Di sepanjang perjalanan Aural Archipelago, saya hampir selalu berada di dalam zona aman musik tradisional Indonesia: seduhan kopi dan rokok kretek menjadi pembuka untuk mengenal para musisi, diikuti dengan rutinitas untuk menelusuri, merekam dan menginvestigasi musik-musik yang berada di berbagai pelosok daerah. Hasilnya, kosa kata saya (yang bahasa ibunya bukan Indonesia) berkutat pada lagu, irama, dan nyanyi. Meskipun perjalanan saya tidak dapat dibilang selalu mulus, setidaknya saya dapat mengetahui ekspektasi macam apa yang ada di setiap perjalanan Aural Archipelago. Continue reading
Author Archives: Palmer Keen
Biasa disapa Palmer, adalah seorang etnomusicolog asal Amerika yang kini menetap di Yogyakarta. Ia tengah sibuk dengan project personalnya: Aural Archipelago, yakni proyek pendokumentasian dan penelitian musik tradisional di Asia. Saat ini telah mengumpulkan lebih dari seratus kesenian musik di Nusantara. Selain itu ia juga aktif mempresentasikan proyeknya di berbagai kegiatan diskusi dan seminar. Antara lain, di MuVi Party - OK.Video Festival (2016), RRRECFest 2016 dan 2017, di Universitas Gajah Mada (2018), University of Sidney, Australia (2018), Sebagai kurator untuk seri konser Aural Archipelago pada festival Europalia (2017), dan berkolaborasi dengan kelompok musik elektronik Bottlesmoker dalam album Parakosmos (2017). Seniman partisipan proyek seni Lapuak-lapuak Dikajangi #2 -Silek, Gubuak Kopi, 2018.