Rekaman Akhir Tahun

oleh: Albert Rahman Putra

Gubuak kopi – Lintas Solok – Padangpanjang – Bukittinggi macet, Singkarak Padat. Itulah isu yang gak pernah bosan-bosanya hadir ketika akhir tahun. Berkumpul di Jam Gadang adalah pilihan faforit hingga saat ini. Pengunjung yang datang tidak hanya dari pelosok Sumatera Barat saja, tapi juga ada dari Bangkinang, Pekan baru, Medan, Jambi dan lain-lain.

            Setiap orang tentu menginginkan moment yang hanya muncul sekali dari 360 hari ini dirayakan dengan pesta yang meriah, mereka tidak salah, Jam Gadang sebagai pusat peradapan Sumatra bagian tengah (Sumbar Riau Jambi) memang pilihan yang tepat merekam detik detik tahun baru mereka.


            Tahun baru kali ini saya merayakanya bersama kawan – kawan komunitas Gubuak Kopi. Moment itu kami rayakan dengan pesta sederhana namun dengan kebahagian luar biasa. Milyaran masyarakat dunia ikut merayakan momen ini, jadi tak etis pula rasanya kalau kami melewatkanya begitu saja. Untuk itu telah kami persiapakan pula ritual kecil untuk merakan pergantian tahun ini.

***

            Sabtu siang (31/12/2011), rekan saya Yudhi, Argie, dan Frikel ternyata sudah sibuk untuk upaca ini, kata mereka isian acara yang paling mantap untuk malam ini adalah ikan panggang, dan sore itu mereka sibuk memancing ikan. Sayang sekali saya hanya dapat melihat fotonya saja. Rugi sekali rasanya tidak bisa ikut bersama mereka. Dan telinga makin panas setelah mendengar cerita mereka.

            Ternyata mereka mancingnya di labuang-nya bapak si Yudhi, di Talang. kebetulan bapak Yudhi yang nyuruh, dan sayangnya untuk memancing ikan di labuang pun ternya mereka tidak professional (hahaha). Mereka menargetkan bakalan dapat minimal 20 ikan, namun ternyata sudah 3 jam Cuma dapat sedikit ikan. Akhirnya karena tak sabaran lagi, Yudhi melapor ke bapaknya, bapaknya setuju. dan kolam dikeringkan.!!

            Berbondong-bondonglah mereka menjajah ekosistem kecil itu. puluhan ikan berhasil mereka tangkap dengan menggunakan tangguak. Alhasil sekitar lima puluh ekor ikan berhasil mereka dapatkan. Ya, walau dengan cara yang kurang profesional. Setelah dirasa cukup, ikan – ikan pun di setor ke Igeb. Rumah igeb yang sekaligus bakal jadi tempat ritual kami malam itu lokasinya tidak jauh dari lokasi pancing, kurang dari 10 menit sudah sampai. Sore itu dirumah igeb ikan – ikan dibersihkan dan di pandu mamanya igeb bumbu pun mereka racik . Wah asik sekali kerjaannya mereka.

            Diwaktu yang sama saya yang dijadwalkan latihan di Padangpanjang rupanya hanya jadi korban tipu saja, siang itu ternyata saya hanya duduk berdiam saja. Latihan ternyata ditunda..!! Oh tidak… ternyata profesionalitas tidak hanya harus didukung oleh pihak lain tapi salah memilih hari latihan juga akan menjadi masalah.

            Sore itu saya langsung menuju pulang ( ke Solok), dan seperti yang saya duga Jalanan macet..!! Lintas Singkarak adalah rute utamanya orang-orang Solok, Sawahlunto, Muaralabuh, Sijunjung, Darmasraya dan lain – lain untuk akses ke bukittinggi. Ditambah lagi akses Solok – Padang waktu itu juga ditutup karena ada priyek pekerjaan jalan.

Kawan – kawan pembaca bisa bayangkan betapa macetnya rute yang padang panjang solok yang biasanya Cuma butuh durasi satu setengah jam hari itu berubah menjadi empat setengah jam. Banyak sekali rasanya hal yang mengecewakan diakhir tahun. Namun itu semua tenyata terobati dengan kebahagian yang dibagi kawan2 di TKP.

