​​Isyarat dalam Kelana

Catatan Proses Residensi Lumbung Kelana di Gubuak Kopi

Rabu, 19 Januari 2021 menjadi hari ketiga pelaksanaan Lumbung Kelana, sebuah program residensi yang diinisiasi oleh Lumbung Indonesia. Lumbung Indonesia sendiri, merupakan sebuah platform bersama yang diinisiasi oleh 12 kolektif seni di berbagai kota di Indonesia, termasuk Komunitas Gubuak Kopi. Program residensi ini diikuti oleh 11 kolektif yang tergabung dalam forum tersebut. Masing-masing kolektif menjadi tuan rumah dan juga mengirim dua utusannya untuk berkelana di kolektif lain. Di Komunitas Gubuak Kopi kami yang kedatangan tamu residensi dari Gelanggang Olah Rasa, Bandung yakni Sufty dan Komunitas Kahe, Flores yaitu Yoan. Sementara itu, Komunitas Gubuak Kopi juga mengirimkan dua partisipan residensi, Hafizan ke Pasirputih, Lombok Utara dan Zekalver ke SIKU Ruang Terpadu, Makassar. 

Continue reading

Artist Talk #2 Circumstance – Setelah Berproses

Sample Text

Dua hari menuju penutupan Pameran Circumstance, 5 November 2021, malam hari nan penuh keramaian di Rumah Tamera, sedang berlangsung Artist Talk #2. Artist Talk ini dimoderatori oleh Amelia Putri dengan tiga narasumber, yaitu Zekalver Muharram, Dika Adrian, dan Taufiqurrahman Kifu. Sesuai judulnya Artist Talk, maka seluruh narasumber merupakan seniman yang berpartisipasi dalam Pameran “Circumstance”.

Matahari Tenggelam Kita Tetap Bersinar

Catatan diskusi Melihat Kolektif Bekerja

Selasa, 21 Oktober 2021 Komunitas Gubuak Kopi bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan Karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang dan Gudskul Ekosistem mengadakan agenda diskusi buku Mengeja Fixer, buku ini diterbitkan oleh Yayasan Gudskul Studi Kolektif, 2021. Acara diadakan pada sore hari di pelataran pendopo jurusan Karawitan yang dihadiri oleh mahasiswa dan beberapa dosen ISI Padangpanjang, serta tamu kolektif yang berada di Sumatera Barat seperti Ladang Rupa, Kamar Kost CH, dan Komunitas Seni Belanak. 

Continue reading

Hujan Meredakan Panas

Malam Minggu, 11 Desember 2021, saat itu ditemani hujan rintik-rintik yang sudah membasahi Kota Solok dari sore. Pada siang hari itu, saya dan Badri baru bangun tidur dan sedang bersantai di halaman belakang Rumah Tamera, tiba-tiba beberapa pemuda datang dan ternyata salah satunya adalah teman saya. Mereka datang untuk mengecek lokasi yang akan dipakai untuk acara gig nanti malam. Pada hari itu, Rumah Tamera – Komunitas Gubuak Kopi berkolaborasi dengan Solok Summoning Scream, beberapa teman, antara lain: Pistown, Wine Kamir, Barber Blarrr, Satu Satu Sembilan, Naluri Coffe, dan Spectrum Garage, mengadakan gigs kecil-kecilan yang berisi band-band “cadas” atau “underground”. Acara tersebut dikoordinatori oleh Verdyan Rayner bersama teman-temannya, dan diberi nama Summon Festival Volume I.

Continue reading

Artist Talk #1 – Circumstance

Sejak Rabu malam (3 November 2021), air sumur di Rumah Tamera tidak hidup, jadilah paginya kami harus membeli air satu tangki untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus. Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB, saya dan Aza membeli air ke PDAM Kota Solok. Menunggu sekitar tiga jam, mobil tangki air yang dikendarai Pak Ucil pun datang. Awalnya beliau sudah berada di jalan Lingkar Utara ini, namun karena ragu dimana keberadaan Rumah Tamera jadilah ia menelpon ke saya. “Oh, Rumah Tamera itu lokasinya Gubuak Kopi? Kalo Gubuak Kopi saya tahu” Ujar beliau di seberang telepon.

