Tag Archives: Mooi Indie

Solok dalam Dimensi Kurun Niaga

[Scroll for English]

Kamis, 25 Desember 2020, teman-teman kembali berkumpul di kabin tengah Rumah Tamera. Berkumpul kali ini adalah dalam agenda diskusi terarah, menyatukan presepsi, dan meninjau proses sketsa yang dilakukan oleh teman-teman 3 minggu terakhir untuk proyek Kurun Niaga. Sebelumnya, para partisipan proyek: Anggraeni Widhiasih (Jakarta), Autonica (Yogyakarta), Verdian Rayner (Solok), Volta A Jonneva (Kinari), Teguh Wahyundri (Solok) Boynistill (Solok), BDX (Solok), dan para fasilitator: Albert Rahman Putra (Solok), Biahlil Badri (Solok), Biki Wabihamdika (Solok), telah mengunjugi beberapa titik di Solok dan Kota Sawahlunto untuk memproduksi sketsa.

Continue reading

Kejelitaan yang Disunting

Romantisisme alam yang jelita, atau yang biasa dikenal dengan terma mooi Indie, menjadi piihan estetika utama yang cukup populer di kalangan pelukis Eropa pada masa penjajahan di Indonesia. Banyak para pelukis Eropa yang merekam keindahan alam Hindia-Belanda (Indonesia) untuk dibawa atau mungkin juga dipamerkan ke kampung halaman mereka. Ernts Haeckel, misalnya, salah seorang profesor biologi berkebangsaan Jerman, yang juga dikenal sebagai salah satu pelukis naturalis yang setia pada filsafat Darwinisme, sempat mengabadikan beberapa keindahan alam tropis Indonesia di sela tugasnya mendata spesies makhluk hidup. Beberapa karya lukisnya itu pernah ia publikasikan dalam bentuk buku yang berjudul Wanderbilder atau dalam bahasa Inggris disebut Travel Images, diterbitkan oleh salah satu penerbit Jerman pada tahun 1905. Dalam buku itu, terdapat lukisan-lukisan keindahan alam di wilayah yang pernah ia kunjungi, termasuk Indonesia. Continue reading