Tag Archives: Perayaan Hutri

KIM di Batu Kubung

Kuis Iringan Musik (KIM) atau sering juga disebut-sebut sebagai Kesenian Irama Minang/Melayu, adalah salah satu skema pertunjukan musik pop lokal yang cukup populer di Sumatera Barat. Dalam pertunjukan ini vokalis akan melantunkan dendang dengan teks yang cukup fleksibel, menyesuaikan dengan angka-angka yang muncul dari tabung yang ia kocok. Lalu si pedendang akan memilih diksi yang memiliki kesemaan bunyi dalam baik-bait dendangnya. Penonton kemudian akan menandai angka yang disebutkan ke dalam kupon yang telah ia miliki. Lalu, jika semua angka yang muncul melengkapi satu baris dalam kupon, maka ia berhak mendapat hadiah.

Continue reading

Membayangkan Perayaan Berikutnya

Belakangan, di media muncul kembali banyak pernyataan yang tidak menyukai permainan seperti panjang pinang, pacu karung, pukul bantal, dan berbagai jenis permainan yang biasa kita mainkan para perayaan kemerdekaan. Biasanya muncul dengan kalimat, bahwa itu tradisi yang dibangun penjajah untuk merendahkan kita. Terutama sejak berita mengenai pemerintah kota di Aceh melarang permainan ini. Konteks yang hampir mirip pernah saya temui di Jujuhan, Muaro Bungo, kala pengusaha tambang batu bara menyelenggarakan pesta untuk para buruhnya, berupa panjang pinang dan nonton orgen. Tapi saya kira mereka tidak melakukannya dengan terpaksa, barang kali memang menginginkan hadiah, unjuk kebolehan, bersenang-senang, dan lainnya. (Baca juga: Bagai Pinang Dipanjat Pemuda, 2014; Pesta Pemuda, 2014; dan Nonton Orgen, 2014)

Continue reading