Kegiatan bermain koa dan domino bersama, diselenggarakan oleh WADADIBAKU (wahana pemuda pemudi batu kubung) di Perumahan Batu Kubung, Solok, Sumatera Barat dalam rangka mengisi peringatan Sumpah Pemuda.
@albertrahmanp
November 2015
Kegiatan bermain koa dan domino bersama, diselenggarakan oleh WADADIBAKU (wahana pemuda pemudi batu kubung) di Perumahan Batu Kubung, Solok, Sumatera Barat dalam rangka mengisi peringatan Sumpah Pemuda.
@albertrahmanp
November 2015
Sabtu, 26 September 2015 lalu adalah sebuah peristiwa yang sarat sejarah bagi masyarakat Perumahan Batu Kubung. Setelah cukup lama absen, sinema sebagai kultur massa kembali menghiasi ruang publik masyarakat Perumahan Batu Kubung. Malam yang menjadi malam pembubaran panitia 17-an Agustus lalu, pemuda Perumahan Batu Kubung menggelar penayangan filem.
Bagi saya, kegiatan yang diinisiasi oleh WADADIBAKU atau Wahana Pemuda Pemudi Batu Kubung ini menggiring ingatan pada situasi puluhan tahun lalu, pada suasana layar tancap. Saya masih ingat, sebelumnya, semasa masih dibangku Sekolah Dasar, di tempat yang sama, dilapangan yang sama, setiap 17-an juga digelar kegiatan layar tancap. Namun, suasana itu telah lama hilang seiring dinamika kultur sinema di Solok. Belakangan ini, sinema sebagai kulutur massa hanya bisa ditemui di ruang-ruang privat, ruang keluarga maupun kamar. (baca juga: Nostalgia Layar Kejayaan) Continue reading
Tujuh Belasan (perayaan hari kemerdekaan Indonesia) 2014 ini, saya senang bisa kembali melihat keakraban dan kecerian warga di komplek saya. Kebetulan tahun ini saya mendapat kesempatan untuk menjadi ketua pemuda di tempat tinggal saya, di komplek Perumahan Batu Kubung, Solok. Sebenarnya sudah ada beberapa kegiatan yang sudah kita kerjakan, seperti lomba futsal, goro, pesantren kilat, dll. Tapi kali ini saya sangat senang bisa kembali menyaksikan permainan di perayaan tujuh belasan. Continue reading