Category Archives: Jurnal

Agustusan di Kampung Jawa

Hari Minggu, 20 Agustus 2023, kami tidak jadwal untuk bertemu tokoh masyarakat dan tetangga, jadi Devi dan Nanda memanfaatkannya dengan menyaksikan perlombaan yang diadakan RT 02, RW 06  Kelurahan Kampung Jawa. Kebetulan lokasi perlombaan tidak jauh di belakang Rumah Tamera sekre Komunitas Gubuak Kopi. Tidak lebih dari lima menit jika ditempuh dengan jalan kaki. 

Continue reading

Bertamu dan Bertemu Tanaman

Siang ini Sabtu, 19 agustus 2023, seniman Residensi Lumbung Kelana, yakni Devi dan Cenks, – juga dua teman dari Komunitas Gubuak Kopi yaitu  Dika Adrian dan Prima Nanda, tentunya saya juga ikut bersama mereka, berencana bertamu ke rumah  salah satu tokoh masyarakat kampuang jawa yang biasa kami panggil Buya Khairani. Sesampainya kami di rumah Buya, kami hanya bertemu dengan anak Buya yang saat itu ada di rumah. Anaknya memberitahukan kepada kami bahwa Buya sedang tidak ada di rumah. Jadi kami memutuskan untuk terlebih dahulu mengunjungi rumah Pakde Tekno. 

Continue reading

Bertamu ke Rumah Pak RW

Jumat, 18 Agustus 2023,  sore ini saya dan teman-teman di Komunitas Gubuak Kopi, bersama seniman partisipan residensi Lumbung Kelana, yaitu Devi dan Cenks mengunjungi kediaman RW 06 Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok. Ia adalah Riko Susanto yang biasa kami panggil Bang Riko. Dia cukup nyaman dipanggil “bang” dikarenakan  memang terbilang masih muda.

Continue reading

Menyambut Saudara dari Celebes

Catatan Proses Residensi Lumbung Kelana #2 di Solok

Kamis, 17 Agustus 2023, sehabis magrib kami berkumpul di Rumah Tamera di kota Solok, rumah yang juga merupakan markas dari Komunitas Gubuak Kopi. Kali ini, kami akan kedatangan teman-teman dari pulau Celebes (nama lain dari pulau Sulawesi). Mereka siang tadi telah mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman. Mereka datang ke Solok sebagai bagian dari program Residensi Lumbung Kelana yang diinisiasi dan dikelola oleh 12 kolektif yang tergabung platform yang bernama Lumbung Indonesia. Mereka adalah Komunitas Gubuak Kopi (Solok), Rumah Budaya Siku Keluang (Pekanbaru), Pasir Putih (Lombok), Komunitas Kahe (Maumere), Serbuk Kayu (Surabaya), Forum Sudut Pandang (Palu), Siku Ruang Terpadu (Makassar), Trotoart (Jakarta Utara), Gelanggang Olah Rasa (Bandung), Sinau Art (Cirebon), dan Kolektif Hysteria (Semarang). Platfrom ini bertujuan untuk saling mempelajari strategi keberlansungan kolektif di berbagai konteks lokalnya.

Continue reading

Simposium Thinkwell Empat – Kelindan Dalam Sedulur

Setelah perhelatan ARKIPEL Noli Me Tangere – the 10th Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival ditutup pada 1 Oktober 2023, Bogor menjadi tuan rumah Thinkwell Empat – Kelindan Dalam Sedulur pada 3 Oktober. Thinkwell adalah program yang digagas oleh SAVVY Contemporary, yang menghubungkan praktisi sinema, perwakilan kolektif, pemikir, dan ahli teknologi global. Salah satunya adalah Komunitas Gubuak Kopi yang direpresentasikan oleh Volta Ahmad Jonneva. Mereka berkumpul untuk mendiskusikan dan mencoba merancang ulang ekosistem distribusi film kontemporer. Lebih dari lima puluh peserta dari berbagai penjuru dunia hadir dalam simposium ini, yang bertujuan untuk mengatasi isu-isu dalam sistem sirkulasi film global.

