Kata “musim” biasannya merujuk pada pembagian utama dalam tahun, berdasarkan bentuk iklim yang luas dan berulang. Misalnya, di Indonesia yang terletak di daerah tropis, terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kedua musim tersebut selalu hadir bergantian setiap tahunnya. Selain itu, di Indonesia juga sering terdengar kata musim yang dibarengi dengan nama buah-buahan. Misalnya, musim durian di Kota Padang, yang artinya bahwa dalam kurun waktu tertentu, di Padang kita bisa melihat buah durian berjejer dalam jumlah yang banyak. Biasanya bisa kita temukan di sepanjang Jalan MH. Thamrin dan Jalan Sisingamangaraja. Di Kampung halaman saya, di Solok, ada juga yang namanya musim layangan. Musim ini hadir beriringan dengan liburan Ramadhan. Anak-anak hingga orang dewasa memilih bermain layangan untuk menunggu waktu berbuka. Pada tanggal 20 hingga 23 Juli lalu, selama mengikuti kegiatan workshop akumassa bernas di Puncak Bogor, saya mendengar istilah musim yang baru, yaitu “musim Arab”. Continue reading