Author Archives: Amelia Putri

Amelia Putri, S.TP (Padang Pariaman, 1993) biasa disapa Amel. Sehari-hari berkegiatan di Galanggang Raya Farm, sebuah peternakan dan ruang berbagi inspirasi petani milenial di Gelanggang Betung, Kota Solok. Juga mendirikan sebuah pustaka kecil @pustakagrfinstitute yang digarap untuk mengundang anak-anak di sekitar farm agar gemar membaca. Ia juga menjadi salah satu Inkubator Literasi Perpustakaan Nasional (ILPN) Prov. Sumbar th 2022. Pertengahan tahun 2021 merupakan awal mula berkenalan bersama Komunitas Gubuak Kopi dalam agenda Daur Subur #6 di Kampung Jawa, Kota Solok.

Artist Talk #1 – Circumstance

Sejak Rabu malam (3 November 2021), air sumur di Rumah Tamera tidak hidup, jadilah paginya kami harus membeli air satu tangki untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus. Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB, saya dan Aza membeli air ke PDAM Kota Solok. Menunggu sekitar tiga jam, mobil tangki air yang dikendarai Pak Ucil pun datang. Awalnya beliau sudah berada di jalan Lingkar Utara ini, namun karena ragu dimana keberadaan Rumah Tamera jadilah ia menelpon ke saya. “Oh, Rumah Tamera itu lokasinya Gubuak Kopi? Kalo Gubuak Kopi saya tahu” Ujar beliau di seberang telepon.

Continue reading

Sejak Rabu malam (3 November 2021), air sumur di Rumah Tamera tidak hidup, jadilah paginya kami harus membeli air satu tangki untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus. Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB, saya dan Aza membeli air ke PDAM Kota Solok. Menunggu sekitar tiga jam, mobil tangki air yang dikendarai Pak Ucil pun datang. Awalnya beliau sudah berada di jalan Lingkar Utara ini, namun karena ragu dimana keberadaan Rumah Tamera jadilah ia menelpon ke saya. “Oh, Rumah Tamera itu lokasinya Gubuak Kopi? Kalo Gubuak Kopi saya tahu” Ujar beliau di seberang telepon.

Continue reading

Membuat Kompos dengan Tetangga

Sore yang sejuk di Rumah Tamera, waktu yang tepat untuk berkeliling. Saya datang lagi ke markas Komunitas Gubuak Kopi ini, untuk terlibat dalam proses residensi Daur Subur 2021 dengan tema “Circumstance”. Tema ini berupa menyoroti dan menghubungkan inisiatif dan aktivitas warga, untuk sebuah keadaan yang lebih baik di masa mendatang. Hari ini saya berkunjung ke rumah-rumah warga sekitar Rumah Tamera, bersama empat orang rekan residensi Daur Subur, yakni; Badri, Zekal, Biki, dan Alfi. Kami mengunjungi rumah-rumah yang sebelumnya juga kami kunjungi. Kunjungan sebelumnya, sekitar 1 bulan yang lalu, teman-teman Komunitas Gubuak Kopi memberikan 1 botol kaca, untuk wadah kompos berukuran sekitar 200 Gr. Botol-botol ini bagian dari inisiatif teman-teman Komunitas Gubuak Kopi bersama beberapa warga Kampung Jawa, Solok, untuk membiasakan mengolah sampah sendiri langsung di dapur. Alat sederhana yang bisa langsung di letakan didapur, sehingga meminimalisir proses memisahkan.

Continue reading

Oleh-oleh Keliling Kampung Jawa

Catatan proses Lokakarya Daur Subur #6 di Kampung Jawa

Solok (3/6) Lokakarya Daur Subur #6 yang diadakan Komunitas Gubuak Kopi di Rumah Tamera memasuki hari ke-4. Sejumlah partisipan mengikuti materi lanjutan yang dipresentasikan oleh peserta itu sendiri. Sebenarnya ada sepuluh orang, namun karena dua orangnya ada keperluan mendesak ke Padang, untuk hari ini kami melanjutkannya delapan orang saja.

Continue reading