Pasar Ternak Muaro Paneh, Solok, adalah salah satu pasar ternak yang cukup besar di Sumatera Barat. Orang yang datang ke sini tidak hanya yang berasal dari Sumatra Barat, tetapi juga dari Provinsi Jambi. Ratusan sapi, kambing, dan kerbau dijual di sini. Jika mendekati lebaran Idul Adha, ternak yang dijual bisa mencapai 1500 ekor. Tahun 2018 lalu, dalam rangkaian riset Bakureh Project Ade Surya Tawalapi, mampir ke lokasi ini dan mendokumentasikan sekilas aktivitas di pasar ini.
Continue readingAuthor Archives: Ade Surya Tawalapi
Memaknai Ingatan Berproses
Cerita pasca residensi-Bakureh Project
Seminggu sudah berselang sejak penutupan Pameran Bakureh Project, namun euforia pameran itu masih terasa. Wajar saja, sebab itu adalah pameran pertama saya. Hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Saya ingat, bagaimana malam pertama saya kembali ke Solok untuk mempersiapkan pameran membuat saya melankolis. Saya masih tidak menyangka, saya dan keenam teman Pendekarwati Daur Subur, bisa bertahan hingga detik-detik terakhir itu. Padahal, ada banyak dilema yang harus kami hadapi, yang tak jarang membuat kami lelah dan ingin menyerah. Menilik ke hari-hari saya berjuang meriset tradisi bararak di Solok, menyadarkan saya bahwa meneliti yang sebenar-benarnya meneliti, ternyata tidak “segampang” menulis skripsi. Percayalah! Ada beragam cobaan dan hambatan, yang datang dari mana-mana, tak terkecuali dari dalam diri sendiri. Continue reading
Balap Sepeda
Sore itu, Delva dan Ade pergi melihat acara balapan sepeda yang diadakan di sebelah kantor Gubuak Kopi. Acara ini disponsori oleh salah satu toko sepeda di Solok. Antusias penonton sangat membludak, sampai-sampai memenuhi sebagian badan jalan, sehingga membuat jalan menjadi macet. Continue reading
Bakureh, Tradisi, dan Perempuan Minangkabau
Juni 2018 menjadi awal perjalanan kami bertujuh sebagai pendekarwati Daur Subur, sebuah platform yang digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi dalam usaha mengarsipkan dan memetakan kultur pertanian di Sumatera Barat. Program ini memberi kesempatan pada kami untuk memperlajari kultur pertanian dari sudut pandang media berbasis komunitas. Program Daur Subur periode Juni-Agustus 2018 ini mengangkat tema “Bakureh” yang dikonsep dalam “Bakureh Project”, sebuah proyek memetakan aktivitas bakureh di lingkungan masyarakat Sumatera Barat. Pada awalnya, kami akan difokuskan pada bakureh sebagai kegiatan memasak kaum ibu dalam acara-acara besar seperti pernikahan, aqiqah, khatam, pengangkatan penghulu (batagak panghulu) atau bahkan upacara kematian. Namun, seiring berjalannya waktu, isu yang kami angkat berkembang, yakni mengupas bakureh lebih mendalam secara keseluruhan, baik itu dalam konteks memasak kaum ibu, maupun dalam konteks bekerja “berkuras tenaga”. Tujuh orang yang dimaksud adalah Sefniwati (Sefni), Nahlia Amarullah (Nahal), Olva Yosnita (Olva), Dyah Roro Puspita Amarani (Roro), Annisa Nabila Khairo (Ica), Nurul Haqiqi (Qiqi) dan saya sendiri. (Lihat juga: Profil Partisipan Bakureh Project) Continue reading