Sabtu, 21 Mei 2016 lalu, di Galeri Gubuakkopi berlangsung forum silaturami musisi Solok. Forum ini bertajuk “Music Jamming”. Kegiatan ini awalnya diinisiasi oleh QD, salah seorang pegiat musik di Solok. Kegiatan yang canangkan QD direspon positif oleh Albert Rahman Putra, ketua Komunitas Gubuak Kopi. Dalam hal ini, Albert melihat memang selama ini aktivitas bermusik di Solok sudah mulai menurun. Pada forum yang disebut sebagai pertemuan awal ini, kita mencoba menampilkan konsep penampilan musik sederhana, sekaligus menjaring persoalan yang ada di kalangan pegiat musik di Solok.
Pada kesempatan itu, ada beberapa poin perbincangan diantara pegiat musik, seperti: tidak adanya penyelenggara iven atau festival, tidak ada jaringan untuk mengakses pasar, dan sulitnya publikasi. Menanggapi ini, Albert merespon, dalam konteks Solok saat ini, menarik juga muncul beberapa kafe atau restoran yang memfasilitasi musisi-musisi untuk mendapatkan ruang apresiasi. Namun tentu itu bukan satu-satunya cara. Dengan kesadaran berkomunitas tentu para musisi dapat memperoleh ruang apresiasi itu sendiri. Tentu saja ini juga menuntut para pagiat musik ini juga harus menyadari sendiri pentingnya mengorganisir sebuah kegiatan, manjemen, dan publikasi.
Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 50 pegiat musik dari Solok, lintas generasi.