Masih di Topik Lumbung Bersama

Kamis, 20 Juli 2023, Alahan panjang masih saja berkabut embun. Setelah sarapan para peserta Majelis Akbar Lumbung Indonesia kembali melanjutkan diskusi mengenai program-program produksi Lumbung Indonesia dalam kuratorial Pekan Kebudayaan Nasional. Pada hari sebelumnya majelis telah memabahas mengenai gagasan kuratorial Temujalar dan keterlibatan Lumbung Indonesia, produksi buku masing-masing kolektif, dan residensi Lumbung Kelana. Kali ini diskusi berfokus pada produksi karya bersama yang akan diperhelatkan di puncak Pekan Kebudayaan Nasional, pada Oktober 2023 nanti.

Produksi karya ini diharapkan dapat menghadirkan gagasan mengenai “Lumbung” di masing-masing kolektif dan direprsentasikan oleh karya atau sesuatu yang membuatnya terhubung pada perhelatan puncak PKN nanti. Semacam pintu untuk publik di Jakarta agar bisa melihat praktik masing-masing kolektif yang tergabung di Lumbung Indonesia. Bagaimana kolektif-kolektif yang tersebar di berbagai kota, merespon persoalan sekitarnya, membangun jejaring, strategi ekonomi, dan bagaimana nilai-nilai “lumbung” hadir dari kerja masing-masing, maupun kerja bersama.


Sementara diskusi berlangsung beberapa kawan, bertandang ke markas Komunitas Gubuak Kopi dan Pasar Raya Solok. Mereka pergi untuk mencari sejumlah keperluan untuk hari besok. Sebab besok adalah agenda masak rendang bersama. Momen masak rendang ini menjadi momen untuk berdikusi santai, sembari menerima tamu-tamu dari kolektif lokal yang juga ingin berkenalan dengan kolektif-kolektif yang hadir di Majelis Akbar.


Pada malam hari diskusi masih berlanjut. Topik diskusi masih mengenai produksi bersama yang hendak dihadirkan di puncak PKN. Malam ini orang-orang beristirahat lebih awal, sebab besok diskusi kembali dilanjutkan setelah masak rendang dan menerima tamu!

Halaman Majelis Akbar Lumbung Indonesia

Komunitas Gubuak Kopi adalah sebuah kelompok belajar seni dan media yang berbasis di Kota Solok, sejak tahun 2011. Kelompok ini berfokus pada pengembangan seni sebagai metode riset. Serta menjembatani kolaborasi profesional (seniman, peneliti, dan penulis) dan warga dalam mendedah persoalan-persoalan budaya lokal di Solok secara khusus dan Sumatera Barat secara umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.