Category Archives: Kultur Daur Subur

Kumpulan catatan proyek Daur Subur #1 – Kultur Daur Subur

Sensus Taman Warga

Sejauh mata memandang menembus pagar-pagar rumah warg di Kelurahan Kampung Jawa, atau yang biasa disebut Kampuag Jao ini, hampir setiap rumahnya memiliki sebuah taman. Berbagai macam tanaman tumbuh di sini, seperti tanaman hias, tanaman obat, maupun tanaman yang bisa dikonsumsi. Bagi saya ini menarik, karena kesadaran masyarakat terhadap lingkungan telihat dari bagaimana masyarakat itu sendiri mengelola lingkungannya. Ketertarikan saya dengan taman-taman ini, mengantarkan saya untuk menggali lebih jauh tentang taman warga di Kampung Jao. Continue reading

Sepenggal Kisah di Gang Rambutan

Saya menulis tentang “Gang Rambutan” ini berawal ketika saya mengikuti kegiatan lokakarya di Komunitas Gubuak Kopi yang bertempat di  Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. Dalam lokakarya ini kita belajar mempergunakan media untuk kepentingan bersama dan kemajuan kampung halaman kita. Di antaranya, terdapat pelatihan menulis, fotografi, dan membuat video. Tentunya yang paling menarik, adalah diskusi-diskusinya yang sangat baru bagi saya. Continue reading

Membaca Kembali Pertanian Dulu dan Kini

Editorial Kumpulan Tulisan: Daur Subur

Ibaraiknyo tanah: nan lereng tanami padi, nan tunggang tanami bambu, nan gurun jadikan parak
nan bancah jadikan sawah, nan padek kaparumahan, nan munggu jadikan pandam, nan gauang ka tabek ikan, nan padang tampek gubalo, nan lacah kubangan kabau, nan rawang ranangan itiak
. Continue reading

FGD di Sayuran Kita: Literasi Media, Sosiokultural, dan Pertanian

Dalam rangka menggali hubungan timbal balik antara literasi media, sosiokultural, dan pertanian, maka pada tanggal 13-14 Juli 2017 lalu, Sayurankita menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Pekanbaru, Riau. Sayurankita adalah adalah sebuah platform yang digagas sebagai laboratorium berpikir dan praktik di ranah pertanian secara umum, yang dikombinasikan dengan sudut pandang sosiokultural dan pengelolaan media alternatif. Secara khusus, fokus kajian platform ini adalah “sayuran” dan “budaya sayuran”, serta keterkaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Continue reading

Bingkaian Daur Subur

Selasa, 20 juni 2017 adalah hari terakhir Lokakarya dengan tema “Kultur Daur Subur” yang dilaksanakan oleh Gubuak Kopi. Kegiatan lokakarya ini melibatkan beberapa orang partisipan yang mewakili kelompok atau komunitasnya masing-masing. Sudah sepuluh hari kita belajar bersama untuk memetakan perkembangan pertanian dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan melalui praktek media kreatif. Tiba pula saatnya para partsipan mempresentasikan hasil risetnya dan apa yang diperoleh selama lokakarya. Setelah sholat Dzuhur, partisipan bersiap untuk presentasi. Continue reading

Memperdalam dan Mengalami Persoalan

Minggu, 18 Juni 2017 merupakan hari kesembilan kegiatan lokakarya Kultur Daur Subur berlangsung. Tidak jauh berbeda dengan beberapa hari sebelumnya, partisipan masih melanjutkan riset mereka memperdalam bingakain isu yang didapatnya di sekitaran Solok. Selain itu para partisipan kini melanjutkan tulisan dengan revisi yang intens bersama Albert Rahman Putra. Para partisipan selama kurang lebih 30 menit secara bergantian memperdalam isunya bersama Albert. Sementara yang revisi satu per satu, yang telah selesai atau belum mendapat giliran melanjutkan kegiatan di lapangannya untuk menambahkan data-data yang dibutuhkan. Continue reading

Singgah ke Rumah Kincie

Sabtu, 17 Juni 2017 adalah hari kedelapan lokakarya “Kultur Daur Subur”. Sebelumnya kita telah mengumpulkan beberapa narasi yang berkembang di antara warga terkait lingkungan hidup dan pemanfaatan lahan pertanian di Solok. Sementara para partisipan terus memperdalam tulisannya, mereka juga diminta untuk mengumpulkan hal-hal yang berkaitan dengan teknologi dan pengetahuan pertanian tradisional di Solok bersama para fasilitator. Data ini nantinya akan diarsipkan dan didokumentasikam secara kreatif, salah satunya dengan mentransfernya ke bentuk sketsa gambar. Continue reading

Gudang Daur Subur

Vlog Kampuang – Gudang Daur Subur

Masih dalam rangkaian Lokakarya Media: Kultur Daur Subur, Ogy dan Zaekal bertandang ke Bank Sampah Rizky dan tempat pengolahan pupuk kompos yang berada dalam komplek Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kota Solok. Di sana kita bertemu Ibu Rizky. Dengan senang hati ia berbagi cerita tentang pengolahan sampah ini. Continue reading

Kuliah Perkembangan Pertanian Solok

Jum’at, 16 Juni 2017, lalu lokakarya Kultur Daur Subur di Gubuak Kopi sudah memasuki hari ketujuh. Tiga hari lagi lokakarya akan selesai, dan akan dilanjutkan dengan presentasi publik open lab pada 07 Juli 2017 nanti, di Galeri Gubuak Kopi. Siang itu seperti biasa para partisipan mulai mencari informasi lanjutan tentang isu yang akan mereka tulis persentasikan, terkait visi Kultur Daur Subur. Continue reading

Enam Hari Belajar Bersama

Kamis pagi, 15 Juni 2017 ini, adalah hari keenam Lokakarya “Kultur Daur Subur” di Gubuak Kopi. Para partisipan memulai kegiatannya seperti biasa, membahas perkembangan observasi, dan mencari data-data tambahan. Hari sebelumnya, kita melakukan kegiatan produksi film di Taman Bidadari, seluruh partisipan maupun fasilitator turut terlibat dalam pengerjaannya. Kegiatan bermedia sambil bermain ini, secara performatif merespon situasi taman, fasilitasnya, kolam yang suda kering, tempat sampah, wc, kantor kosong yang kotor dan lainnya. Malam harinya, seluruh peserta kegiatan, partisipan dan fasilitator, diundang untuk berbuka bersama di rumah salah satu pegiat Gubuak Kopi, yakni Albert Rahman Putra. Di sana kita sempat berbincang dengan bapak Elhaqi Effendi, orang tua dari Albert, mengenai sejarah perkembangan pertanian di Solok, sebelum ia dimekarkan menjadi tiga kabupaten atau kota. Continue reading