Tahun 2013 lalu saya terlibat dalam sebuah proyek Revitalisasi Budaya di Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Muaro Bungo, Jambi. Sirih Sekapur adalah desa yang menjadi pintu masuk provinsi Jambi dari Sumatera Barat. Hampir sebagaian besar lahannya digunakan untuk kebun karet beberapa bagian untuk sawit, sangat berbeda sebagian besar wilayah di Sumatera Barat, saya hampir tidak menemukan sawah dan hutan di sini. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani karet, sawit, dan pendulang emas. Sebagian lagi bekerja sebagai buruh kasar di pabrik karet, dan tambang batu bara.
Minggu ke dua di negeri panas ini, saya dan kawan-kawan memenuhi undangan untuk menghadiri pesta yang diadakan oleh seorang pengusaha tambang batu bara setempat. Waktu itu kami di undang untuk hadir dalam perayaan yang disebutnya perayaan tujuh belas-an (hari kemerdekaan; 17 Agustus). Continue reading →