Jumat, 10 September 2021 lalu, Art Identity kedua dengan tema besar: Kultur Pangan resmi dimulai. Art Identity adalah perhelatan seni media tahunan yang digagas oleh Tangsel Creative Foundation. Kegiatan ini terdiri dari lokakarya, bincang seni, dan pameran. Pembukaan ini diselenggarakan secara virtual melalui platform zoom dan disiarkan melalui kanal YouTube Budaya Saya.
Pembukaan ini juga diisi dengan kegiatan Bincang Seni yang diisi oleh salah satu anggota Komunitas Gubuak Kopi, yakni Albert Rahman Putra. Selain Albert, juga ada Bapak Ahmad Mahendra dari Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemdikbudristek — yang kemudian diwakili Bapak Tubagus Andre; Moh. Hasrul praktisi seni media yang aktif di kolektif Serrum; dan Hilmi Fabeta, kurator pameran Art Identity.
Diskusi ini dimoderatori oleh Indah Ariani yang juga merupakan kurator Art Identity. Diskusi ini diawali dengan presentasi Moh. Hasrul memberi gambaran cara kerja seni media yang selama ini ia geluti. Sebagian besar karyanya terinspirasi dari kebiasaan masyarakat Indonesia mengoprek atau mempreteli teknologi.
Presentasi dilanjutkan oleh pemaparan oleh Albert. Ia menjabarkan beberapa proyek yang pernah dikerjakan bersama Komunitas Gubuak Kopi. Seperti proyek-proyek Daur Subur, sebuah platform yang merespon kebudayaan pertanian di Sumatera Barat melalui praktik seni berbasis riset. Dalam proyek ini Komunitas Gubuak Kopi juga mengembangkan kesadaran bermedia melalui peristiwa seni itu sendiri. Proyek ini dikerjakan secara kolaboratif, menempatkan seniman sebagai fasilitator dan berkolaborasi bersama warga memproduksi arsip dan wacana dalam kesadaran media.
Web terkait:
tangselcreative.org
instagram: @artidentity