Kedatangan Jejaring Lumbung Indonesia

Tahun ini Komunitas Gubuak Kopi senang sekali menjadi tuan rumah untuk forum Majelis Akbar Lumbung Indonesia. Kedatangan tamu dan kawan-kawan baru selalu menjadi vitamin yang lebih menyehatkan. Majelis Akbar Lumbung Indonesia secara luring pertama kali diadakan di Jakarta pada akhir tahun 2021 yang dihadiri oleh 12 kolektif. Hasil dari majelis tersebut menghasilkan rancangan program Lumbung Kelana, sebuah program residensi di mana para kolektif bertukar peran menjadi seniman dan tuan rumah. Lumbung Kelana yang pertama yang diadakan pada Februari 2022 di 11 titik di Indonesia, yang dijalankan oleh 11 anggota Kolektif di Lumbung Indonesia, terdiri dari pertukaran dua delegasi kolektif untuk belajar di lokasi kolektif lain selama kurang lebih dua minggu. Satu kolektif tidak dapat berpartisipasi. Kali ini Majelis Akbar Lumbung Indonesia diselenggarakan bersama rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional 2023, dalam kuratorial Temujalar.

Setelah kesepakatan melalui sejumlah zoom meeting sejak satu bulan terkahir, untuk Majelis Akbar Lumbung Indonesia yang kedua ini, sebagai tuan rumah kami memilih pertemuan ini akan diselenggarakan di Villa Cemara, Danau Kembar, Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Villa yang cukup tua, dikelola di bawah dampingan Dinas Pariwisata, Kabupaten Solok. 5 tahun terkahir sebenarnya banyak villa swasta yang bermunculan di wilayah sekitaran Danau Kembar, Alahan Panjang ini, dengan design arsitektur yang tidak kalah menarik, hanya saja belum banyak bisanya menampung puluhan orang sekaligus di satu area. Villa yang kita pilih ini cukup luas untuk menampung 52 tamu yang bakal hadir dari berbagai kota. Areanya juga memiliki aula dan banyak area terbuka dengan pohon-pohon cemara yang teduh di tepian danau. Alahan Panjang berada di kaki Gunung Talang, cuacanya cukup dingin dan jauh dari perkotaan, kami rasa ini cocok untuk menyegarkan pikiran teman-teman dan fokus untuk berdiskusi seminggu kedepan.

Hari ini, 17 Juli 2023, adalah jadwal kedatangan peserta Majelis Akbar Lumbung Indonesia yang kedua. Mereka yang hadir antara lain Rumah Budaya Siku Keluang (Pekanbaru), Pasir Putih (Lombok), Komunitas Kahe (Maumere), Serbuk Kayu (Surabaya), Forum Sudut Pandang (Palu), Siku Ruang Terpadu (Makassar), Trotoart (Jakarta Utara), Gelanggang Olah Rasa (Bandung), Sinau Art (Cirebon), Kolektif Hysteria (Semarang), dan tuan rumah Komunitas Gubuak Kopi (Solok). Masing-masing mengirim 3 orang delegasi untuk membicarakan sejumlah agenda terkait Lumbung Indonesia sendiri maupun keterlibatan Lumbung Indonesia dengan Pekan Kebudayaan Nasional. Selain anggota Lumbung Indonesia, kami juga mengundang 4 kolektif sebagai pengamat, yakni Ruang Kreatif Solorangun (Jambi), Tepian kolektif (Berau), Indonesia Art Movement (Jayapura), dan Gurat Institute (Bali). Masing-masing kolektif pengamat ini mengirimkan satu orang delegasi. Kehadiran mereka kami harap dapat memberikan pandangan baru dan mungkin juga kemungkinannya untuk terlibat bersama Lumbung Indonesia kedepannya.

Pada Majelis Akbar ini juga hadir tim Kurator Temujalar – Pekan Kebudayaan Nasional, yakni Ade Darmawan, Rifandi, dan Gesyada Siregar, khususnya untuk mengisi salah satu agenda dalam rangkaian Majelis Akbar Lumbung Indonesia, mengenai keterlibatan para komunitas dalam kuratorial tersebut. Selain itu juga hadir Farid Rakun, Ismal Muntaha, dan Om JJ yang saat ini juga tengah menjalankan proses riset dan produksi buku Estetika Kolektif, dalam rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional tahun ini.

Kawan-kawan Komunitas Gubuak Kopi sudah standby di lokasi, menanti kawan-kawan yang datang satu persatu. Ada yang datang pada siang hari dan malam hari. Perjalan yang cukup jauh, 3-4 jam. Para delegasi yang sudah datang langsung diarahkan untuk istirahat di kamar masing-masing dan menyantap makanan yang sudah tersedia di kantin villa. Tapi tentu saja tidak semua yang langsung beristirahat, para delegasi nongkrong dulu di kantin dan villa panitia, berkenalan dengan wajah-wajah baru, ataupun bercakap-cakap, bertukar-kabar dengan kawan-kawan kolektif lain yang sudah lama tak bersua secara luring.

Setelah tengah malam dan suhu semakin dingin, para delegasi satu persatu meninggalkan tongkrongan, siap-siap untuk senam besok pagi dan bermajelis beberapa hari kedepan.

Halaman Majelis Akbar Lumbung Indonesia

Komunitas Gubuak Kopi adalah sebuah kelompok belajar seni dan media yang berbasis di Kota Solok, sejak tahun 2011. Kelompok ini berfokus pada pengembangan seni sebagai metode riset. Serta menjembatani kolaborasi profesional (seniman, peneliti, dan penulis) dan warga dalam mendedah persoalan-persoalan budaya lokal di Solok secara khusus dan Sumatera Barat secara umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.