Author Archives: Komunitas Gubuak Kopi

Komunitas Gubuak Kopi adalah sebuah kelompok belajar seni dan media yang berbasis di Kota Solok, sejak tahun 2011. Kelompok ini berfokus pada pengembangan seni sebagai metode riset. Serta menjembatani kolaborasi profesional (seniman, peneliti, dan penulis) dan warga dalam mendedah persoalan-persoalan budaya lokal di Solok secara khusus dan Sumatera Barat secara umum.

Pameran Rumah Bermain Arah

Rumah Bermain Arah adalah sebuah pameran presentasi Leni Marlina setelah mengikuti program kelas fotografi dan literasi media di Gubuak Kopi. Pameran ini diinisiasi oleh Rumah Tamera sebagai upaya menyoroti proses Leni yang cukup unik untuk lingkup Solok. Selama berproses di Gubuak Kopi, Leni mengenal sejarah perkembangan media, dan sejarah perkembangan fotografi. Selama berposes Leni juga memproduksi foto dan mempersiapkan pameran. Ia berkolaborasi bersama sejumlah pegiat yang tergabung di Rumah Tamera, yakni: Sayhallo, Vroenightmare16, Zakarbukanlahbuah, Biahlil Badri, Biki Wabihamdika, Pichoiii, dan didukung oleh Gubuak Kopi.

Continue reading

Musik Kontemporer: Anak Aliak

Anak Aliah Adalah sebuah karya musik yang merespon fenomena musikal pada kesenian indang tradisi di Gantuang Ciri, Solok. Istilah Anak Aliah sendiri diambil dari salah satu peran/personel dalam tradisi tersebut, yang bermain secara eksploratif, tidak dengan motif dan pola ritme yang baku. Ia mengikuti, mengisi, dan mengimbangi dinamika permainan peran instrumen lainnya, yang bermain dalam ritme dan tempo terarah.

Continue reading

Lokakarya OE dan Kampung

Pada 29 November 2019 lalu, Komunitas Ladang Rupa menggelar sebuah project Oesman Effendi dan Kampung. Project ini berjalan di Bukittinggi dan di Koto Gadang, Agam. Terdiri dari rangkaian kegiatan seperti lokakarya, riset, dan pameran. Dalam project ini Ladang Rupa mengajak para partisipan mendalami pemikiran Oesman Effendi dan bagaimana kampung halamanya, yakni Koto Gadang, Agam turut membentuk pemikirannya.

Continue reading

Badaceh Club dan Gema Budaya

Badaceh Club adalah sebuah kelompok yang diisi oleh 12 orang siswa SMP N 1 Kota Solok. Siswa-siswa ini dipertemukan dalam rangka Program Remaja Bermedia 2019. Para siswa diajak untuk mengembangkan permainan tradisional yang pernah berkembang di Solok. Sejumlah permainan yang bisa dilacak, terutama yang memungkinkan untuk media belajar pengetahuan umum, pengetahuan muatan lokal, serta mengembangkan sikap sportif, dikembangkan bersama program ini.

Continue reading

Solok Mural Competition

Solok Mural Competition adalah sebuah perhelatan mural yang digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi bersama Gajah Maharam Photography, dan didukung oleh Dinas Pariwisata Kota Solok. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya aktivasi sejumlah ruang publik sebagai wadah bagi para seniman untuk mengkritisi dan menyampaikan cita-cita kota dari sudut pandang para seniman itu sendiri. Pada perhelatan pertama ini, Solok Mural Competition melibatkan 51 seniman/grup mural yang dikurasi terkait tema yang diusung.

Continue reading

Pameran Kesejarahan: Kurun Niaga

Komunitas Gubuak Kopi kembali menggelar pameran pada 25-30 Oktober 2019 lalu. Pameran yang diselenggarakan di Gedung Kubuang Tigo Baleh, Kota Solok ini berjudul “Kurun Niaga”. Materi yang dipamerkan berupa arsip-arsip dan karya yang merespon arsip tersebut dalam medium baru. Materi  ini akan ditata dan dikurasi sebagai ruang konseptual, yang menarasikan alur sejarah dan wacana yang diusung, serta menghadirkan model pengembangan arsip melalui pendekatan seni berbasis media.

Continue reading

Malam Anugerah Solok Mural Competition

Minggu, 3 November 2019, akhirnya kita mengumumkan nama-nama yang akan meraih penghargaan terkait kegiatan Solok Mural Competition. Kegiatan ini berlangsung di Istiqlal Park atau yang lebih dikenal warga lokal dengan sebutan Lapangan Merdeka. Pengumuman ini diparalelkan dengan agenda Sumarak Anak Nagari yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Solok. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Solok, warga, pegiat komunitas, dan sejumlah kepala dinas.

Continue reading

Belajar di Ruang Pamer

Selama ini, sejarah yang diakui biasanya kita sebut sejarah yang didapatkan dari sekolah. Artinya sejarah yang telah ditata akademisi dan dilegitimasi oleh badan yang merepresentasikan negara. Beberapa pelajaran sejarah tersebut memang terinternalisasi pada kita para siswa, kadang juga sangat berjarak dengan kita. Selain priodenya yang sangat jauh, juga sangat berjarak dengan konteks lokasi kita yang berada di Solok. Sebagian besar narasi sejarah di sekolah hanya garis waktu yang besar, ditata untuk kepentingan negara, dan sebagian besar membicarakan peristiwa-peristiwa di Ibu Kota saja. Setidaknya begitu yang dialami oleh sejumlah partisipan proyek seni Kurun Niaga yang digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi.

Continue reading

Kurun Niaga dalam Pertunjukan

Sabtu, 26 Oktober 2019, malam minggu di Solok kembali diguyur hujan. Beberapa pangunjung masih bertahan di Gedung Kubuang Tigo Baleh menantikan pertunjukan spesial yang dihadirkan dalam kuratorial pameran kesejarahan Kurun Niaga. Malam ini terdapat pertunjukan Candasuara yang akan mempresentasikan karya Bakisa. Lebih dari satu bulan sebelumnya, kelompok ini diundang untuk merespon tema kuratorial Kurun Niaga, bagaimana proses persilangan budaya yang dipantik oleh perdagangan dan politik antar bangsa pada masa lampau dihadirkan dalam bahasa musikal ataupun pertunjukan.

Continue reading

Bunyi-bunyi di Kurun Niaga

Walaupun sempat diguyur hujan, tapi pada malam itu, Jumat, 25 Oktober 2019, sejumlah orang masih bertahan menyaksikan tiga pertunjukan dalam rangkaian pameran Kurun Niaga. Sementara persiapan sedang berlasung sejumlah orang tetap memasuki ruang pameran. Pameran ini menghadirkan arsip-arsip masa lampau juga sejumlah karya yang menarasikan tentang sejarah perdagangan, transportasi, dan silang budaya yang terjadi di Sumatera Barat pada priode 1600-1900an. Dalam hal ini disebut oleh Gubuak Kopi sebagai priode Kurun Niaga. Selain itu pameran ini juga merespon tentang perngarsipan itu sendiri. Bagaimana kita memanfaatkan arsip? Bagaimana pentingnya arsip? Dan bagaimana arsip dalam mendia kreatif dan kearifan lokal.

Continue reading