Monthly Archives: January 2018

Kuratorial Open Lab: Mamboncah

Mamboncah: Membasahi yang kering, memulai kembali. Demikian kami generasi kini memahami aktivitas yang biasa dilakukan petani setelah panen dan hendak menanami sawahnya kembali. Bagi kita, ia adalah kerangka filosofis yang merujuk pada aksi untuk terus berbenah dan memperbaharui ruang, atas nama masa depan yang lebih baik serta keseimbangan yang berlanjut. Continue reading

Lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk

Daur Subur adalah sebuah paltform yang digagas oleh Gubuak Kopi dalam mengarsipkan dan memetakan kultur pertanian di Sumatera Barat melalui pendidikan media berbasis komunitas. Kegiatan ini digagas pada tahun 2017, melibatkan sejumlah partisipan dari beragam disiplin dan  komunitas. Para partisipan yang terlibat diajak untuk mengikuti lokakarya dan memproduksi karya teks, gambar, dan audio visual. Kali ini, Daur Subur digelar di Nagari Padang Sibusuk, Kabupaten Sijunjung, bekerja sama dengan komunitas pemuda lokal PKAN Padang Sibusuk. Continue reading

Ketapel Mak Etek

Banyak cara yang dilakukan petani dalam mengusir hama burung pemakan padi, salah satunya adalah “manggaro”. Namun untuk musim burung yang tidak banyak, bisa dilakukan dengan cara sederhana. Seperti yang dilakukan oleh Mak Etek, yaitu dengan ketapel, ia menjaga sawah nya dari hama burung menggunakan ketapel karena cukup ampuh menjangkau dari jarak jauh dan cara ini tidak terlalu memakan tenaga. Mak Etek dapat menjaga sawahnya dari hama sambil bermain ketapel.

Vlog by Ade Mukhlas
Padang Sibusuk, 11 Januari 2018

Vlog ini bagian dari edisi khusus lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk, oleh Gubuak Kopi dan PKAN.

Tembak-tembak di Batang Aia

Sepulang sekolah Edo dan Teguh mempersiapkan alat pancing yang biasa ia sebut “tembak-tembak”. Alat ini merupakan salah satu dari beragam jenis penangkap ikan yang biasa dipakai oleh warga. “Tembak-tembak” bukanlah alat rutin untuk menangkap ikan, tapi biasa dipakai petani sepulang ke sawah sambil membersihkan badan, atau anak-anak sepulang sekolah sambil bermain di sungai. Alat penembak ini berbobot ringan dan mudah dibawa kemana-mana, terbuat dari kayu dan pelontar besi. Didesain menyerupai senapan, dapat dibawa dengan cara disandang atau diselipkan pada pinggang. Continue reading

Kala Senja Bersama Mak Etek

Semakin ditelusuri semakin banyak yang tampak, dan semakin banyak pula hal-hal menarik yang ditemukan. Begitulah kira-kira kesimpulan yang bisa kuambil dengan kembali berkeliling menelusuri Nagari Padang Sibusuk ini. Ya, hari kelima Lokakarya Daur Subur pada Kamis, 11 Januari 2018, kembali peserta lokakarya melakukan aksi “jalan-jalan” mengelilingi kampung untuk observasi. Kali ini kami dibawa oleh Fadlan Fachrozi, salah seorang penggagas sekaligus Ketua Komunitas PKAN (Penggerak Kreatifitas Anak Nagari) Padang Sibusuk, menelusuri wilayah yang lebih luas dari sebelumnya yaitu Jorong Kapalo Koto. Daerah-daerah kecil yang kami telusuri di Jorong Kapalo Koto ini diantaranya Darek Sindayan, Sontu, Muik, Jambu dan Paik. Continue reading

Mancing, Jembatan, dan Mantari Hewan

Kamis, 11 Januari 2018, merupakan hari pertama observasi lapangan bagi saya yang mengikuti kegiatan Lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk. Padahal hari ini merupakan hari yang ke-5 kegiatan ini. Baru di hari ke-4 saya bisa berangkat ke lokasi, ada beberapa kegiatan yang memang tak bisa ditinggalkan di daerah dampingan Solok Selatan. Continue reading

Lahan Mati dan Kolam Bekas Tambang

Catatan hari kedelapan Lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk.

Minggu, 14 Januari 2018, kegiatan lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk memasuki hari kedelapan. Aku, Datuak dan Peri salah satu anak Jorong Guguak Tinggi, Padang Sibusuk, mengunjungi salah satu lahan atau persawahan bekas tambang emas yaitu di Lubuak Bungo. Mereka ke sana dalam tujuan dapur sekaligus tugas lokakarya, yakni memancing ikan. Sebelum berangkat ke sana, Peri mencari cacing untuk umpan ikan yang akan kami pancing, sementara Datuak menyiapkan tiga buah pancingan untuk kami. Setelah semuanya sudah siap kami pun langsung meninggalkan kantor PKAN yang menjadi pusat lokakarya Daur Subur kali ini. Continue reading

Main ka Sawah

Ada beberapa hal yang menarik di persawahan di Padang Sibusuk, selain sawah yang bagus, di sana juga terdapat sejumlah kincir air yang tekonlogis untuk mengairi sawah, ternak-ternak yang lepas, ladang terong, sungai yang masih mengalir, dan sejumlah lahan kering semak berduri pasca tambang emas, yang dulunya adalah sawah-sawah.

Vlog by Zaki
Padang Sibusuk, 9 Januari 2018

Vlog ini bagian dari edisi khusus lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk, oleh Gubuak Kopi dan PKAN.

Salak Morebu

Selasa adalah hari jatuhnya pasar pekan di Padang Sibusuk, Kabupaten Sijunjung. Hari itu, sembari menjalankan observasi dalam rangkaian Lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk, Zaki dan Volta menyimak aktivitas pasar, proses interaksi, dan keberagaman jenis jualannya. Salah satu yang menarik perhatian mereka adalah salah satu stan dagang salak. Selain penasaran dengan kualitas salak yang dijual, dan maskud dari uang yang bergantungan di kresek, si pedang juga memediasi dagangannya dengan sorakan yang unik dan musikal. Continue reading

Sawah atau Tambang

Pak Pono adalah salah satu pemilik sawah di Padang Sibusuk, yang sawah di sekelilingnya telah beralih fungsi menjadi area pertambangan emas. Pak Pono juga menyebutkan kalau sawah yang baru ia tanami itu merupakan penaman yang terakhir musim ini. Setelah ini di panen, ia akan segera menjadi area tambang emas pula, menyusul lahan di sekitarnya. Pak Pono sempat ragu mengalih fungsi lahan pertaniannya, melihat kerusakan yang terjadi di sekelilingnya. Tapi ia juga yakin bisa mengatasi persoalan itu, dengan mepersiapkannya. Pak Pono yang juga merupakan pembuat kincir air ini, semakin yakin mengalih fungsi lahannya, mengingat lahan di sekitarnya, yang telah dikeruk itu cukup banyak emasnya. Continue reading