Kurun Niaga dalam Pertunjukan

Sabtu, 26 Oktober 2019, malam minggu di Solok kembali diguyur hujan. Beberapa pangunjung masih bertahan di Gedung Kubuang Tigo Baleh menantikan pertunjukan spesial yang dihadirkan dalam kuratorial pameran kesejarahan Kurun Niaga. Malam ini terdapat pertunjukan Candasuara yang akan mempresentasikan karya Bakisa. Lebih dari satu bulan sebelumnya, kelompok ini diundang untuk merespon tema kuratorial Kurun Niaga, bagaimana proses persilangan budaya yang dipantik oleh perdagangan dan politik antar bangsa pada masa lampau dihadirkan dalam bahasa musikal ataupun pertunjukan.

Malam itu, turut datang Walikota Solok, Bapak Zul Elfian bersama keluarganya. Ia mengaku tidak sempat hadir pada acara pembukaan dan hadir malam itu secara tiba-tiba, tanpa protokoler. Setelah kurator, Albert Rahman Putra, mendampingi walikota melihat ruang pamer, tiba-tiba lampu menjadi gelap. Para pengunjung diundang untuk berkumpul di tengah-tengah ruang pamer. Albert memperkenalkan kelompok musik Candasuara dan memberikan pengantar karyanya serta keterkaitannya dengan pameran ini.

Candasuara memulai pertunjukannya. Ia mencoba merespon benturan-benturan kebudayaan melalui bahasa musikal. Menghadirkan karakter musik Minangkabau dan benturannya, melalui vokal, tepuk tangan, celana galembong, dan menempuk lantai ruang pamer. Karya itu dipresentasikan di tengah-tengah ruang pamer, dan para pemain pun merespon instalasi ruangan. Candasuara adalah sebuah kelompok musik kontemporer dengan basis garapan fenomena musikal dan kebudayaan di Minangkabau. Kelompok yang dirintis oleh komposer muda Hario Efenur ini mengendepankan elemen bunyi kata dan tubuh pada garapannya, serta koreografi dan permain gestur yang khas. Selain Candasuara, sebelumnya juga terdapat pertunjukan Pichoiii di ruang pamer, yang juga merespon tema dan instalasi ruang pamer dalam bahasa gerak. (lihat juga: Eksplorasi Gerak dalam Ruang Kurun Niaga)

Kunjungan Walikota Solok di Pameran Kurun Niaga
Pertunjukan Orkes Taman Bunga dalam rangkaian Pameran Kurun Niaga

Malam itu, setelah pertunjukan oleh Candasuara, para penonton bergeser ke lobi gedung. Di sana telah menanti Orkes Taman Bunga yang siap menghangatkan malam. Kelompok musik dari Kota Padangpanjang ini merupakan salah satu kelompok musik yang cukup populer di Sumatera bagian tengah. Malam itu mereka siap menembangkan sejumlah lagu untuk menyegarkan kita semua.   

______________

Portofolio proyek: Kurun Niaga

Komunitas Gubuak Kopi adalah sebuah kelompok belajar seni dan media yang berbasis di Kota Solok, sejak tahun 2011. Kelompok ini berfokus pada pengembangan seni sebagai metode riset. Serta menjembatani kolaborasi profesional (seniman, peneliti, dan penulis) dan warga dalam mendedah persoalan-persoalan budaya lokal di Solok secara khusus dan Sumatera Barat secara umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.