Menyimak Proses Kreatif Untempang Club

Untempang Club adalah sekelompok remaja yang sedang mengikuti workhsop di Komunitas Gubuak Kopi. Mereka datang ke sini sejak awal Oktober lalu, terdiri dari enam orang siswi SMA N 1 Solok yang aktif dan ceria, antara lain Fauziah Halfi (Puji), Sekar Komala (Sekar), Nurul Wulan (Wulan), Ummulhanna (Hana), Ilmi Hafizah  (Ilmi), dan Hanif latifah (Latif).

Pada minggu awal mereka rutin berkunjung ke sekre Gubuak Kopi, dan pada pertengahan Oktober kegiatan workshop mereka dialihkan ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Solok, karena memang Komunitas Gubuak Kopi tengah melaksanakan agenda yang cukup panjang di sana. Untempang mengikuti workshop melalui program Remaja Bermedia yang digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi untuk mengembangkan prakatek bermedia di kalangan remaja. Tahun ini adalah tahun kedua, setelah sebelumnya dilaksanakan bersama kelompok remaja: TKP Study Club (instagram @tkp.studyclub).

Para personil Untempang Club

Dua minggu awal, kegiatan diisi dengan kelas yang dipandu oleh Albert Rahman Putra, salah seorang anggota Komunitas Gubuak Kopi. Ia mengajak para remaja untuk mengenal model-model pemanfaatan teknologi media yang akrab dengan kehidupan sehari-hari, seperti telepon pintar sebagai medium berkesenian dan peka terhadap persoalan di sekitar. Selama dua jam, lima hari, dalam satu minggu, sepulang sekolah adik-adik ini menikmati kelasnya.

Setelah melihat potensi yang dimiliki oleh adik-adik remaja, Albert memutuskan agar remaja ini berfokus pada praktik fotografi. Setiap hari, secara bertahap mereka diberikan materi mengenai fotografi, ditugas untuk mencari foto sesuai dengan materi yang diajarkan, yang nantinya foto ini akan dibahas bersama keesokan harinya. Materi itu antara lain, seperti membingkai garis, tekstur, warna, dan kedalaman dalam sebuah realitas fotografi. Mengenal sifat dari realitas kamera dan komposisi gambar.

Anggota Untempang sangat gigih dan total dalam menjalankan praktek ini, walaupun hari hujan ataupun panas mereka akan berusaha untuk tetap datang. Pernah satu hari, sore itu hujan turun sangat deras namun mereka tetap datang walaupun dalam keadaan yang basah karena hujan. Melihat semangat mereka teman-teman di Komunitas Gubuak Kopi pun tidak kalah semangat untuk mendampingi mereka.

Setelah adik-adik remaja cukup paham mengenai dasar-dasar fotografi yang dipandu oleh Albert, pada minggu ketiga, kelas dilanjutkan oleh Prasasti Wilujeng Putri, atau yang biasa disapa Asti. Ia adalah salah satu seniman partisipan yang kebetulan tengah menjalani residensi dalam proyek seni Lapuak-lapuak Dikajangi (LLD) #2 yang digagas oleh Gubuak Kopi. Asti berdomisili di Jakarta, aktif berkegiatan sebagai seniman perfomance dan video di 69 Perfomance Club, studi kolektif Milisifilem, dan anggota Forum Lenteng. Asti melanjutkan materi yang diberikan sebelumnya, kali ini ia mengajak para remaja mengenal foto performativitas. Kurang lebih sudah 4 pertemuan teman-teman Untempang belajar bersama Asti, mereka mengikuti pembelajaran dengan serius namun tetap santai. Pembelajaran yang diberikan oleh Asti disalurkan selain dari diskusi-diskusi ringan, juga dengan menonton video-video mengenai seni performance. Teman-teman dari Untempang akan menonton video yang diberikan oleh Asti kemudian akan dibuka diskusi ringan mengenai video tersebut.

Sama seperti Albert, Asti juga memberikan tugas setiap harinya yang nantinya tugas tersebut yang berupa foto akan dikomentari bersama, dan foto yang dianggap bagus, akan diunggah ke akun instargram Untempang (@untempangclub). Di instagram ini terdapat banyak karya-karya dari teman-teman Untempang dan juga beberapa dokumentasi selama kegiatan workshop.

Setelah materi bersama Asti, adik-adik Untempang Club juga mengikuti kelas dengan Arum Tresnaningtyas Dayuputri. Salah seorang seniman dari Bandung yang juga tengah mengikuti residensi proyek seni LLD #2. Kali ini Arum mengajak adik-adik mengerjakan project sederhana seperti menceritakan teman-teman dan lingkungan sekitarnya dengan kesadaran fotografis, kedetilan, dan juga durasi.

Untempang Club juga mengikuti kelas dengan Arum Tresnaningtyas Dayuputri.

Tidak hanya di sekre Gubuak Kopi dan SKB Kota Solok, teman-teman Untempang juga turut menghadiri kegiatan-kegiatan terkait proyek seni LLD #2 di lapangan, seperti halnya saat kami berkunjung ke sasaran silek Sinpia untuk mengenal tradisi silek tuo di Solok dan mengenal metode latihan silek di sawah. Selain itu juga ke Kinari untuk melihat pagelaran adat seperti pementasan silek dan juga randai. Teman-teman Untempang turut hadir walupun acara tersebut diselenggarakan pada malam hari, dan tetap didampingi oleh orang tua salah seorang mereka. Di sana mereka aktif mendokumentasikan kegiatan yang berlangsung, sekaligus mempraktekkan teknik-teknik pengambilan gambar yang telah diajarkan.


Biasa disapa Bella. Saat ini tengah menempuh studi Komunikasi di Universitas Riau (UNRI). Selain itu, ia aktif berkegiatan di Montage Club di kampusnya. Memiliki ketertarikan di bidang filem, fotografi, penulisan naskah, dan ide kreatif dalam produksi filem. Ia juga merupakan partisipan priode II Program Magang Gubuak Kopi 2018. Tahun 2019, ia juga terpilih menjadi partisipan Akademi Arkipel, yang digagas oleh Forum Lenteng.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.