Title: Barulang
Siska Aprisia x Utari Irenza
Komunitas Gubuak Kopi, Lapuak-lapuak Dikajangi #3, 2020
Tari, Media Art Performance
Related page: Lapuak-lapuak Dikajangi #3
Dalam rangkaian residensi LLD #3, Siska Aprisia berkolaborasi dengan Utari Irenza mengembangkan dua gerak silek (silat) yakni: gelek dan pitunggua. Dua gerak dasar yang selalu hadir hampir di setiap seni tari tradisi Minangkabau. Dalam studi ini, Siska dan Utari mencoba meraba kembali kehadiran dan proses pengembangan sebuah gerak dasar menjadi sebuah kontruksi gerak baru atau kemudian menjadi tarian. Gerak-gerak tersebut berkembang melalui pengulangan-pengulangan yang intens dan transisi yang halus. Proses ini juga memanfaatkan kemampuan teknologi komunikasi dan perangkat proyeksi dari lokasi yang berbeda, yang ditata untuk mendukung intensitas gerakan repetitif, layer-layer canon, dan ilusi-ilusi tertentu dalam realitas data.
Dalam prosesnya Siska dan Utari juga terinspirasi dari beberapa karya, seperti: “Eyes Contacting My Self” dan “Transmission“, dua karya video performance Abi Rama yang pernah dipresentasikan di tahun 2016; selain itu juga ada “Oh Parmithu”, karya Otty Widasari, yang pernah dipresentasikan di Korea Selatan tahun 2018. Tiga karya tersebut, mengajak kita untuk sadar akan kemampuan setiap medium, seperti teknologi, dalam mendukung capaian-capaian artistik dalam sebuah karya. Sementara untuk studi gerak sendiri, Siska dan Utari terinspirasi dari metode-metode yang dikembangkan Anne Teresa De Keersmaeker dan juga tradisi silek itu sendiri.