Kabar Menghimpun Perjuangan

Geothermal atau pembangkit listrik yang bersumber dari panas bumi, pada dasarnya adalah salah satu sumber energi yang cukup baik jika kita bandingkan dengan batu bara. Namun hal ini tidak berarti Geotermal tidak memiliki dampak buruk. Geotermal juga menghasilkan karbondioksida dan metan dalam jumlah yang sangat besar, selain itu ia juga menghasilkan zat kimia berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan mayarakat sekitar berupa mercuri, boron dan arsenik. Sejak pertengahan 2017 lalu, proyek ini menghantui warga di sekitaran Gunung Talang, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Proyek yang dicanangkan berada di sekitaran pemukiman dan lahan pertanian warga, dan mendapat penolakan dari sebagain besar warga. Hal ini sebenarnya tidak jarang pula disalah-pahami oleh perantau, yang menyayangkan penolakan terhadap proyek tersebut dan disebut-sebut sebagai agenda politik. Hal ini tentu berbeda kondisi dengan Geotermal di Solok Selatan yang tidak berada di sekitaran perkampungan.

Masyarakat yang sebagian besar bergantung pada pertanian ini terancam akan kehilangan lahan pekerjaannya. Sekalipun terdapat iming-iming perekrutan sebagai tenaga kerja, tentu masyarakat yang sudah terbiasa “menggaji diri sendiri” ini akan kesulitan menyesuiakan dengan pekerjaan baru yang jumlah tidak banyak, dengan posisi tertentu pula. Selain itu yang menjadi pertimbangan utama tentu kerusakan lingkungan dan perubahan sosial yang dikhawatirkan akan berdampak negatif. Upaya pelaksanaan proyek ini terus berkembang, sejalan dengan penolakan yang tidak padam. Baru-baru ini dilokasi sekitaran aksi penolakan, telah dilakukan pelatihan militer, yang membuat warga semakin tidak nyaman.

Sejak September 2017 lalu, @solokmilikwarga menghimpun sejumlah postingan dari warga yang terus memberi kabar terkini terkait penolakan proyek tersebut, aksi warga mengabarkan berhasil membuat sejumlah pihak memahami apa yang terjadi di sana dan menggalang sejumlah simpatisan untuk berjuang bersama. Berikut beberapa postingan pilihan



 

 


Tetap merekam dan berdaya, panjang umur perjuangan!

Foto cover: Aditya N. Indra

Komunitas Gubuak Kopi adalah sebuah kelompok belajar seni dan media yang berbasis di Kota Solok, sejak tahun 2011. Kelompok ini berfokus pada pengembangan seni sebagai metode riset. Serta menjembatani kolaborasi profesional (seniman, peneliti, dan penulis) dan warga dalam mendedah persoalan-persoalan budaya lokal di Solok secara khusus dan Sumatera Barat secara umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.