Minggu, 3 November 2019, akhirnya kita mengumumkan nama-nama yang akan meraih penghargaan terkait kegiatan Solok Mural Competition. Kegiatan ini berlangsung di Istiqlal Park atau yang lebih dikenal warga lokal dengan sebutan Lapangan Merdeka. Pengumuman ini diparalelkan dengan agenda Sumarak Anak Nagari yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Solok. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Solok, warga, pegiat komunitas, dan sejumlah kepala dinas.
Solok Mural Competition adalah sebuah perhelatan mural yang digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi bersama Gajah Maharam Photography, dan didukung oleh Dinas Pariwisata Kota Solok. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya aktivasi sejumlah ruang publik sebagai wadah bagi para seniman untuk mengkritisi dan menyampaikan cita-cita kota, dari sudut pandang para seniman itu sendiri. Pada perhelatan pertama ini, Solok Mural Competition melibatkan 51 seniman/grup mural yang dikurasi terkait tema yang diusung.
Puncak kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 26-27 Oktober 2019 di Taman Pramuka Kota Solok dan SMP N 2 Kota Solok. Kegiatan ini menghadirkan tiga orang juri, antara lain: Andang Kelana, direktur Visual Jalanan (Jakarta); Ferdian Ondria Asa, dosen seni rupa Universitas Negeri Padang; dan Volta Ahmad Jonneva, pegiat Komunitas Gubuak Kopi (Solok). Kompetisi ini menghadirkan karya Khoironi sebagai peraih Juara I; Yohanes sebagai Juara II; Nurul Ilham x Aqil sebagai Juara III; Bayu x Dini sebagai Harapan I; Mr. Blank sebagai Harapan II; dan Effendi Fahri sebagai Harapan III.
Selain itu, kompetisi ini juga memberikan pengharagaan khusus “Gubuak Kopi Award” untuk karya yang dianggap mewakili semangat Komunitas Gubuak Kopi itu sendiri: otokritik dan optimis. Penghargaan khusus itu juga diraih oleh Khoironi.
Berikut karya-karya yang terpilih sebagai pemenang: