Sabtu, 29 Januari 2022 merupakan hari kedua terakhir program residensi Lumbung Kelana di Komunitas Gubuak Kopi. Esok hari Sufty akan kembali ke Bandung dan lusa Yoan akan kembali ke Jakarta. Malam ini digelar artist talk di Rumah Tamera-Komunitas Gubuak Kopi dalam rangkaian presentasi seniman residensi lumbung kelana. Dimoderatori oleh saya dengan narasumber dua artist kita, Sufty dan Yoan. Uniknya pada artist talk kali ini, Sufty juga berperan sebagai penerjemah bahasa isyarat karena teman tuli menonton talkshow. Sebelum artist talk Yoan melakukan presentasi berupa live chat dengan menggunakan stiker bahasa isyarat yang ia buat sendiri. Pada stiker tersebut kita mengetahui bahasa isyarat tentang hal-hal yang ada di sekitar kita. Misalnya gulai, sate, teh talua, kereta api, silat, pagi, siang, malam, Padang, Solok, Bukittinggi, durian, Sitinjau Lauik, hujan, Rumah Tamera, Sufty, salam, tetangga, Pak RW, dukun, sampah, dan Bandung.
Continue readingCategory Archives: Lumbung Kelana
Mengenal Makan Baradaik
Catatan Proses Residensi Lumbung Kelana di Solok
Hitungan hari para partisipan residensi Lumbung Kelana di Gubuak Kopi akan meninggalkan Kota Solok. Hari ini, Rabu, 26 Januari 2022, kami semua dapat undangan makan siang di Rumah Suhey, sebuah rumah kreatif di Solok. Pada hari sebelumnya Sufty bertemu dengan Uni Patrisia dan Uni Amelia di Naluri Coffee. Ketika saya, Albert, Sufty dan Badri sedang mengganti suasana untuk bekerja dari cafe dengan akses internet yang lebih baik, Uni Patrisia dan Uni Amelia menyusul ke Naluri untuk menemui Albert, ketua Komunitas Gubuak Kopi. Uni Patrisia dan Uni Amelia merupakan pejabat Dinas Pariwisata Kota Solok, dan juga ikut nongkrong di markas kami, di Rumah Tamera. Ketika pertemuan kemarin Albert mengenalkan Sufty ke mereka, bahwa Komunitas Gubuak Kopi lagi kedatangan tamu, selain Sufty juga ada Yoan dari Komunitas Kahe, Maumere. Uni Pat dan Uni Mel mengobrol panjang. Saya tidak terlalu mendengarkan karena sedang menulis, tapi sepertinya mereka langsung akrab. Diakhir obrolan, uni-uni ini mengundang Sufty dan kawan-kawan Gubuak Kopi untuk makan siang esok hari di Rumah Suhey. Kami pun semangat menerima ajakannya.
Continue readingKelana ke Lapas Solok
Catatan Proses Residensi Lumbung Kelana di Solok
Residensi Lumbung Kelana di hari ke sepuluh, Sufty dari Gelanggang Olah Rasa (GOR) Bandung, Yoan yang berasal dari Komunitas Kahe, Maumere dan Komunitas Gubuak Kopi melakukan kunjungan ke Lapas Klas II B Laing, Kota Solok. Sebelum ke sana, teman-teman telah mengkoordinasikan kepada pegawai lapas, yaitu Bapak Rahmad untuk meminta izin kunjungan, ia juga seorang kawan yang sering berkegiatan di Rumah Tamera – Solok Creative Hub, atau markas Komunitas Gubuak Kopi. Sekitar pukul 16.00 WIB, ada sekitar delapan orang yaitu saya, Bray, Farah, Albert, Spansan, Yoan, Sufty, dan Verdian dengan mengendarai 4 motor segera meluncur ke sana.
Continue readingKita Menyapa
Catatan Proses Residensi Lumbung Kelana di Solok
Kamis, 20 Januari 2022 menjadi hari keempat dalam pelaksanaan program Lumbung Kelana. Kita melanjutkan silaturahmi di Kampung Jawa dan sekitarnya. Hari ini kita berencana untuk bertukar cerita ke rumah produksi batik khas Solok: Tarancak, atau yang lebih dikenal dengan Batik Mimi. Sufty bersama saya bergerak menuju Batik Mimi seusai shalat dzuhur, sekaligus mengantarkan produk Batik Mimi yang masih tersimpan di Gubuak Kopi setelah pameran ekonomi kreatif dalam rentetan perayaan Ulang Tahun Kota Solok pada Desember 2021 lalu. Kita juga mengajak Yoan, partisipan residensi lainnya, tapi ia tidak bisa karena ada pertemuan online yang harus diikutinya.
Continue readingBonus di Setiap Pertemuan
Catatan Proses Residensi Lumbung Kelana di Solok
Lumbung Indonesia, sebuah platform yang dikelola secara kolektif oleh 12 komunitas di Indonesia, salah satunya adalah Komunitas Gubuak Kopi. Tahun ini Lumbung Indonesia menjalankan program residensi bernama Lumbung Kelana, dimana para seniman dari berbagai kolektif saling berkelana dan menjadi tuan rumah. Semacam pertukaran anggota kolektif yang bertujuan untuk saling mempelajari strategi keberlangsungan kolektif di berbagai konteks lokalnya. Komunitas Gubuak Kopi sebagai tuan rumah, menjamu dua partisipan residensi dari kolektif yang tergabung dalam kegiatan ini. Mereka adalah Sufty yang berasal dari Gelanggang Olah Rasa (GOR), Bandung dan Yohanes berasal dari Komunitas Kahe, Maumere. Mereka berdua akan berkegiatan selama dua minggu di Komunitas Gubuak Kopi, Solok.
Continue readingIsyarat dalam Kelana
Catatan Proses Residensi Lumbung Kelana di Gubuak Kopi
Rabu, 19 Januari 2021 menjadi hari ketiga pelaksanaan Lumbung Kelana, sebuah program residensi yang diinisiasi oleh Lumbung Indonesia. Lumbung Indonesia sendiri, merupakan sebuah platform bersama yang diinisiasi oleh 12 kolektif seni di berbagai kota di Indonesia, termasuk Komunitas Gubuak Kopi. Program residensi ini diikuti oleh 11 kolektif yang tergabung dalam forum tersebut. Masing-masing kolektif menjadi tuan rumah dan juga mengirim dua utusannya untuk berkelana di kolektif lain. Di Komunitas Gubuak Kopi kami yang kedatangan tamu residensi dari Gelanggang Olah Rasa, Bandung yakni Sufty dan Komunitas Kahe, Flores yaitu Yoan. Sementara itu, Komunitas Gubuak Kopi juga mengirimkan dua partisipan residensi, Hafizan ke Pasirputih, Lombok Utara dan Zekalver ke SIKU Ruang Terpadu, Makassar.
Continue reading