Tag Archives: Daur Subur

Terkait lokakarya kultur daur subur, kultur pertanian, dan lingkungan hidup

Hari Ketiga di Padang Sibusuk

Catatan hari ke­tiga Lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk

Selasa, 09 Januari 2018 adalah hari ketiga Lokakarya Daur Subur yang diadakan di Padang Sibusuk oleh Gubuak Kopi bersama PKAN. Lokakarya ini mengundang beberapa partisipan dari kelompok dan latar belakang pendidikan yang berbeda, guna memberi keberagaman pandangan dalam membaca isu di Padang Sibusuk. Continue reading

Pertemuan Daur Subur di PKAN

Minggu sore, 07 Januari 2017, saya beserta rekan-rekan tiba di kantor Penggerak Kreativitas Anak Nagari Padang Sibusuk, atau yang biasa kami sapa PKAN. Ini adalah kali pertama lokakarya Daur Subur diadakan di luar Solok, dan setelah ini pun menyusul beberapa tempat lain. PKAN adalah salah satu komunitas lokal di Padang Sibusuk, Kabupaten Sijunjung, yang dikelola oleh sejumlah pemuda dan aktif berkegiatan di bidang kesenian. PKAN selama dua minggu kedepan akan menjadi mitra Gubuak Kopi dalam penyelenggaraan lokakarya Daur Subur ini.

Partisipan yang ikut serta kali ini cukup beragam. Baik dari perwakilan komunitas yang pernah berpartisipasi di sebelumnya, maupun peserta baru yang memiliki ketertarikan terkait isu pertanian, kesenian, dan media. Partisipan yang ikut serta dalam lokakarya kali ini antara lain, Khairuzzaki Aziz (Walhi Sumbar), Novi Fani Rovika (Walhi Sumbar), Hafizan (Seniman, Padang), M. Yunus Hidayat (Takasiboe, Solok Selatan), Imran Kamil (Komunitas Seni Rantai, Sawahlunto), dan teman-teman dari PKAN Padang Sibusuk, yakni, Fadlan Fahrozi, Budi Santoso, Yones Adha, Yovi Fardhilas, Heru Anugrah, Eldi Gafesa, dan Nuzul Ichsan. Continue reading

Lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk

Padang Sibusuk adalah salah satu nagari di Kabupaten Sijunjung, yang beberapa tahun terakhir belakangan mengalami sejumlah perubahan dalam bidang pertanian. Persoalan tersebut antara lain, banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi area pertambangan emas. Hal ini dilatari oleh sejumlah soal, baik itu keinginan masyarakat sendiri, pendidikan, infrastruktur pendukung pertanian, dan kebudayaan agraria itu sendiri. Menarik untuk melihat lebih jauh persoalan ini sebagai bagian dari studi perkembangan budaya agraria terkini di Padang Sibusuk. Continue reading

Jajanan Tusuk

Jajanan tusuk adalah salah satu kuliner yang kembali ramai kita temukan di Kota Solok. Di jajanan yang sama, sebenarnya kini menunya tidak hanya telur gulung, ragamnya antara lain: sosis tusuk, bakso bakar, nuget, bakso kripsi, dll. Beberapa jajanan ini bisa kita temukan di depan Taman Kota Solok atau yang sekarang dikenal dengan nama Taman Syekh Kukut. Satu tusuk seribu saja.

Vlog by @albertrahmanp
Solok, 19 Desember 2017

Balega Group

Pada rangkaian pameran multimedia: Lapuak-lapuak Dikajangi, tanggal 6-8 Oktober 2017, di Galeri Gubuak Kopi, kuratorial juga menghadirkan beberapa presentasi khusus untuk memperkaya isu. Salah satu di antaranya, yang diundang untuk hadir adalah kelompok musik Balega atau juga dikenal dengan Balega Group.

Balega Grup adalah satu kelompok musik yang aktif mengembangkan kesenian tradisi Minangkabau ke bentuk yang lebih segar. Kelompok ini didirikan oleh Admiral bersama sejumlah mahasiswa ISI Padangpanjang sejak tahun 2012. Kelompok ini telah mempresentasikan karya-karyanya di festival musik nasional dan internasional, seperti pelatih workshop musik di Central Conservatory of Music, Beijing (China, 2013); Brave Music Festival (Polandia, 2014); pelatih workshop musik di HKU Roterdam, (Belanda, 2014); Pasa Harau – Art & Culture Festival (Indonesia, 2016).

