Tag Archives: Open Lab

Presentasi Publik Bakureh Project

Pada 27 September hingga 4 Oktober 2018 lalu, telah diselenggarakan kegiatan presentasi publik Bakureh Project. Kegiatan prsentasi ini terdiri dari peluncuran buku dan pameran. Kegiatan peluncuran buku diselenggarakan tepatnya pada 27 September 2018 di Kampus I UMMY Kota Solok, dengan menghadirkan Dr. Irfani Basri, M. Pd (Dosen FBS UNP) dan Zulfikarni, S. Pd (Dosen UNP/Peneliti Sastra Minangkabau) selaku pembahas, Dimoderatori oleh Dr. Zona Ridarahayu, M.Pd (Dosen UMMY Solok). Pada 28 September kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan pameran yang juga terdiri dari rangkaian pertunjukan. Continue reading

Pembukaan Pameran Bakureh Porject

Bakureh Project adalah proyek penelitian yang dikerjakan dalam kerangka kerja Program Daur Subur yang digagas oleh Gubuak Kopi dalam membaca dan mengkaji kebudayaan masyarakat pertanian di Sumatera Barat. Proyek ini melibat 7 perempuan muda selaku partisipan dan dipimpin oleh Delva Rahman. Setelah sebelumnya meluncurkan buku, kali ini Jumat, 28 September 2018, Bakureh Project menggelar pameran dalam bentuk open lab. Continue reading

Open lab: Mamboncah

‘Mamboncah’ adalah rangkaian presentasi publik dari kegiatan Lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk, yang digelar oleh Gubuak Kopi berkolaborasi dengan komunitas Penggerak Kreativitas Anak Nagari (PKAN) Padang Sibusuk. Kegiatan yang disajikan dalam format open lab ini, menyajikan gambaran proses studi pengembangan media dalam membingkai isu-isu terkait kebudayaan pertanian di Padang Sibusuk, terutama isu terkait peralihan fungsi lahan sawah menjadi pertambangan emas, sebagai upaya memahami kebudayaan pertanian masyarakat Padang Sibusuk itu sendiri. Sebelumnya selama lokakarya, selain riset, para partisipan yang teridiri dari beragama latar belakang ini juga mendalami pemahaman terkait literasi media, lingkungan hidup, dan kesenian tradisi. Continue reading

Kuratorial Open Lab: Mamboncah

Mamboncah: Membasahi yang kering, memulai kembali. Demikian kami generasi kini memahami aktivitas yang biasa dilakukan petani setelah panen dan hendak menanami sawahnya kembali. Bagi kita, ia adalah kerangka filosofis yang merujuk pada aksi untuk terus berbenah dan memperbaharui ruang, atas nama masa depan yang lebih baik serta keseimbangan yang berlanjut. Continue reading

Open Lab: Lapuak-lapuak Dikajangi

Pameran dalam bentuk open lab ini merupkan presentasi publik dari lokakarya “Pengembangan dan pelestarian tradisi melalui platform multimedia”, pada 18-30 September 2017 lalu. Lokakarya ini diselenggarakan oleh Komunitas Gubuak Kopi melalui program Daur Subur, dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia. Dalam pameran ini, konten yang dihadikan merupakan sejumlah kerja multimedia yang menggambarkan kerja labor atau proses partisipan dan fasilitator dalam membingkai isu pelestarian tradisi di Masyarakat Solok, dan sejumlah pengembangan praktek media sebagai alternatif pelestarian tradisi. Konten yang dihadirkan antara lain berupa instalasi manggaro, instalasi bebunyian, video, sketsa, mural, dan mind mapping. Continue reading

Kuratorial Open Lab: LAPUAK LAPUAK DIKAJANGI

Kehadiran media dan teknologi terkini sering kali diwaspadai sebagai musuh utama kebudayaan asli atau kebudayaan lokal. Hal ini sejalan dengan konstruksi yang dibangun media arus utama, yang menampilkan kebudayaan asing sebagai sesuatu yang unggul, serta meningkatnya kesadaran kita sebagai warga dunia. Sementara itu, beberapa generasi kini – yang tidak sadar akan posisi kebudayaan lokal, dan yang abai akan cara kerja media – dikawatirkan beralih meninggalkan.

Continue reading

Presentasi Publik & Open Lab: Daur Subur

Jumat, 7 Juli 2017 lalu, di Galeri Gubuak Kopi terselenggara pameran dengan tajuk: Daur Subur. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan media dalam mengarsipkan dan membaca perkembangan kultur pertanian di lingkup lokal. Program ini digagas oleh Gubuak Kopi dengan mengembangkan pembacaan melalui pendekatan jurnalisme warga, aksi performatif, serta praktik media alternatif dengan memberdayakan teknologi yang dekat dengan kita. Continue reading

Pengantar Kuratorial: Daur Subur

Pengantar Kuratorial:

Daur Subur adalah pengembangan media dalam mengarsipkan dan membaca perkembangan kultur pertanian di lingkup lokal. Program ini digagas oleh Gubuak Kopi dengan mengembangkan pembacaan melalui pendekatan jurnalisme warga, aksi performatif, serta praktik media alternatif dengan memberdayakan teknologi yang dekat dengan kita.

Konten pameran pada dasarnya bukanlah hasil akhir, melainkan sketsa awal dari persoalan yang dibingkai selama lokakarya Kultur Daur Subur, yang dilaksanakan pada tanggal 10 – 20 Juni 2017 lalu. Melalui pameran dalam bentuk open lab ini, menarik membaca kembali proses para partisipan, sebagai pilihan bermedia di era millennial. Kebebasan dan kebanjiran informasi, berpotensi akan kerancuan informasi, sebaliknya dengan sikap kritis dan kesadaran akan cara kerja media, ia juga berpotensi sebagai penunjang kesetaran dan alat desentralisasi pengetahuan.

Selain itu, pemanfaatan teknologi media ini merupakan satu usaha alternatif mendefensikan dan membicarakan diri sendiri, serta merangkum narasi-narasi yang tersebar di kalangan warga sebagai sebuah pengetahuan, yang kali ini kita rayakan dengan peristiwa kesenian.***

Solok, 7 Juli 2017