Kamis, 27 September 2018, di kampus Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Kota Solok, Gubuak Kopi menyelenggarakan peluncuran buku Bakureh Project. Kegiatan peluncuran ini terselengagra atas kerja sama Gubuak Kopi dan Himapindo UMMY. Dibuka oleh perwakilan rektor UMMY, dan turut hadir dekan fakultas dan sejumlah mahasiswa dan komunitas. Buku ini diterbitkan oleh Gubuak Kopi, merupakan kumpulan tulisan dan catatan penelusuran para partisipan Bakureh Project dalam menyelidiki nilai-nilai gotong-royong yang dipantik melalui tradisi bakureh di Solok.
Tradisi bakureh dalam konteks masyarakat Kota Solok, adalah tradisi gotong royong memasak, ketika sebuah kampung ataupun kaum hendak menyenggarakan pesta. Baik itu pesta pengangkatan pimpinan adat, pernikahan, kelahiran, bahkan yang berkaitan dengan kematian. Tradisi ini pernah tumbuh di masyarakat Solok yang juga merembes pada kebiasaan gotong royong lainnya. (Lihat Juga: Portofolio Bakureh Project)
“tapi bakureh bukan hanya persoalan gotong royong, tetapi juga terkait pendidikan karakter, pendidikan muatan lokal, kuliner, dan persoalan adab, yang berkembang menjadi kekuatan sosial.” Kata Albert Rahman Putra, selaku Editor buku tersebut yang juga merupakan Ketua Komunitas Gubuak Kopi.
Buku ini merupakan bagian dari rangkaian eksperimen penelitian yang diprakarsai oleh Delva Rahman, salah seorang anggota Komunitas Gubuak Kopi, dengan melibatkan 7 orang perempuan muda dari beragam latar disiplin ilmu selaku partisipan. Mereka antara lain, Ade Surya Tawalapi, biasa disapa Ade, pegiat komunitas Sayurankita (Pekanbaru); Sefniawati merupakan mahasiswa pasca-sarjana, dengan fokus studi Sumber Daya Alam di Universitas Andalas (Unand) asal Pariaman; Nahlia Nahal mahasiswa Ilmu Komunikasi Unand; Dyah Roro Puspita Asmarani, biasa disapa Roro, lulusan Universitas Negeri Padang dengan studi Kearsipan; Anisa Nabilla Khairo biasa disapa Icha, pegiat komunitas baca Book N Roll; Kiki Cupay, mahasiswa Jurusan Seni Teater, Institut Seni Indonesia Padangpanjang; dan Olva Yosnita mahsiswa jurusan Sosiologi Unand.
Proyek penelitian ini dikerjakan dalam kerangka kerja Daur Subur, sebuah platform yang digagas oleh Gubuak Kopi dalam membaca dan memetakan kebudayaan masyarkat pertanian melalui pendekatan jurnaslime warga. Dalam proyek ini Delva Rahman juga berhasil menggalang dukungan dari Cipta Media Ekspresi.
Selain peluncuran buku, kegiatan ini juga mengundang Dr. Irfani Basri, M. Pd (Dosen FBS UNP) dan Zulfikarni, S. Pd (Dosen UNP/Peneliti Sastra Minangkabau) selaku pembahas, Dimoderatori oleh Dr. Zona Ridarahayu, M.Pd (Dosen UMMY Solok). Dalam pembahasannya, dua narasumber sepakat tradisi pencatatan ini penting untuk dilakukan oleh generasi kini dalam memahami kebudayaan mereka, sebagai pelanjut estafet kebudayaan yang tengah berlangsung.
Selain itu seperti yang disampaikan Delva Rahman selaku pimpinan proyek, tradisi bakureh khususnya, menarik untuk kita baca ulang untuk mengkritisi situasi kebudayaan kita di Sumatera Barat hari ini, yang terjebak dalam penyederhanaan makna dan cendrung individual. Terlepas dari apakah itu salah atau benar, tapi situasi ini perlu dikritisi. Sementara Albert juga melihat, bagaimana proyek ini dijalankan, di sisi lain itu juga dapat menjadi aksi perempuan generasi kini merespon pelabelan ataupun status sosial yang dilekatkan pada mereka secara adat dengan cara yang elegan.
Dalam pengantar, Albert juga menuturkan, seperti halnya modern, tradisi juga datang ke generasi kini tidak berbarengan dengan pengetahuannya, melakukan penelusuran menjadi cara alternatif menyibak semak-semak kebudayaan.
Kegiatan peluncuran ini merupakan bagian dari presentasi publik Bakureh Project yang dimulai sejak 1 Juni 2018 lalu, dan ditutup dengan pameran dalam sajian open lab, di kantor Komunitas Gubuak Kopi pada tanggal 28 September – 4 Oktober 2018.