Jauh sebelum Eropa datang ke Sumatera, negeri ini telah terlibat sebagai produsen dalam perdagangan hasil pertanian dunia. Hal ini tentu didukung dengan keadaan alamnya yang subur. Saya membayangkan, adaptasi dan usaha memeras otak untuk bertahan hidup, memicu munculnya kesadaran untuk memahami sifat dan manfaat yang disediakan alam di sekitar kita. Semakin hari semakin baik, dan menjadi ahli. Juli 1818, Sir Thomas Stamford Raffles, menjadi orang Eropa pertama yang menginjakan kakinya di pusat negeri Minangkabau, dan menyaksikan langsung kehidupan pertanian yang didistribusikan keberbagai belahan dunia itu. Dari Padang, ia menaiki pebukitan yang membatasinya dengan Solok, dari Solok menyeberangi Singkarak dan ke Tanah Datar (baca juga: Jalan Panjang Hingga Tuan Merebut Wilayah, 2017). Dalam catatannya, Raffles menyampaikan kekagumannya akan keindahan alam dan cara-cara pertanian yang sangat maju. Kemudian meyakinkan raja Inggris penting untuk menguasai negeri ini dan tidak menyerahkannya pada Belanda. Continue reading
Author Archives: Albert Rahman Putra
Bararak di Buluah Kasok
Vlog Kampuang – Bararak di Buluah Kasok
Bararak atau arak-arakan adalah salah satu tradisi di Minangkabau untuk merayakan dan memperkenalkan sebuah peristiwa yang dianggap penting untuk diketahui oleh masyarakat suatu kampung. Video berikut adalah tradisi bararak di Nagari Buluh Kasok, Sijunjung, Sumatera Barat, dalam rangka memperkenalkan pengantin baru. Setiap nagari memiliki ciri khas dan inovasi masing-masing dalam pelaksanaan arak-arakan. Salah satu yang menarik dari bararak di Buluh Kasok adalah pemusik arakan yang lebih ramai dan tambahan alat musik mini organ (dibaca: orgen) yang terhubung pada soundsystem dengan pengeras suara toa, yang ikut diarak dengan gerobak.
Vlog by @albertrahmanp
Sijunjung, 27 Juni 2017
________________
Vlog Kampuang: Program produksi karya audiovisual dengan pendekatan video diary yang dilakukan oleh Gubuak Kopi dan warga pengguna telepon pintar untuk merekam persoalan-persoalan atau narasi-narasi lokal yang ada di Solok secara khusus, dan Sumatera Barat, secara umum. Karya-karya audiovisual yang terkumpul didistribusikan secara online melalui kanal YouTube Gubuak Kopi.
Trik-trik Pak Irwin
Beberapa hari setelah lebaran, beberapa kawan-kawan Gubuak Kopi, mampir dan bersilaturahmi di Gang Rambutan, Kelurahan Pasar Pandan Aia Mati, Kota Solok. Selain mendapat kue-kue lebaran, kita juga dapat beberapa ‘THR’ berupa bibit dan pupuk dari beberapa warga di Gang Rambutan. Selain itu, tidak lupa Pak RT atau Pak Irwin memberi beberapa tips tentang berkebun. Continue reading
Membaca Kembali Pertanian Dulu dan Kini
Editorial Kumpulan Tulisan: Daur Subur
Ibaraiknyo tanah: nan lereng tanami padi, nan tunggang tanami bambu, nan gurun jadikan parak
nan bancah jadikan sawah, nan padek kaparumahan, nan munggu jadikan pandam, nan gauang ka tabek ikan, nan padang tampek gubalo, nan lacah kubangan kabau, nan rawang ranangan itiak. Continue reading
Dendang Memaknai Perjalanan
Suatu hari dalam sebuah bus dari Solok menuju kota Padang, bersama kami naik seorang laki-laki yang tidak mau duduk dan memilih berdiri di depan pintu. Setelah beberapa menit perjalanan, pria ini menyampaikan isyarat pada sopir bus, lalu pak sopir mematikan musiknya. Laki-laki ini mengeluarkan rabab (rebab) dari kantong plastik yang ditentengnya. Dengan sedikit kesulitan dalam posisi berdiri dan mobil bergoncang, ia mulai menggesek rebabnya. Continue reading
Pengantar Kuratorial: Daur Subur
Pengantar Kuratorial:
Daur Subur adalah pengembangan media dalam mengarsipkan dan membaca perkembangan kultur pertanian di lingkup lokal. Program ini digagas oleh Gubuak Kopi dengan mengembangkan pembacaan melalui pendekatan jurnalisme warga, aksi performatif, serta praktik media alternatif dengan memberdayakan teknologi yang dekat dengan kita.