Continue reading

Mengunjungi Lumbung Komunitas dan Lumbung Istano Basa

Sabtu, 22 Juli 2023, pagi ini setelah sarapan, para partisipan bersiap-siap menaiki bus 2 bus yang sudah terpakir di depan kantin. Seperti hari kemaren, Alahan Panjang kembali cerah. Hari ini kami bersama-sama akan bertandang ke sejumlah titik, melihat lanskap Solok, Singkarak, ke istana Pagaruyung, dan ke Bukittinggi sembari bertemu kawan-kawan kolektif di sana. Perjalanan pertama kami mulai ke markas Komunitas Gubuak Kopi di Kota Solok. Sebagian besar partisipan Majelis Akbar Lumbung Indonesia belum pernah ke markas kami sebelumnya. Kami senang sekali bisa mengajak teman-teman untuk bertandang ke rumah sederhana kami. Durasi perjalanan sekitar satu jam, sepanjang jalan para peserta berkaraoke dan menikmati lanskap Solok yang sedang cerah.

Continue reading

Berendang-rendang dahulu, berlumbung-lumbung kemudian

Seperti yang direncanakan hari ini, Jumat, 21 Juli 2023, para peserta majelis akan mengikuti workshop membuat rendang yang akan dipandu oleh teman-teman dari Komunitas Gubuak Kopi, tepatnya mengikuti resep koki andalan kami, yakni, Volta Ahmad Jonneva. Pagi itu, kami anggota majelis berbagi tugas, mengupas bawang, memotong bawang, mencuci daging, menyiapkan rempah, dan menyiapkan tungku dan kayu untuk masak bersama. Beberapa kawan menunggu giliran tugas mengaduk rendang sembari ber-yoga dan ngobrol-ngobrol, tentunya diiringi pelan musik-musik orkes minang 50-70an.

Continue reading

Masih di Topik Lumbung Bersama

Kamis, 20 Juli 2023, Alahan panjang masih saja berkabut embun. Setelah sarapan para peserta Majelis Akbar Lumbung Indonesia kembali melanjutkan diskusi mengenai program-program produksi Lumbung Indonesia dalam kuratorial Pekan Kebudayaan Nasional. Pada hari sebelumnya majelis telah memabahas mengenai gagasan kuratorial Temujalar dan keterlibatan Lumbung Indonesia, produksi buku masing-masing kolektif, dan residensi Lumbung Kelana. Kali ini diskusi berfokus pada produksi karya bersama yang akan diperhelatkan di puncak Pekan Kebudayaan Nasional, pada Oktober 2023 nanti.

Continue reading

Lumbung pada Temujalar PKN 2023

Rabu, 19 Juli 2023, setelah sarapan para peserta Majelis Akbar kembali berkumpul di Aula Villa Cemara Danau Kembar, Alahan Panjang, Solok. Setelah hari sebelumnya mengevaluasi program Lumbung Indonesia sebelumnya dan pemilihan Tim Sarekat baru, hari ini kami memusyawarahkan program-program untuk Lumbung Indonesia kedepannya.

Continue reading

Tim Kecil yang Kami Sebut Sarekat

Selasa, 18 Juli 2023, adalah pagi pertema para delegasi Majelis Akbar Lumbung Indonesia di Alahan Panjang, Solok. Pagi itu cukup berembun. Kawan-kawan Komunitas Gubuak Kopi memulai pagi dengan musik yang kencang, dan mengajak para delegasi berkumpul untuk bersenam melawan dingin. Tidak semua delegasi yang berhasil bangun, mungkin masih menyesuaikan suhu. Senam tetap lanjut bersama beberapa orang. Instrukturnya maju kedepan bergantian, dengan gaya senam masing-masing. Terlepas dari gerakan-gerakan tersebut efektif atau tidak untuk kebugaran tubuh, tapi setidaknya cukup untuk memantik semangat berbahagia pagi ini.

Continue reading