Dikediaman igeb, ternyata kawan – kawan Gubuak Kopi sudah siapakan perayaan. Malam itu kami cukup ramai, selain kawan – kawan dari komunitas ada lagi, teman – teman lain yang menyempatkan hadir, dan juga anak – anak asuhnya igeb, si kecil yang sangar.!!

yogi lagi siap - siap bakar ikan

yogi lagi siap – siap bakar ikan


            Sebelum tengah malam kami dihibur oleh aksi – aksi anak asuh igeb. Atraksi  sepeda, catur, dan aksi unik mereka lainya. Dan kenapa mereka saya katakana sangar.?? Bayangkan saja. Hampir setiap saat tanpa bersalah kami dimarahi mereka..!! dan fakta yang paling menghebohkan adalah mereka ternyata sudah lebih lihai merekok dari pada kami. Waduh… ini nih kasus mereka yang paling berbahaya. Dan setiap kali kami mengajak mereka untuk berhenti merokok, kami dimarahi!! Kehabisan cara akhirnya untuk saat itu saya cuma dapat mengingatkan mereka untuk menguranginya saja. Mungkin lain kali kalian musti ditatar.. tunggu tanggal mainnya.!! hahaha

Waktu sudah mendekati pukul 00.00 dan Yogi, Argi, dan kawan -kawan langsung mempersiapkan menu utama mereka, tidak salah lagi, Ikan Bakar Special Tahun Baru. Eits… bakar tempurungnya dulu. Selama proses pun tak jarang pula kami dimarahi oleh bocah – bocah sangar tadi. Yang sering jadi target kebuasan mereka adalah Yogi, bocah – bocah bilang dia tidak becus baker tempurungnya. Tapi sebelum mereka mengamuk kami cepat mengatasinya. Dan minyak tanah dalah solusinya. Rupanya ketika yogi beraksi mereka langsung jinak, ternyata bocah sangar sengat terhibur melihat api yang menyala besar. Kasus berbahaya no dua mereka yang mesti segera di hapuskan.

            Setidaknya waktu itu kami dapat menjinakan mereka, memberikan mereka senyuman kemenangan dengan sombong kearah mereka. Mereka berhasil ditaklukan. Ketika tempurung sudah menjadi baro, ikan – ikan pun siap dipanggang. Tapi ternyata itu bukan tidakkan baik bagi bocah – bocah. mereka mengamuk lagi, dan taukah kawan – kawan apa yang mereka lakukan?? Mereka bakar Ban!!.. oh Tidak mereka menang lagi. Dengan naik dagu mereka balaskan sunggingan kesombongan tadi. Seaakan mereka berkata. “yang begini yang namanya pesta. Kalian tau itu anak muda!!”.

 Teng.. teng… tahun 2012 masuk, kami saling ngucapin selamat dan make wish  bersama buat pribadi kami, “mereka”, komunitas dan Indonesia. Semoga tahun yang baru ini hadir membawa kesempatan yang melimpah ruah untuk kehidupan berbangsa yang lebih baik. Upaca puncak ini kami isi dengan acara makan ikan sepesial tahun baru. Walau ikannya didapatlkan dengan cara amatir tapi rasanya sungguh professional cuy!!.

Makan Bajamba

Makan Bajamba

Kita makannya ala merakyat, tak sebut nama, tak sebut gelar, tak sebut usia, semuanya makan bajamba. Nasi ditabur di lantai yang sudah beralaskan daun pisang yang sudah dipanaskan dan dibersihkan. Setelah terhidang semuanya mulai menyerbu. Bocah – bocah ternyata tak kalah aksi, mereka lah lakonnya. dan setelah santapan selesai, barulah mereka (bocah – bocah) mulai asik kembali.

            Selapar – laparnya perut ternyata tulang ikan jatahnya kucing juga. Sibocah yang sangar tadi akhirnya ngantuk karena kekenyangan. Berikutnya kami melakukan syukuran sederhana sambut untuk tahun baru. Dan untuk penutup ritual pergantian tahun ini kami bikin dikusi kecil. Momen ini adalah waktu yang tepat bagi siapa saja untuk belajar dari apa yang telah mereka lakukan ditahun yang lewat dan bersiapakan manajemen yang lebih sempurna untuk melehati hari – hari berikutnya. Dan gara – gara keasikan diskusi, akhirnya adzan Subuh lah yang memisahkan kami.

            Segitu cerita akhir tahun dari saya.

lihat koleksi foto lainya, klik disini

0 comments

  1. hahai…
    Walau ikannya didapatkan dengan cara amatir tapi rasanya sungguh professional cuy!!. #agak sedikit lebay pada rasa. 🙂

  2. paja2 kurang akaa.. tp baa laii,,seiring waktu,,nyo barubah bsok mah… kite2 dulu jg gtu kan!! gak usah munafik..wkwkwkw

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.