Konten pameran pada dasarnya bukanlah hasil akhir, melainkan sketsa awal dari persoalan yang dibingkai selama lokakarya Kultur Daur Subur, yang dilaksanakan pada tanggal 10 – 20 Juni 2017 lalu. Melalui pameran dalam bentuk open lab ini, menarik membaca kembali proses para partisipan, sebagai pilihan bermedia di era millennial. Kebebasan dan kebanjiran informasi, berpotensi akan kerancuan informasi, sebaliknya dengan sikap kritis dan kesadaran akan cara kerja media, ia juga berpotensi sebagai penunjang kesetaran dan alat desentralisasi pengetahuan.
Selain itu, pemanfaatan teknologi media ini merupakan satu usaha alternatif mendefensikan dan membicarakan diri sendiri, serta merangkum narasi-narasi yang tersebar di kalangan warga sebagai sebuah pengetahuan, yang kali ini kita rayakan dengan peristiwa kesenian.***
Solok, 7 Juli 2017
Kreasi Sore Buya Khairani
Vlog Kampuang – Kreativitas Sore Buya Khairani
Suatu sore kami menemui Buya Khairani di rumahnya. Seorang tokoh masyarakat di Kelurahan Kampung Jawa, yang selalu berbagi pengetahuan-pengetahuan adat bersama kami. Kami mendapati dirinya dengan sibuk mengasah yang akan menjadi sarung sebuah keris katanya. Keris, gagang dan sarungnya ia buat sendiri dari material yang ada disekitarnya. Sore itu ia juga mengeluarkan beberapa kerajinan lainnya, seperti kapal-kapal yang ia buat dari kayu-kayu sisa pagar, pesawat-pesawat, mobil-mobilan, dan lainnya. Ia sewaktu muda sebelumnya juga sering melakukan ini, dan baru akhir-akhir ini ia kembali mengasah kemampuannya ini, sembari menghabiskan sore. Continue reading
Letusan di Riaknya Danau
Kira-kira dua minggu setelah lebaran (2015), suasana Singkarak yang sebelumnya ramai sudah berangsur normal. Jalanan sudah mulai sepi lagi, hanya sampah-sampah yang bertambah banyak. Siang hari, saya mampir di sebuah kedai nasi di tepian Danau Singkarak di daerah Tikalak. ‘Riak Danau’, begitu tertulis di depan warungnya. Di sana, saya bertemu seorang perempuan paruh baya. Dia adalah pemilik warung itu. Continue reading
Balanjo Pabukoan
Vlog Kampuang – Balanjo Pabukoan: Setiap Ramadhan, beberapa titik strategis di Solok, seperti persimpangan jalan yang banyak dilewati warga ngabuburit, serta tempat bermain-main sore, atau tempat remaja-remaja berfoto dan sebagainya, akan diramaikan oleh kehadiran para pedagang takjil. Video ini merekem suasana warga sekitaran Solok yang berbelanja pabukoan (takjil) di Simpang Pustaka Nagari, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. Sebelumnya, selain bulan puasa, biasanya di lokasi ini hanya terdapat dua dagangan di sini. Continue reading
Gang Rambutan
Akhir April 2017 lalu, saya berkunjung ke rumah bapak Irwin. Beliau adalah seorang ketua RT di RT 03/RW 01, Kelurahan Pasar Pandan Airmati, Kota Solok. Memasuki gang menjelang rumah Pak RT sungguh menarik. Di sana ada satu gapura, yang terlihat belum lama dibuat. Keberadaan gapura ini, membuat gang sedikit menonjol dari gang-gang yang ada di sekitar sana. Di sepanjang gang, mata saya disegarkan dengan tanaman-tanaman jenis sayur maupun tanaman hias yang berderat di atas got gang. Gang itu bernama Gang Rambutan. Continue reading