspek pengetahuan dari tradisi, dan kearifan lokal dalam memahami persoalan yang berkembang hari ini, dengan tetap sadar akan perkembangan situasi sosial, ekonomi, dan politik.

Continue reading

Smells Like a Tiger di Festival Komunitas Seni Media

Pada 5-12 Oktober 2022 lalu, Komunitas Gubuak Kopi terlibat sebagai salah satu kolektif undangan sebagai partisipan pameran dalam rangkaian Festival Komunitas Seni Media 2022. Festival ini merupakan pengembangan dari Pekan Seni Media yang diinisasi oleh Kemdikbudristek, yang mana kali ini diselnggarakan bersama UPTD Taman Budaya Bengkulu dan ARCO Art Collab. Festival ini diselenggarakan di Komplek Taman Budaya Bengkulu, yang dikuratori oleh Sudjud Dartanto, Jeong Ok Jeon, dan Yudi Ahmad Tajudin, dengan tajuk kuratorial: [Medi(t)asi Ritus/Rute].

Continue reading

PKD Sumatera Barat 2022: Daya Budaya

Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) adalah salah satu agenda kebudayaan utama di Sumatera Barat yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Sumatera Barat. Agenda berupaya menghadirkan pembicaraan mengenai kebudayaan lokal di Sumatera Barat hari ini. PKD kali ini, dikuratori oleh 5 orang kurator Sumatera Barat. Salah seorangnya dalah anggota Komunitas Gubuak Kopi, yakni Albert Rahman Putra, bersama Edy Utama, Dede Pramayoza, Nesya Fitryona, dan Nasrul Azwar.

Continue reading

Presentasi Lumbung Indonesia di Documenta 15

Pada 19 September 2022 lalu, Albert Rahman Putra (Komunitas Gubuak Kopi), bersama Rahmadiyan Tria (Forum Sudut Pandang), Dewita Astari (Gudskul) dan Dwiki Nugroho Mukti (Serbuk Kayu) sebagai Tim Sarekat dari platform Lumbung Indonesia hadir di perhelatan Documenta Fifteen, mempresentasikan Lumbung Indonesia. Sebuah platform kolaborasi yang diinisiasi oleh 12 kolektif di Indonesia, antara lain: Serbuk Kayu (Surabaya), Hysteria (Semarang), Pasirputih (Lombok Utara), Komunitas Gubuak Kopi (Solok), Rumah Budaya Sikukeluang (Pekanbaru), Sinau Art (Cirebon), Trotoart (Jakarta), Komunitas Kahe (Maumere), Forum Sudut Pandang (Palu), Siku Ruang Terpadu (Makassar), Ketjil Bergerak (Yogyakarta) dan Gelanggang Olah Rasa (Bandung). Kelompok ini hadir menindaklanjuti pertemuan yang difasilitasi oleh Gudskul Ekosistem dalam riset Fixer 2021.

Continue reading

Presentasi Proyek Bakureh di AVA Hong Kong Baptist University

15 Mei hingga Juni 2022 lalu, Komunitas Gubuak Kopi menjadi bagian dari tim riset Ika Yuliana dan Profesor Dominique Lammli, dalam rangkaian “Sosial Engaged Art in Post-Colonial Hong Kong and Shoutheast Asia” yang diselenggarakan oleh Academy of Visual Art, Hong kong Baptist University. Proyek ini dipresentasikan dalam bentuk simposium, pameran fisik dan virtual. Dalam presentasi ini, Komunitas Gubuak Kopi melalui dokumentasi dan buku proyek Bakureh – Daur Subur #4, menghadirkan salah satu metode dan strategi kerja seni dalam konteks, dalam merespon persoalan lingkungan dan rural di Solok.

Continue reading

Telesilaturahmi di Pekan Nan Tumpah

Tahun ini, Komunitas Gubuak Kopi terlibat sebagai partisipan pameran dalam perhelatan Pekan Nan Tumpah, sebuah festival dua tahunan yang diselenggarakan oleh Komunitas Seni Nan Tumpah. Perhelatan ini terdiri dari rangkaian pertunjukan dan pameran seni kontemporer, yang dihelat di Taman Budaya Sumatera Barat, Kota Padang, pada 1-7 Juli 2022, dengan tajuk kuratorial “Pandemi Haha Hihi: Lain Sakit Lain Diobati”.

Continue reading

Mari Dengarkan di Partisan

Pada Maret 2022 lalu, salah satu anggota Komunitas Gubuak Kopi, Biki Wabihamdika, terlibat menjadi salah satu seniman performans dalam rangkaian pameran tunggal Otty Widasari yang bertajuk: Partisan. Pameran ini dikuratori oleh Luthfan Nurohman, berlangsung pada 9-15 Maret 2022, di Gedung Serba Guna Galeri Nasional Indonesia. Performans tersebut bertajuk “Mari Dengarkan” – Milisifilem Collective: Telang (Adi Osman, Biki Wabihamdika, Fitri Anggraini, M. Zain Fadlurrahman, Syarifa Amira), 2022
Eksplorasi gerak dan ritme dalam pikiran.

Continue reading

Lumbung Kelana di Solok

Januari 2022, Komunitas Gubuak Kopi menjadi tuan rumah untuk residensi Lumbung Kelana di Solok. Lumbung Kelana adalah program residensi yang diinisiasi oleh Lumbung Indonesia – sebuah platform bersama untuk kolektif seni yang menghidupi dan dihidupi oleh tradisi dan praktik yang berhubungan dengan lumbung. Program residensi ini diikuti dan dijalankan oleh 11 dari 12 kolektif seni yang saat ini tergabung dalam Lumbung Indonesia, diantaranya yaitu Serbuk Kayu (Surabaya), Hysteria (Semarang), Pasirputih (Lombok Utara), Komunitas Gubuak Kopi (Solok), Rumah Budaya Sikukeluang (Pekanbaru), Sinau Art (Cirebon), Trotoart (Jakarta), Komunitas Kahe (Maumere), Forum Sudut Pandang (Palu), Siku Ruang Terpadu (Makassar), dan Gelanggang Olah Rasa (Bandung), serta difasilitasi oleh Tim Riset Fixer dan Gudskul Ekosistem.

Continue reading

Ring Project: Jambak Cosmology

In response to Metaphor About Island as a theme, we are interested to see island as a dynamic subject that influences each other with people who come and go. Through this project, we brings up circumstance as a theme that focuses on various external influences and negotiate with internal influences. We invite several participants consisting of local youngsters to collaborate in Kampung Jawa, Solok, a region dominated by diverse ethnicities, such as Javanese, Minangnese, Bataknese, and Keling, which is later abbreviated as JAMBAK.

Continue reading