Pemburu Layangan

Lomba layangan adalah salah satu agenda tahunan anak muda Solok. Khususnya di Kelurahan Kampung Jawa dan daerah Tanjung Bingkuang. Perlombaan yang berawal dari hobi ini berkembang menjadi perlombaan yang semakin serius, terutama sejak menyadari banyak peluang untuk medapatkan uang. Perubahan motiv ini sering kali terjadi pada berbagai agenda kesenian dan permainan rakyat. Beberapa waktu lalu, saya dan teman saya Volta berkunjung kembali ke tempat perlombaan layangan. Lokasinya tidak jauh dari TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Regional Solok, Jalan Lingkar Utara, Kota Solok. Kali ini kami tertarik mengikuti anak-anak yang mengejar layangan. Setiap layangan yang didapat oleh anak-anak diberikan pada panitia atau langsung pada pemiliknya dengan tebusan uang dalam nominal yang beragam, dan ini berlaku formal. Perlombaan yang biasanya hanya berlaku beberapa minggu ini, kini telah berjalan lebih dari dua bulan.

albertrahmanp
Jalan Lingkar Utara Solok, April 2021

Albert Rahman Putra, biasa disapa Albert, adalah seorang penulis, kurator, dan pegiat budaya. Merupakan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, dengan fokus studi pengkajian seni karawitan. Dia adalah pendiri Komunitas Gubuak Kopi dan kini menjabat sebagai Ketua Umum. Albert aktif sebagai penulis di akumassa.org. Ia juga memiliki minat dalam kajian yang berkaitan dengan media, musik, dan sejarah lokal Sumatera Barat. Manager Orkes Taman Bunga. Tahun 2018 bersama Forum Lenteng menerbitkan buku karyanya sendiri, berjudul Sore Kelabu di Selatan Singkarak. Ia merupakan salah satu kurator muda terpilih untuk program Kurasi Kurator Muda yang digagas oleh Galeri Nasional Indonesia, 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.