April 2018 lalu, salah seorang anggota Komunitas Gubuak Kopi, Albert Rahman Putra, terpilih untuk mengikuti program Residensi Penulis Indonesia 2018. Program ini dikelola oleh Komite Buku Nasional (KBN) bersama Beasiswa Unggulan – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam program ini, Albert menajalankan residensinya di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, selama dua bulan terhitung Juni – Agustus 2018. Di sana ia bekerja sama dengan lembaga kebudayaan lokal, yakni: Yayasan Pasirputih.
Continue readingTag Archives: Pasirputih
Perkenalan dengan Lombok Utara
Catatan residensi di Lombok Utara #1
Bagi saya perkenalan dengan Lombok Utara telah berlangsung sejak 2013 lalu. Saat itu saya bersama beberapa kawan terlibat dalam program AKUMASSA Bernas yang digagas oleh Forum Lenteng di Cisarua, Bogor. Di sana saya bertemu dengan Sibawaihi, salah seorang pegiat di Komunitas Pasir Putih dari Lombok Utara. Dalam proyek tersebut antara lain kita mengembangkan sebuah model pencatatan yang bernas dengan metode jurnalisme warga, dalam membicarakan isu-isu yang ada di sekitar kita. Proyek ini pula yang menjadi cikal bakal buku pertama saya, Sore Kelabu di Selatan Singkarak yang kemudian diterbitkan oleh Forum Lenteng (2018). Sibawahi sebagai salah seorang partisipan proyek ini menjabarkan ragam persoalan yang tengah ia dan organisasinya amati. Sejak itu saya selalu memantau tulisan-tulisanya di AKUMASSA dan media yang dikelola organisasinya. Continue reading