Di hari kedelapan, di Jum’at yang cerah ini seluruh partisipan lokakarya Kurun Niaga diminta untuk merangkai proyeknya masing-masing. Hari ini dimulai dengan diskusi tentang proyek artistik untuk presentasi publik dalam bentuk open lab hari Sabtu. Partisipan diminta memikirkan konsep apa yang akan ditampilkan pada open lab nanti. Ada yang mulai mengumpulkan dokumentasi zaman kolonial, arsip tentang kejayaan masa lalu, dan diskusi dengan Akbar Yumni dan fasilitator Komunitas Gubuak Kopi tentang konsep apa yang sekiranya cocok dihadirkan ke ruang publik. Apa yang hendak ditampilkan ini tentunya bukanlah sebuah karya hasil akhir, melainkan modul proyek ataupun draft karya yang kelak bisa dilanjutkan secara kolaboratif di kolektif atau wilayah masing-masing partisipan.
Continue readingMonthly Archives: November 2024
Membuat Buku Bersama Sokong
Sokong Publisher adalah sebuah platform penerbitan buku terkait fotografi yang berbasis di Yogyakarta. Mereka sudah hadir sejak tahun 2018. Penerbit ini menyokong praktik artistik dan diskursif dalam langkah memantik pembahasan terkait fotografi secara berkelanjutan. Sokong mengutus Prasetya Yuda sebagai narasumber di project Kurun Niaga kali ini. Pras sudah pernah menerbitkan zine pada tahun 2014. Selepas kuliah, Pras dan kawan-kawan memutuskan mendirikan publisher untuk ruang penerbitan buku fotografi. Mereka belajar membuat publikasi digital dan editorial di tahun pertama. Menurut Pras, publikasi cetak membangun peristiwa sosialnya sendiri. Melalui zine jugalah Sokong Publisher akhirnya bisa terhubung dengan komunitas-komunitas di seluruh nusantara.
Continue readingMENGKRITISI ARSIP KOLONIAL DENGAN SUDUT PANDANG WARGA
Di hari ke-6 lokakarya Kurun Niaga #4 ini kita kedatangan narasumber dari Bukittinggi. Ia adalah Maiza Elvira seorang pengajar ilmu sejarah di UIN Bukittinggi dan alumni peneliti di Departemen Sejarah UGM. Baru-baru ini Elvira menyelesaikan studi mengenai kebencanaan, wabah, dan kecurangan-kecurangan politik yang terjadi di masa lampau. Elvira membaca ulang arsip sebagai upaya penelusuran pengetahuan dan menggugat narasi yang dibentuk oleh kolonial. Pada sesi ini Elvira akan berbagi pengalaman penelitiannya mengenai pendayagunaan arsip dan sikap kritis terhadap arsip itu sendiri.
Continue readingMenyimak Lorong-lorong Kolonial Berkisah
Pagi Selasa (15/10) rombongan lokakarya Kurun Niaga #4 berangkat menuju Sawahlunto. Berangkat menggunakan bus dengan suasana yang riang gembira. Kita melakukan perjalanan hanya 1 jam 15 menit dan sampailah di museum kereta api sawahlunto. Untuk memasuki museum kereta api, pengunjung bisa membayar karcis masuk seharga Rp 8000,- /orang. Saat memasuki ruangan museum, kita akan disodorkan narasi-narasi tentang kisah heroik para pekerja kereta api pada zaman kolonial, oleh pemandu museum.
Continue reading