Senin, 28 Desember 2020 Komunitas Gubuak Kopi menggelar pameran Kurun Niaga #2 bertajuk “Lanskap”. Pameran ini merupakan presentasi publik dari proyek seni “Kurun Niaga”, sebuah studi tentang sejarah perniagaan di Solok secara khusus dan Sumatera Barat secara umum. Pameran ini melibatkan partisipan dari berbagai macam disiplin, untuk membaca kembali arsip-arsip, baik itu berupa arsip fisik, ingatan, serta narasi yang berkembang di kalangan warga. Kemudian pembacaan ini dipresentasikan dalam medium seni, buku, dan peristiwa seni. Ini adalah seri kedua, sedangkan Kurun Niaga pertama bertajuk “Kala Negeri Dikelola Pemodal” diselenggarakan tahun 2019 lalu.
Continue readingCategory Archives: Kurun Niaga 2020
Solok dalam Dimensi Kurun Niaga
[Scroll for English]
Kamis, 25 Desember 2020, teman-teman kembali berkumpul di kabin tengah Rumah Tamera. Berkumpul kali ini adalah dalam agenda diskusi terarah, menyatukan presepsi, dan meninjau proses sketsa yang dilakukan oleh teman-teman 3 minggu terakhir untuk proyek Kurun Niaga. Sebelumnya, para partisipan proyek: Anggraeni Widhiasih (Jakarta), Autonica (Yogyakarta), Verdian Rayner (Solok), Volta A Jonneva (Kinari), Teguh Wahyundri (Solok) Boynistill (Solok), BDX (Solok), dan para fasilitator: Albert Rahman Putra (Solok), Biahlil Badri (Solok), Biki Wabihamdika (Solok), telah mengunjugi beberapa titik di Solok dan Kota Sawahlunto untuk memproduksi sketsa.
Continue readingLanskap Singkarak Setelah Batu Bara
Penghujung tahun 2020 kegiatan Gubuak kopi akan ditutup dengan Kurun Niaga #2. Pada tahun ini Gubuak Kopi melibatkan 7 orang seniman Anggraeni Widhiasih (Jakarta), Autonica (Yogyakarta), Verdian Rayner (Solok), Volta A Jonneva (Kinari), Teguh Wahyundri (Solok) Boynistill (Solok), BDX (Jawi-Jawi). Saya, Badri, dan Albert dalam aktivitas ini terlibat sebagai fasilitator. Teman-teman ini kita minta untuk membaca ulang jalur niaga di Sumatra Barat. Para seniman ini dibekali catatan dari proyek Kurun Kiaga tahun lalu, dan diajak ke beberapa lokasi untuk melihat lebih dekat daerah yang bersinggungan dan melihat kontur alam Solok dari ketinggian. Setiap seniman menuangkan impresinya dalam bentuk sketsa sebagai refleksi dari hasil pengamatan jalur niaga tersebut.
Continue readingMerekam Garis-garis di Kota Tambang
“December is hotter than November, this month warms up the murals scattered accros the city. But something else happened, the leafs, wells, and our clothes dry faster. So, if you are missing something — it’s just change taking its place”
(m.biahlil_badri Instagram caption, 22 Desember 2020)
Sekarang kita sampai pada Desember, yang sejak dari awal lebih panas dari bulan-bulan sebelumnya. Di pertengahan bulan ini kita menyambangi Sawahlunto. Kota yang dikenal dengan hasil alam batu bara, kareta api, dan bentuk geografisnya yang memiliki kekhasan tersendiri.
Continue reading