Kejutan di Balik Kolase

Catatan hari keempat kegiatan lokakarya literasi media: Daur Subur di Parak Kopi

Kegiatan yang padat menuntut saya untuk meningkatkan keseriusan dalam mengatur waktu, agar tidak ada yang terbangkalai. Tidak seperti biasanya kali ini, Kamis, 20 Juni 2019 saya memilih jalur keberangkatan yang berbeda. Tujuannya untuk mengobservasi dan meninjau jalur-jalur yang dapat di tempuh untuk menuju ke kampus UIN Iman Bonjol. Sekitar pukul 09.30 WIB. Saya bersama Holil memilih berangkat ke kampus melalui Jalur Banda Kali tepatnya pada Jalan Bakti II yang juga merupakan jalur alternatif menuju Jalan Ampang, tetapi lebih jauh jika dibandingkan dengan melalui Jalan Bandes.

Di sana kami menemui tempat pencucian motor, dan juga banyak terdapat polisi tidur di Jalan Bakti II tersebut. Karena berada di kawasan perumahan yang ramai penduduk polisi tidur berguna bagi masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Jalur alternatif yang kami lewati hanya bisa dilalui oleh kendaraan bermotor saja, karena gangnya terlalu sempit untuk dilalui oleh mobil.

Ketika di pertengahan Jalan Ampang, saya dan Holil berbelok ke kanan, ke arah Jalan Ampang Karang Gantiang yang dapat tembus ke Pasar Pagi. Saya memilih rute itu karena jalan tersebut merupakan rute terpendek menuju ke kampus UIN dari arah Jalan Ampang.

Setibanya di kampus saya langsung memasuki ruangan kuliah hingga perkuliahan berakhir, lalu kembali ke Surau Tuo AMR setelah shalat zuhur. Kali ini saya melalui jalan yang berbeda dengan pagi tadi, saya memilih jalur yang lebih dekat. Tepatnya melalui gang kecil di belakang Gedung Akama (akademik Mahasiswa) yang langsung mengarah ke Jalan Bandes.

Selama jalan pulang, saya melihat sepetak lahan yang cukup luas, yang sedang dibangun, di halaman luarnya ditanami beberapa tanaman hias. Ada juga lahan yang ditanami sayuran kangkung. Bagi masyarakat, ladang kangkung lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan padi.

Di Surau Tuo AMR setelah makan siang bersama teman-teman dari Gubuak Kopi dan Surau Tuo, kami melanjutkan kegiatan lokakarya. Materi kegiatan hari ini adalah pembuatan moving image (gambar bergerak) atau video kolase. Mia sebagai pemantik materivideo kolase memperlihatkan salah satu contoh karyanya, yakni Aksi Reaksi (2018).

Dari video itu, saya dan teman-teman dapat melihat bagaimana pergerakan dari gambar-gambar yang disusun dan digerakkan menjadi sebuah video. Mia menjelaskan bahwa dalam pembuatan video kolase kita sebaiknya terlebih dahulu menentukan storyline atau alur ceritanya, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan storyboard atau papan cerita.

Setelah menjelaskan hal-hal penting yang perlu dilakukan dalam pembuatan video kolase, Mia memberikan tugas kepada kita semua partisipan dalam satu kelompok untuk membuat sebuah. Ia sendiri ikut terlibat dalam pembuatan video kolase. Dengan menggunakan gambar yang diambil dari koran dan beberapa gambar yang dicetak melalui printer.

Sejenak saya dan teman-teman memikirkan tema yang akan dibuat, kemudian Volta mengatakan bahwa hari ini bertepatan dengan ulang tahun salah seorang teman, yaitu Dayu. Tanpa membuang-buang waktu, tema yang diambil adalah ucapan selamat ulang tahun kepada Dayu.

Dayu yang pada saat penentuan tema video kolase itu tidak sedang berada di Surau Tuo AMR karena sedang melakukan bimbingan dengan salah seorang dosen. Hal itu merupakan kesempatan yang bagus karena jika ia mengetahuinya, video kolase yang dibuat tidak lagi menjadi surprise.

Dalam pembuatan video kolase saya dan teman-teman bekerja sama, agar mempermudah pekerjaan. Beberapa teman ada yang mencari gambar yang rasanya sesuai dengan tema dalam koran bekas, dan ada juga yang menggunting-gunting gambar dari koran bekas.

Setelah gambar terkumpul saya dan teman-teman berdikusi mengenai storyline atau alur ceritanya. Dilanjutkan dengan pembuatan papan cerita di sebuah kertas HVS. Alur cerita yang ditetapkan menceritakan tentang Dayu pada saat balita hingga dewasa, kemudian dilanjutkan dengan ucapan selamat ulang tahun.

Ketika waktu magrib telah masuk saya dan teman beristirahat sebentar untuk melaksanakan shalat magrib, kemudian melanjutkan proses pembuatan video kolase. Seiring dengan proses pembuatan video kolaseVolta dan beberapa teman-teman mulai memasak makanan untuk makan malam.

Makan malam selesai, proses selanjutnya yaitu editing, beberapa saat kemudian Dayu tiba di Surau Tuo AMR. Kedatangan Dayu membuat teman-teman bergegas menyembunyikan foto dan tulisan yang berhubungan dengan Dayu. Caam yang pada saat itu mencoba mengalihkan perhatian Dayu dengan mengajaknya pergi keluar.

Cukup lama hingga Caam dan Dayu kembali ke Surau Tuo AMR, saat itu saya dan teman-teman sedang melakukan proses dubbing (pengisian suara). Beberapa teman kembali menyibukkan Dayu. Albert mengetahui ketika Dayu memasuki ruangan editing dan pengisian suara, Albert langgsung meminta tolong kepada Dayu untuk mengambil suatu benda agar perhatian Dayu teralihkan.

Menunggu pembuatan video kolase selesai, sekitar pukul sepuluh malam, Caam pergi mengantarkan Mia ke salah satu studio yang berada di Padang karena Mia sudah ditunggu oleh temannya. Tidak lama setelah Caam pergi mengantar Mia, Fido datang, ia sehabis dari kampungnya yang berada di Pariaman.

Setelah video kolase selesai, saya den teman-teman mengadakan nobar (nonton bareng) untuk menyaksikan hasil dari video kolase yang telah dikerjakan seharian. Pada saat itu Dayu masih belum mengetahui tema dari video kolase yang dibuat. Ketika telah masuk adegan ucapan “Dayu Ulang Tahun” ia kaget dan terharu, seuisai menonton semuanya bersalaman sembari mengucapkan selamat kepada Dayu, dan merayakannya.

Kegitan hari ini telah selasai beberapa teman ada yang mencari posisi tidur dan beberapa teman lainnya ada yang mengobrol sembari merayakan ulang tahun Dayu.

Novi Satria (Lubuk Basung, 1998). Biasa disapa Qiting. Mahasiswa studi Hukum Tata Negara, Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang. Ia juga merupakan anggota dari perkumpulan Surau Tuo AMR. Selain itu, ia juga aktif berkegiatan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Imam Bonjol, di kampusnya. Ia merupakan partisipan Daur Subur di Parak Kopi yang diselenggarakan oleh Komunitas Gubuak Kopi di Surau Tuo Padang (2019). Kini ia juga aktif menulis beberapa tulisannya pernah dipublikasi di sejumlah media lokal. Ia juga merupakan salah satu kolaborator Pameran Kurun Niaga, di Kota Solok (2019)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.