Setelah para seniman residensi datang dari berbagai kota, pada tanggal 20 November 2020, kami beranjak ke lokasi-lokasi yang akan kita soroti dalam rangkaian Tenggara Street Art Festival. Dari Rumah Tamera (pusat kegiatan) saya dan beberapa kawan berangkat menuju Lapas Klas IIB Kota Solok. Mereka adalah Andang Kelana, Autonica, Dhigel, Verdyan Reyner, Masoki, Teguh, dan Vero. Ini bukan kunjungan pertama saya. Beberapa bulan sebelumnya, saya ke sini bersama kawan-kawan Rumah Tamera untuk mendengar kemungkinan untuk bekerjasama. Ketertarikan ini muncul mengingat agenda Tenggara Festival tahun ini adalah menyoroti ruang-ruang publik atau instansi yang selama ini sulit dijangkau, dalam konteks publik Solok. Beruntung kami punya salah satu teman bekerja di sini.
Continue reading →