Pesta Mural sebagai Otokritik

Repotase Solok Mural Competition

Awal Agustus 2019 lalu, setelah membicarakan rencana program mural yang akan dilaksanakan oleh Komunitas Gubuak Kopi, Gajah Maharam, dan Dinas Pariwisata Kota Solok, tim panitia mulai mencari lokasi-lokasi yang menarik untuk dimural. Setelah melakukan observasi, kita menemukan banyak lokasi menarik di setiap sudut Kota Solok. Lokasi-lokasi ini antara lain memiliki banyak dinding polos yang nantinya dapat direspon oleh para seniman untuk digambar.

Lokasi-lokasi tersebut awalnya dinding pagar SMK N 1 Kota Solok, RTH Syehk Kukut, Lapangan Merdeka, pagar SMP N 2 Kota Solok, pagar SMP 1 Kota Solok, beberapa dinding di pasar, terminal, dan lainnya. Hampir setiap dinding memungkinkan untuk dinegosiasi, namun, karena terbatas dalam banyak hal, akhirnya kita mengerucutkan pilihan-pilihan tersebut. Keterbatasan tersebut antara lain kekurangan tenaga untuk memfasilitasi dan mendampingi jumlah seniman, kemampuan kita untuk menyediakan cat, dan lainnya.

Dinding SMP N 2 Kota Solok sebelum kegiatan Solok Mural Competition
Plang yang disiapkan untuk dipasang di sekitar lokasi mural

Setelah dikerucutkan pilihan lokasi jatuh pada dinding Taman Pramuka Kota Solok dan dinding pagar SMP N 2 Kota Solok. Lokasi ini memiliki jumlah dinding yang banyak, mencukup jumlah seniman yang mampu kita kurasi, sehingga pendampingan menjadi tidak terlalu rumit. Selain itu, Taman Pramuka memiliki lokasi kemping yang juga memungkinkan para seniman yang datang dari luar kota untuk menginap dan mendirikan tenda. Di samping itu yang paling penting adalah dua lokasi tersebut cukup rentan dengan persoalan sampah.

Sebelumnya, selama observasi kami menemukan tumpukan sampah di lokasi tersebut. Di titik-titik yang pada dasarnya bukannya tempat membuang sampah yang resmi ataupun yang ideal. Sampah tersebut, rata-rata merupakan limbah domestik warga sekitar. Dan memang menumpuk karena sebelumnya tidak ada tempat pembuangan yang efektif bagi beberapa warga, selain itu memang karena kebiasaan yang sudah cukup lama. Untuk itu, tim panitia menghubungi pemimpin setiap lokasi, seperti lurah dan Ketua RT, dan juga berkoordinasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup. Terutama mengingatkan kembali komitmen untuk menjadikan lokasi tersebut tetap asri, serta berdialog tentang tempat penampungan sampah alternatif selain lokasi sebelumnya.

Satuan Polisi Pamong Praja ikut mendampingi proses mural.
Proses mural bersama di sekitaran Taman Pramuka Kota Solok
Warga turut berinterakasi dan melihat kegiatan mural.
Suasana mural di SMPN 2 Kota Solok (foto: Andang)

Sekitar satu minggu sebelum kegiatan mural, teman-teman panitia, warga sekitar dipandu oleh Lurah dan RT, serta relawan Dinas Lingkungan Hidup melakukan gotong royong bersama di lokasi tersebut. Lokasi yang cukup parah adalah SMP N 2 Kota Solok. Di sana telah menumpuk sampah bercampur tanah, sehingga terlihat sebagai pebukitan kecil. Sehingga untuk membersihkannya dibutuhkan alat berat. Sampah dan baunya berhasil diatasi, dan teman-teman panitia melanjutkan dengan menetralkan dinding-dinding dengan cat putih.

Kegiatan mural bersama telah selesai dilaksanakan pada tanggal 26-27 Oktober 2019. Terdapat 51 seniman dari berbagai kota hadir mewarnai kota kecil ini. Mural ini dikurasi dengan tema “Alam Bareh Solok”, yang dalam hal ini tidak hanya untuk menggambarkan kembali keindahan alam Solok, tetapi juga mengajak para seniman untuk menyumbangkan ide dan pemikirannya, untuk memberikan masukan dan membayangkan Solok yang lebih baik di masa depan. Berharap keberadaan mural ini dapat memperkaya wawasan warga Kota Solok tentang mural itu sendiri, maupun terbiasa akan otokritik dan tetap optimis. (Lihat juga Pengantar Solok Mural Competition: Solok yang Kita Pilih)

Di samping itu, ada beberapa hal lainnya yang penting untuk dievaluasi, seperti pelibatan warga lebih jauh, semisal ikut membuat mural, membuat taman, dan menentukan tema.

PORTOFOLIO DAN KABAR LAIN SOLOK MURAL COMPETITION

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.