Title: Runciang Tapi Indak Manusuak
(Sharp but it doesn`t Stab)
Ragil Dwi Putra, Komunitas Gubuak Kopi, Lapuak-lapuak Dikajangi #2, 2018.
Resedency, Instalasi, Performance Art
–
Related page:
Lapuak-lapuak Dikajangi #2
ragildwiputra.com
Runciang Tapi Indak Manusuak (Sharp but it doesn`t Stab)) adalah karya yang digarap oleh Ragil Dwi Putra, sebagai presentasi publik dari residensi singkatnya dalam proyek seni Lapuak-lapuak Dikajangi #2 yang digagas oleh Komunitas Gubuak Kopi.
Selama berproses, Ragil mengunjungi sejumlah perguruan silat, mengalami secara singkat, dan merasakan atmosfer Solok. Runciang Tapi Indak Manusuak adalah salah satu istilah yang sering diungkapkan oleh para guru silek (silat) dalam menggambarkan sifat silek itu sendiri. Dalam Bahasa Indonesia ia berarti: Runcing Tapi Tidak Menusuk.
Instalasi kubus merupakan gambaran akan tempat dimana silek diajarkan (ruang terbatas), yang di dalamnya terdapat dua buah kursi saling berhadapan sebagai perwakilan subjek – subjek si pelaku silek. Performans dimulai ketika penonton mulai memasuki ruang yang gelap, di saat itu pula ragil sudah berada di dalam kubus dengan lilin yang menyala. Perlahan, satu persatu pengunjung pameran mulai memasuki ruang kubus dan ikut menyalakan lilin. Melalui singgungan antara kutipan kias pada dinding kubus dengan gestur-gestur tubuh publik, ragil mencoba memberikan prespektif baru kepada publik, bagaimana budaya silek diintepretasikan kembali saat ini. Performans dilakukan sebanyak 3 sesi dengan masing-masing sesi berdurasi 15 menit. Selanjutnya artefak karya dipajang hingga penutupan pameran.