Menarik menyimak karya-karya Balega, yang memberikan kesegaran dan kemungkinan garap yang beragam terhadap musik tradisi. Selain itu, kecendrungan Balega untuk mencari titik kawin antara perbedaan latar karakter, latar budaya, musikal membuat ia menjadi menarik untuk disajikan di konteks, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. Kampung Jawa adalah salah satu kelurahan di Kota Solok yang di dalamnya hidup berdampingan sejumlah etnis seperti, Jawa, Minang, Batak, dan Keling (India).

Manyabik jo Malambuik

Ketika padi sudah menguning dan siap dipanen, terdapat sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh petani di sawah, diantaranya: manyabik, yakni menyabit padi sebanyak genggaman dua tangan persiklusnya; lalu malambuik, yakni menghempas padi yang sudah disabit pada tongkang, untuk memisahkan padi dari batangnya. Setelah itu, padi dikipeh untuk memisahkan padi berisi dengan sampah atau yang tidak berguna. Setelah itu barulah padi dibawa ke huller (heler) untuk dijemur dan diolah menjadi beras.

Vlog by @albertrahmanp dan @mareasilalahi
Solok, 1 November 2017

Generasi Milenial Tentukan Arah

“Kami mengajak warga, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, untuk mengenal cara kerja media melalui kegiatan kreatif atau kesenian,” ujar Albert.

Senin, 23 Oktober 2017, Harian Kompas mengusung headline bertajuk Generasi Milenial Tentukan Arah. Dalam headline muncul enam nama yang dianggap sebagai bagian dari generasi muda yang telah menentukan arah, melakukan perubahan, serta memberikan makna bagi organisasi dan masyarakat. Mereka antara lain, Chief of Operation & Data Science OLX Doan Lingga (35), Head of Business Go-Food Nadia Tenggara (28), Ketua Bidang Eksternal Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany Alatas (21), Vokalis Giring Ganesha (34), pendiri Komunitas Gubuak Kopi Albert Rahman Putra (26), perintis Jawara Banten Farm Nur Agis Aulia (28), Social & Brand Activation Lead Bank BTPN Dimas Novriandi (36), dan Head of Marketing Koin Works Jonathan Bryan (29). Continue reading

Lokakarya Lapuak-lapuak Dikajangi

Lokakarya Lapuak-lapuak Dikajangi merupakan pengembangan dan pelestarian seni tradisi melalui platform multimedia. Lokakarya ini diselenggarakan oleh Gubuak Kopi melalui program Daur Subur, sebagai bagian dalam upaya membaca dan memetakan kultur pertanian di Solok. Kegiatan yang  juga didukung oleh Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia ini, diselenggarakan di Galeri Gubuak Kopi, Kota Solok, pada 18-30 September 2017. Dalam lokakarya ini, Gubuak Kopi mengundang sejumlah partisipan yang teridiri dari seniman, penulis, dan pegiata komunitas dari beragam disiplin. Selain itu, Gubuak Kopi juga menghadirkan sejumlah narasumber dan pemateri untuk memperkaya pembacaan isu maupun praktek pelestarian tradisi, serta membaca posisi kesenian/tradisi dalam masyarakat pertanian di Solok, secara khusus, dan Sumatera Barat secara umum. Continue reading

Mozaik di Tepian Jalan Bypass

Vlog Kampuang – Suatu sore Hafiz dan Zaekal melintas di jalur bypass Solok, menyusuri daerah sekitar Terminal Bareh Solok. Perhatian mereka tetuju pada sebuah kedai atau studio di sekitar sana. Pemilik studio itu adalah Pak Iwan, di sana ia membuat karya-karya mozaik dari serpihan-serpihan batu. Kerajinan ini cukup jarang ditemui di Solok. Pak Iwan sendiri sudah menjalankan usaha ini kurang lebih 12 tahun. Menarik menyimak aktivitas yang Pak Iwan yang kreatif ini, memanfaatkan material yang ada disekitar untuk diproduksi sebagai kerajinan. Continue reading

Mangipeh Padi

Vlog Kampuang – Mangipeh padi, adalah salah satu proses pengolahan dari padi menjadi beras. Pada proses mangipeh, dengan alat khusus, membantu petani memisahkan padi ampo (hampa/kosong), daun-daun, dan lainnya setelah padi dilambuik (dipukul/dipisahkan dari batangnya). Suatu sore Albert dan Koto, menyimak aktivitas ini di Munggu Tanah, Salayo, dan tertarik mendokumentasikan visual dan bunyi yang dihasilkannya. Continue reading