Continue reading

Sejak Rabu malam (3 November 2021), air sumur di Rumah Tamera tidak hidup, jadilah paginya kami harus membeli air satu tangki untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus. Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB, saya dan Aza membeli air ke PDAM Kota Solok. Menunggu sekitar tiga jam, mobil tangki air yang dikendarai Pak Ucil pun datang. Awalnya beliau sudah berada di jalan Lingkar Utara ini, namun karena ragu dimana keberadaan Rumah Tamera jadilah ia menelpon ke saya. “Oh, Rumah Tamera itu lokasinya Gubuak Kopi? Kalo Gubuak Kopi saya tahu” Ujar beliau di seberang telepon.

Continue reading

Daur Subur #7: Circumstance

Circumstance adalah presentasi publik dari studi mengenai kesalingkaitan unsur dan elemen masyarakat di Kelurahan Kampung Jawa, Solok, Sumatera Barat. Studi ini menyoroti inisiatif warga merespon persoalan di sekitarnya, berinteraksi, dan memahami peristiwa di sekitarnya secara spiritual. Proyek ini merupakan bagian dari presentasi publik Kurasi Kurator Muda, Albert Rahman Putra, bersama Galeri Nasional Indonesia dan juga merupakan pengembangan dari platform Daur Subur, sebuah studi tetang kebudayaan yang berkembang di masyarakat pertanian Sumatera Barat, yang digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi sejak tahun 2017.

Continue reading

Dimulai dari Berkumpul

Kamis, 11 November 2021, Fakultas Seni Pertunjukan di ISI Padangpanjang mengadakan Pelatihan Entrepreneurship untuk kalangan mahasiswa. Audiens berasal dari mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan itu sendiri dan beberapa perwakilan dari universitas lain, seperti Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, dan lainnya. Kegiatan ini mengundang Komunitas Gubuak Kopi untuk berbagi pengalaman mengelola komunitas. Pada saat itu yang mewakili Komunitas Gubuak Kopi adalah Biahlil Badri dan didampingi saya sendiri, Farah Nabila. 

Continue reading

Mengepul Sisa dan Asa

Catatan Proses Residensi Daur Subur 2021: Circumstance

Memasuki residensi hari ke enam saya dan kawan-kawan Komunitas Gubuak Kopi disambut hangat oleh senyuman Pak Mardi, sapaan beliau ketika kami berkunjung ke sana. Pak Mardi adalah warga Kampung Jawa yang lahir di Bekasi, kemudian 2009 beliau memutuskan untuk pindah ke Kota Solok. Perjalanan Pak Mardi yang konsisten berbuah manis, beliau memiliki tempat pengepul dan pengepresan limbah dalam jumlah besar. Saya memasuki gang menuju tempat usahanya, karung-karung besar berisi botol plastik berjejer rapi di tepi jalan, sepanjang 100 m sebelum masuk ke dalam rumah pengepresan sampah milik Pak Mardi.

Continue reading

Membuat Kompos dengan Tetangga

Sore yang sejuk di Rumah Tamera, waktu yang tepat untuk berkeliling. Saya datang lagi ke markas Komunitas Gubuak Kopi ini, untuk terlibat dalam proses residensi Daur Subur 2021 dengan tema “Circumstance”. Tema ini berupa menyoroti dan menghubungkan inisiatif dan aktivitas warga, untuk sebuah keadaan yang lebih baik di masa mendatang. Hari ini saya berkunjung ke rumah-rumah warga sekitar Rumah Tamera, bersama empat orang rekan residensi Daur Subur, yakni; Badri, Zekal, Biki, dan Alfi. Kami mengunjungi rumah-rumah yang sebelumnya juga kami kunjungi. Kunjungan sebelumnya, sekitar 1 bulan yang lalu, teman-teman Komunitas Gubuak Kopi memberikan 1 botol kaca, untuk wadah kompos berukuran sekitar 200 Gr. Botol-botol ini bagian dari inisiatif teman-teman Komunitas Gubuak Kopi bersama beberapa warga Kampung Jawa, Solok, untuk membiasakan mengolah sampah sendiri langsung di dapur. Alat sederhana yang bisa langsung di letakan didapur, sehingga meminimalisir proses memisahkan.

Continue reading

Doa-doa Tentangga di ICAD 2021

Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) adalah perhelatan seni rupa kontemporer dan design yang di inisiasi oleh Yayasan Design+Art Indonesia, Jakarta. Tahun ini ICAD mengangkat tema “Publik” yang dikuratori oleh Hafiz Rancajale. Pada tema kurasi ini Komunitas Gubuak Kopi turut diundang sebagai salah satu seniman kolektif untuk berpameran dalam helat ini.

Continue reading