Pulang

 

Menapaki kerikil menyongsong debu jalanan
Menyusuri lautan pasir mengikuti laju asap
Perlahan baris lukisan kenangan masa lalu mendesak
Menyerupai bayangan abstrak tak berrongga
Dan kucoba untuk mengingat lagi
Hamparan ilalang dikaki bukit
Menatap canggung pada awan
Hingga danau pun beriak manja
Membekas dan menyuarakan nada

Aku ingin pulang
Kesebuah tempat dimana aku seharusnya
Di ranah indah yang jauh dari binggarnya kebisingan
Di sebuah tempat dimana sepi bersuara
Keheningan tanpa noda yang menyapu pepohonan
Angin gunung dan aroma embun yang menyentuh saat subuh

Tahukah kau kawan
Disana, aku bisa tidur beralaskan rumput dan beratapkan langit
Menatap bulan hingga bintang enggan berkedip
Disana aku bisa berbagi dengan akar
Memeluk indahnya disaat angin membawa rinai hujan

Ya, dikaki gunung itu
Dimana aku masih bisa bersenandung dengan burung dipagi buta
Dimana aku masih bisa hanyut dalam telaga tanpa warna
Dimana aku masih bisa menatap kabut saat mentari enggan menyapa

Dan dipinggir danau itu
Saat senja perlahan muncul
Jingganya begitu mempesona
Seolah menantangku untuk mengejarnya
Berteriak manja memanggilku untuk segera datang
Inilah alamku
Tempat yang aku rindu
Solok kota tercinta

Oleh: Gebri Ela Melisa
(Jakarta,  09 Maret 2012)

0 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.