Tokyo Drift adalah budaya jalanan di Kota Tokyo yang berawal dari balapan ilegal di perbukitan Jepang, yang kemudian terus berkembang menjadi balapan yang diakui global. Teiichi Tsuchiya dijuluki “Drift King” atau “Dorikin” pembalap Jepang pertama yang mempopulerkan seni drift, kemudian mempopulerkannya pada pertengahan 1980-an. Teknik balapan ini dibawa ke Jerman yang kemudian menarik banyak orang akan balapan asal Jepang ini. Kita pernah sangat akrab dengan narasi ini dari media dan film-film bioskop, sebut saja The Fast and The Furious: Tokyo Drift (Justin Lin, 2006) yang sempat populer di Indonesia. Salah satu Film balapan mobil yang merupakan sekuel dari film The Fast & Furious, produksi Universal Picture. Ya, kepopuleran ini juga semacam bonus dari intensnya aksi itu dilakukan.
Continue readingMonthly Archives: July 2021
Remaja Bermedia di Ponpes Darut Thalib
Remaja Bermedia adalah salah satu platform yang digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi sejak tahun 2017. Platform ini hadir sebagai pendidikan alternatif mengenai literasi media untuk remaja. Tahun ini Remaja Bermedia diselenggarakan di Pondok Pesantren Darut Thalib, Laiang, Kota Solok. Lokakarya ini berlangsung selama 20 kali pertemuan sejak Maret 2021 lalu. Pada lokakarya ini para partisipan mengikuti rangkaian kelas dan praktik produksi seni dan media. Remaja diajak untuk mengenal cara kerja media dalam beragam produksi kreatif dan mempresentasiknnya dalam bentuk pameran sederhana.
Continue readingBersama Kolektif di Tengah Pandemi
Sabtu, 3 Juli 2021 lalu, Komunitas Gubuak Kopi menjadi salah satu pembicara dalam talkshow yang diselenggarakan oleh Kolektif Chigo, Kyushu Geibun-kan, Jepang. Dalam seri ngobrol-ngobrol ini Komunitas Gubuak Kopi, yang dalam hal ini diwakili oleh Albert Rahman Putra, berbagi pandangan mengenai “kolektif” dan bagaimana kelompok ini bekerja di lingkup Solok, Sumatera Barat. Acara ini bertajuk “Bersama Kolektif Memikirkan Aktivitas di Tengah Pandemi” dan dikuratori oleh Yuki Hatori. Selain Komunitas Gubuak Kopi, penyelenggara juga mengundang 7 kolektif lainnya.
Continue reading